9

3.4K 314 16
                                    



Kit  pov

"Bagaimana aku harus memanggilmu? Bisakah aku memanggilmu Lakyim .. Karena aku menyukai lesung pipimu .." Aku melihat Kim yang dengan bahagia menjilat es krimnya. Lakyim ?? .. Dia selalu membicarakan  tentang lesung pipiku. Dia benar-benar Ming-ku. Tapi iya,  aku juga suka lesung pipiku.

"Baiklah .. Sebenarnya namaku adalah Kit .. Tapi kau bisa memanggilku apapun yang kau mau." Kim hanya menganggukkan kepalanya dan terus memakan es krimnya. Aku tersenyum dan kemudian melihat ke langit.

Kami berdua duduk di atap gedung perusahaan sekarang.

Tanpa ku sadari aku menghembuskan napas. Ming selalu mengajakku ke atap saat kita masih menjadi pelajar .. Dia selalu memelukku saat dia sedih .. Dan selalu mencoba menciumku saat dia mencoba untuk memenangkan hatiku ...semua itu terjadi di atap .. Dan tanpa aku sadari aku telah jatuh cinta padanya.

Aku selalu diam-diam mengikutinya saat dia pergi ke gym. Yaa .. aku seperti penguntit Ming. Aku selalu merasa cemburu saat ada seseorang yang mencoba mendekatinya. Tapi aku merasa takut untuk mengatakan padanya bahwa aku juga mencintainya. Aku benar-benar menyesali hal itu.

"Astaga..aku merindukanmu,Ming .." Kataku lalu menutup mataku.

"Ming? Siapa Ming? .." tanya Kim tiba-tiba membuatku membuka mataku dan menatapnya. Dia terlihat bingung dan shock pada saat bersamaan.

"Emmm.. Ming adalah kekasihku. Dia yang terbaik .. yang paling menggemaskan .. dan kekasih paling tampan yang pernah ada. Aku sangat mencintainya .. Dia selalu membuat hatiku berdebar .. membuat hatiku berdetak gila-gilaan.. dia tidak tahu jika aku sangat mencintainya sama seperti dia mencintaiku ... "Kataku sambil tersenyum malu.

"Lalu, di mana dia sekarang?" Dia bertanya padaku dan berkedip. Astaga, dia terlihat sangat menggemaskan.

"Dia tidak di sini sekarang .. Tapi dia akan segera kembali. Aku ingin dia kembali." Aku mencoba menyembunyikan air mataku agar tidak keluar. Kau benar-benar cengeng,Kit.

Aku melihat Kim dan dia terlihat aneh setelah aku menjawab pertanyaannya. Es krim yang dipegangnya jatuh ke lantai. Dia memegang dadanya dan membungkukkan tubuhnya. Kepalanya jatuh ke pangkuanku.

"Kim .. Kim .. kau baik-baik saja?..Kim ..." Aku menggerakkan tubuhnya tapi dia tidak bergerak. Ya Tuhan, apa yang telah terjadi.

Kukumpulkan energiku dan mengangkatnya. Aku meletakkan tangannya di pundakku dan memegangi pinggangnya lalu berjalan perlahan dan membawanya ke kantor Forth.

"Oh..jangan lagi ..." Forth membantuku dan merebahkan Kim di sofa. Aku terengah-engah duduk di lantai. Kemudian mengangkat kaki Kim ke atas dan menggunakan mainannya untuk menopang kakinya.

"Apa maksudmu 'jangan lagi'?" Aku menatap Forth saat ia mengulurkan segelas air.

"Yah .. beberapa hari ini, dia selalu pingsan. Kita tidak tahu kenapa .." Kata Forth lalu mengangkat Kim. "Kita bawa dia pulang saja. Ikutlah, Kit. Beam akan senang jika dia tahu kau sudah kembali, dan lagi Wayo dan Phana akan datang malam ini." Aku tersenyum dan mengangguk.

*
*

"Halo Red..Ya..Aku tidak akan pulang ke toko hari ini. Kita tutup hari ini,aku memberimu istirahat..haha..baiklah .." Aku menutup telepon dan melihat Kim di pangkuanku sedangkan Forth menyetir mobil. Lalu aku melihat jalanan.

"Apa kau pindah? Karena yang aku ingat ini bukan jalan ke rumahmu." Aku bertanya pada Forth.

"Ya .. kita harus pindah .. karena kita harus mengurus anak kecil." Katanya lalu melirik Kim, aku hanya tersenyum dan perlahan menyentuh wajah Kim.

Kemudian telepon Forth berdering, video call dari Beam.

"Hei .. istriku .. apa yang kau lakukan ..?"

"Aku ingin memasak, tapi aku ingin tahu apa yang ingin dimakan Kim .."

"Dia pingsan lagi."

"Oh Tuhan..  Kau dalam perjalanan membawanya pulang?"

"Ya sayang..Tapi sayang..Aku punya kejutan untukmu .. Dan tolong masak yang banyak,oke. Wayo dan Phana akan datang malam ini. Dan Beam .. tolong masak sup bakso dan minuman  hari ini es teh lemon." Forth kemudian mematikan panggilan.

"Terima kasih Forth, aku sangat merindukan sup bakso buatan Beam." Kataku sedikit terkekeh.

Forth hanya tertawa dan terus menyetir.

Beberapa menit kemudian, ketika aku sedang berbicara dengan Forth, aku mendengar suara Kim. Aku menatapnya dan tersenyum padanya saat dia membuka matanya.

Dia perlahan bangkit dan menyentuh dadanya.

"Lakyim ... P'Forth..Apa kita akan pulang?" Dia bertanya dan menyandarkan kepalanya ke pundakku. Meski dia seperti anak-anak, tetapi dia masih bertingkah sama seperti Ming.

"Ya Kim..Tetapi saat kita pulang, jangan bilang P'Beam tentang Kit, oke ..?" Kim mengangguk dan tersenyum.

Semuanya akan baik-baik saja Kit ..

Semuanya akan baik-baik saja Kit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NOBODY'S PERFECT (MINGKIT) BAHASA TRANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang