"Assalamualaikum"ucap Tara sambil membuka pintu rumahnya.
"Waalaikumsalam" jawab seorang wanita yang menghampiri Tara.
"Anak bunda kok baru pulang sih jam segini?" tanya wanita yang bernama Sinta.
Sinta adalah Bunda dari Tara, Kak Mila, dan Putri.
"Iya Bun, tadi Tara kerja kelompok dulu di rumah Alana."
"Lain kali kalau kamu mau kerja kelompok kasih kabar dulu ke Bunda biar Bunda gak khawatir."
"Tadi Tara mau ngasih tau Bunda, tapi handphone Tara lowbatt terus mau minjem handphone Alana, eh Tara malah lupa maafin Tara ya Bun."
"Iya gapapa, sekarang kamu mandi, sholat, terus makan! Bunda udah bikinin makanan kesukaan kamu sayur asem."
"Oke Bun Tara mandi dulu ya." Tara langsung pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya itu.
Selesai mandi, sholat, dan makan, Tara merabahkan tubuhnya di tempat tidur. Tara meraih handphonenya yang sedang di charger yang berada di atas meja bundar, yang tidak jauh dari tempat tidurnya. Hari ini, Tara menghabiskan waktunya dengan belajar dan memainkan handphone seperti hari-hari biasanya.
***
Sudah seminggu lebih Gifar sekolah di SMAN Sanaf, kini Gifar sudah memiliki banyak teman. Gifar mengikuti ekstrakulikuler basket,dan akhir-akhir ini dia menghabiskan waktu istirahatnya di lapangan sekolah dengan teman-temannya untuk sekedar bermain basket. Sekarang Gifar memiliki banyak penggemar di sekolah yang didominasi dengan cewek-cewek, jadi sekarang Gifar dan Bayu sudah jarang lagi berkumpul bersama dengan Tara dan juga Alana.
Tara dan Alana kini sering ke kantin bersama dengan Sari dan Deani. Saat mereka sedang di kantin sambil memakan dan meminum pesanan mereka masing-masing, mereka sedang membicarakan masa lalu mereka ketika mereka SMP dulu.
"Eh kalian inget gak waktu kita dimarahin sama Bu Tati, gara-gara kita di kelas ngobrol terus?" oceh Deani disela-sela tawanya.
"Hahahaha, iya gue inget waktu itu kan kita sampe hampir dihukum gara-gara berisik mulu." jawab Sari dengan suara tawanya yang diikuti oleh yang lain, kecuali Tara.
"Iya iya, bener gue juga masih inget, ternyata dulu kita tuh nakal banget ya." sambung Alana yang masih saja tertawa.
"Mmm... guys gue duluan ya, ada urusan dulu bentar." ucap Tara pada teman-temannya.
"Emang ada urusan apa sih Ra?" tanya Alana pada Tara.
"Iya lo mau kemana sih?" Sari pun ikut bertanya pada Tara.
"Enggak kok, bukan apa-apa." jawab Tara singkat, dan langsung berlalu dari hadapan teman-temannya.
"Si Tara kenapa ya? Dari tadi gue perhatiin dia diem aja." tanya Deani pada Alana dan Sari.
"Gak tau." jawab mereka bersamaan.
Tara pergi ke taman belakang sekolah, dia duduk di kursi yang terbuat dari kayu yang berada tepat di bawah pohon mangga. Tara memperhatikan sekelilingnya, di taman itu memang selalu sepi jarang anak-anak yang menghabiskan waktunya di taman belakang sekolah. Tara menatap ke depan, dia sedang memikirkan sesuatu yang membuat banyak pertanyaan-pertanyaan di fikirannya.
"Tara." panggil seseorang yang sumber suaranya berasal dari belakang tempat di mana Tara sedang duduk.
Tara menoleh ke sumber suara tersebut, ternyata yang memanggilnya tadi adalah Gifar.
"Iya ada apa Far?" Tanya Tara.
"Lo ngapain ada di sini Ra?" tanya Gifar yang kini berdiri di depan Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Wound ? [COMPLETED]
Teen FictionCinta adalah sebuah kata yang sangat mudah untuk di ucapkan, tetapi cinta adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dideskripsikan.