Ming Pov
"Kit ... to..tolong aku .. Argh .." Kepalaku terasa sangat sakit sekarang, seperti akan meledak. Aku perlahan menyentuh kepalaku. Sial. Pendarahan lagi. Aku duduk di lantai kamar mandi dan terus memanggil nama Kit.
"Oh Tuhan. .Ming! Apa yang terjadi denganmu?" Kit memegang lenganku dan mengangkatku. Dia membawaku ke tempat tidur dan berlari ke suatu tempat. Tapi kemudian dia kembali dengan kotak obat di tangannya. Dia duduk di sampingku dan perlahan membuka perban yang melilit kepalaku. Dia membersihkan luka dengan perlahan. Rasanya terasa sakit dan sedikit perih, tapi rasa sakit itu perlahan hilang saat aku melihat wajah khawatirnya.
"Apa yang kau lakukan Mingkwan. Aku menyuruhmu mandi dengan air, bukan dengan darah. Bisakah kau merawat dirimu sendiri? Kenapa kau selalu membuatku khawatir padamu? Kenapa kau harus melakukan hal seperti itu? Berhenti membuatku khawatir padamu .. "
Dia membungkus kepalaku dengan perban yang baru."Eemm, kenapa kau selalu khawatir padaku,Kit?" Tolong katakan padaku Kit ... tolong katakan bahwa kau mencintaiku, tolong ... aku menatap langsung ke matanya.
"Errr ... Kau adalah teman Wayo .. Aku tidak ingin membuat Wayo khawatir, Jika dia tahu kau terluka seperti ini dia pasti akan marah padaku karena aku tidak bisa menjagamu." Katanya lalu cepat-cepat berdiri. "Mandilah, aku akan menunggu di luar .. jangan sampai air menyentuh lukamu." Dia ingin berjalan pergi tapi aku meraih pergelangan tangannya membuatnya berhenti.
"Kit ... bantu aku mandi, kepalaku masih terasa sakit."
"Ermm ... baiklah". Dia meletakkan kotak obat di tempat tidur lalu meraih lenganku. Aku perlahan melangkah ke kamar mandi. Kit menutup pintu dan mulai melepaskan bajuku. Tapi dia tidak melepas celanaku. Aku menyeringai melepas celanaku saat dia berbalik untuk meraih shower.
"Mingkwan ..... !!!" Dia memejamkan mata dan berbalik lagi saat melihat aku melepaskan boxer.
"Kenapa?? itu hal yang normal, bukan .. bisakah kau lebih cepat?" Dia mengerutkan kening tapi tetap membantu menyiramku. Wajahnya yang merah terlihat sangat imut sekarang. Bibir cemberutnya membuatku ingin menciumnya. Tapi aku harus menahannya sampai semuanya baik-baik saja lagi.
*
*"Kit ... !! kemari sebentar. Seseorang datang kemari. Dia Ingin bertemu denganmu .." Kit sedang menaburkan bedak di punggungku saat ibunya memanggilnya dari luar.
"Iya , maa ... tunggu sebentar. Ming, pakai ini dan ayo keluar." Aku memakai bajuku lalu keluar dari kamar bersama Kit. Kami berjalan menuju taman di depan rumahnya.
Aku melepaskan napas berat saat melihat orang yang ingin bertemu dengan Kit-ku. Dia Third. Kit berlari dan berdiri di depan Third. Kit memeluknya sebentar dan aku benci itu. Aku perlu melakukan sesuatu. Aku berjalan kearah mereka lalu menyelipkan kakiku sendiri. Dan itu membuatku jatuh menimpa tubuh Kit. Dan bagian yang terbaik adalah bibirku menyentuh bibirnya yang lembut. Bibir yang sangat aku rindukan.
"Ohh .. Kit, kau baik-baik saja ??" Third menarik kami dan mulai memeriksa Kit dari atas ke bawah. Ohho..Aku akan membunuhmu suatu hari nanti, Third.
"Aku baik-baik saja..Ming .. kau baik-baik saja? .. apa kepalamu sakit?" Kit perlahan menarik tangannya dari pegangan Third dan dengan pelan menyentuh wajahku.
"Aku baik-baik saja Kit .. aku hanya merasa sedikit pusing.. hanya itu." Aku tersenyum lebar sambil menatap wajahnya yang imut. Lalu aku melirik Third. Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun. Tapi aku bisa melihat dia mengepalkan tangannya. Aku tahu itu .. Dia sangat menyukai Kit-ku.
Aku perlu membuat darahnya mendidih. Aku meletakkan kepalaku di bahu Kit dan memeluk pria kecil itu.
"Ermm..Kit..sebenarnya aku ngin mengajakmu pergi ke tempat kita menanam bibit bunga beberapa tahun yang lalu. Sekarang sudah berubah menjadi ladang bunga .." Third dengan penuh semangat memberi tahu Kit sambil meraih tangannya.
Baiklah, Tuan Third .. Kau main-main dengan orang yang salah. Tidak ada yang bisa menyentuh Kit kecuali aku. Aku akan mendapatkan Kit tidak peduli bagaimana caranya. Bahkan jika aku harus membunuh seseorang .. aku akan melakukannya ..
"Tentu ... Third.. aku ing .........."
"Kit ... kepalaku ... sakit lagi .."
Dengan perlahan kutekan lukaku dengan ibu jari untuk membuatnya pendarahan lagi. Aku tidak peduli jika kalian mengatakan aku gila. Tapi yang kuinginkan hanyalah Kit menjadi milikku.
* bukan jadwal update sih..tapi gegara ada angin topan jd minggunya ga bisa keluar..ya udah..daripada ga ada kerjaan mending update aja :-)
KAMU SEDANG MEMBACA
NOBODY'S PERFECT (MINGKIT) BAHASA TRANS
FanfictionMing dikenal karena sifat badboy-nya. Tapi dia mencoba berubah setelah mengenal Kit. Dan karena satu kecelakaan, merubah segalanya. Dapatkah Ming mendapatkan Kit kembali? Kit - Aku membencimu... tinggalkan aku sendiri!! Ming - Maafkan aku, Kit. Tapi...