12

3.7K 316 43
                                    

Ming Pov

"Kim .. kau baik-baik saja? Tolong beritahu aku." Aku bisa mendengar suara Kit bertanya padaku. Tangannya memegang tanganku. Dia perlahan membawaku ke tempat tidur dan mendudukkanku di sana. Sudah lama sekali .. aku benar-benar merindukan suara dan sentuhannya. Kim..tolong jangan keluar lagi .. aku mohon padamu .. aku sangat merindukan Kit.

Aku meletakkan tanganku di dadaku. Rasa sakit yang kurasakan di dadaku membuatku kembali .. Dan aku tidak mau pergi lagi. Kit meletakkan tangannya di tanganku. Dengan perlahan aku menyandarkan kepalaku ke bahunya dengan harapan rasa sakit itu akan pergi. Dan berharap Kim tidak akan pernah muncul lagi.

Hampir lima menit aku meletakkan kepalaku di pundaknya .. "Kim .. apa kau ingin aku panggilkan Forth and Beam ??" Dia bertanya dan perlahan menepuk punggungku. Aku bisa merasakan kekhawatiran dalam suaranya.

"Tidak. Biarkan seperti, Kitkat .."

"Baiklah.. KI ..... Kau tadi memanggiku apa ..!?"

Aku mengangkat kepalaku dan tersenyum .. Juga aku bisa melihat wajahnya yang bingung.

"Aku merindukanmu, Kitkat .." Aku menariknya ke dalam pelukanku. Ya Tuhan..aku sangat merindukan tubuh mungil ini ..wangi tubuhnya selalu membuat aku merindukannya.

Dia mendorong tubuhku perlahan dan menatap lurus ke mataku. Aku bisa melihat tangan dan matanya gemetar saat ini. Matanya melihat wajah dan tubuhku. Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya .. Tapi yang aku tahu aku bisa melihat dia merindukanku sama seperti aku merindukannya.

Dia mengangkat tangannya perlahan dan ingin menyentuh wajahku .. Tapi dia terlihat ragu, jadi aku meraih tangannya dan meletakkannya di pipiku. Tangan hangatnya membuatku tersenyum. Aku mencium telapak tangannya dan menatapnya. Tapi kemudian air matanya jatuh dari matanya yang indah.

"Mi..Ming .." Aku tersenyum dan menyeka air matanya dengan jariku. Astaga .. aku benci saat dia menangis ..

"Jangan menangis, Kit ... Aku sakit melihatmu menangis." Aku merasa sedikit terkejut saat dia tiba-tiba menunduk dan mencium bibirku. Ini hal baru bagiku, Kit bertingkah seperti itu .. Tapi aku suka saat dia seperti itu .. Karena aku tahu dia masih mencintaiku .. dia masih peduli denganku.

Aku membalas ciumannya perlahan lalu dia mengaitkan lengannya di leherku dan menyelipkan jarinya ke rambutku. Kuletakkan tanganku di pinggangnya dan menciumnya pelan. Menikmati manis bibirnya. Oh Tuhan .. aku sangat merindukan Kitkat-ku.

Aku mendorongnya ke tempat tidur dan mulai menciumnya dengan penuh semangat dan agak kasar.  Tanpa berpikir panjang kuselipkan tangan ke kemejanya. Aku merasa bergejolak di hatiku. Aku sangat menginginkannya.

Tapi kemudian aku ingat bahwa dia pergi karena apa yang telah aku lakukan .. Aku berhenti dan duduk di tepi ranjang. Aku tidak ingin kehilangannya lagi.

"Maafkan aku Kit .. Aku tidak ingin kau meninggalkanku lagi .. maafkan aku .." Aku ingin bangun dan berjalan pergi tapi Kit menarik tanganku membuatku jatuh ke tubuh kecilnya.

Dia mengaitkan tangannya ke leherku lagi dan menatap mataku.

"Siapa yang memberimu izin untuk berhenti ..?" Aku membelalakkan mataku saat aku mendengarnya .. Kit benar-benar telah berubah tapi seperti yang ku katakan .. aku suka .. aku bisa melihat dia sedikit menyeringai.

"Kitkat manisku berubah menjadi nakal saat aku pergi." Dia mencoba menggodaku dengan menjilat bibirnya pelan .. dia menggunakan jarinya untuk menyentuh tubuh setengah telanjangku. Sialan. Sekarang dia juga tahu bagaimana merayuku.

Mataku tertuju padanya. Aku menelan ludah dan mengeraskan rahangku kemudian tersenyum. Ku angkat dia ke pangkuanku. Dia mengaitkan kakinya di pinggangku. Aku melepas kemejanya perlahan dan mulai menciumi leher dan dadanya yang putih dan halus.

Aku menariknya dan mencium bibirnya yang lembut. Tangannya perlahan menyentuh pinggangku dan ingin menarik handuk yang sedang ku pakai.

"Oh Tuhan ... Apa yang aku lihat ini!!?!?" Beam tiba-tiba muncul entah dari mana. Aku berbalik dan menatapnya sambil memutar mataku.

Kit bangkit dan meraih bajunya di lantai.

"Kit..Aku tahu kau merindukan Ming .. Tapi ini Kim ... dia seperti anak kecil, kau tahu ??!" Beam masuk dan memukul ringan bahu Kit.

Aku ingin tertawa melihat Beam sekarang.

"Ohhoo.. Jangan memukul Kitkat-ku naa, Beam .." Aku berdiri dan memeluk bahu Kit.

"Tapi Kim..dia .... tunggu .. tunggu ... Ming ??" Aku tertawa melihat wajahnya sekarang. Dia terlihat sangat terkejut.

"Aku merindukanmu, Beam." Kataku dan tersenyum lebar.

"Oh Tuhan... Forth !!!" Beam berlari keluar sambil memanggil Forth. Aku melihat Kit dan mencium keningnya lalu menunduk dan berbisik ke telinganya.

"Kita lanjutkan nanti .." Aku bisa melihat wajahnya menjadi merah. Aku terkekeh lalu berjalan memakai pakaianku. Ku pakai kembali anting dan cincinku, juga gelang yang telah aku tinggalkan terlalu lama.

*
*

"Aku tahu itu .. Hanya Kit yang bisa melakukan ini .." Kata Forth saat kami duduk di sofa. Aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum sambil melihat Kit yang sedang malu di sampingku.

Beam bilang kita sedang menunggu Phana dan Wayo. Mereka masih belum tahu bahwa Kit sudah kembali.

Beam memanggil Kit ke dapur saat mendengar suara Phana dan Wayo memanggil nama Kim. Aku hanya tersenyum saat Kit tampak sangat gugup.

"Ohhoo Kim .. apa kau tau aku sangat merindukanmu? Ini hadiah untukmu .." Wayo datang dan mencubit pipiku dan memberiku boneka beruang coklat tua yang besar. Hampir sebesar Kit .. aku diam saja dan melihat apa yang dia lakukan. Dia memelukku begitu erat.

Jadi, beginikah cara mereka memperlakukanku saat aku menjadi Kim.

"Ermm ... Wayo ... itu ..."

"Diam sayang .. aku sangat merindukannya .. kau tidak lihat ..?"

Kurasa Phana sudah tahu saat melihat anting dan cincinku. Aku hanya tersenyum dan mengangkat tanganku. Meminta dia untuk membiarkan teman baikku.

"Ohh..Kim..kenapa kamu diam saja hari ini?" Semua orang menahan tawa saat melihat Wayo.

Tapi seperti biasa Beam tidak bisa menahan tawanya. Wayo menatapnya dan menatapku kembali.

"Tunggu sebentar .. Anting! Aksesoris ??? Mi..Ming?" Aku menganggukkan kepalaku dan tersenyum.

"Aku merindukanmu, sahabat." Aku memeluknya kali ini dan menepuk punggungnya.

"Selamat datang kembali, Ming" Phana menepuk punggungku dan tersenyum.

"Sahabat my ass.." Wayo meninju bahuku dan menyeka air matanya. Aku tertawa dan memberi isyarat pada Beam tentang Kit.

"Phana..Wayo, kami masih punya kejutan untuk kalian. Keluarlah, Aii Kitty !!" Kata Beam dan melihat ke dapur. Semua orang fokus ke sana ..

"Arghhh !!! P'Kit !!!!!! Aku merindukanmu ... aku rindu padamu .." Wayo berlari ke arah Kit dan memeluknya erat-erat. Lalu aku melihat Phana yang hanya menatap Kit.

Dia akan mengomel lagi ...

NOBODY'S PERFECT (MINGKIT) BAHASA TRANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang