Di kamar, Tara sedang mendengarkan lagu sambil memakan cemilan yang baru dia beli. Dia mendengarkan lagu yang berjudul "Biar Aku Yang Pergi" dia sangat menyukai lagu itu karena menurutnya lagu tersebut sangat cocok untuk masa lalunya.
Tak ku sangka..
semua seperti ini
Semua yang indah..
berubah jadi sirnaTak habis pikir..
Kau tega seperti ini
Meninggalkan aku
tanpa suatu kepastianKu hanya bisa berharap
Kau bahagia disana
Dengan dia pilihanmu
Walau dia sahabatkuBiar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmuOh Tuhan kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Ku harap kembalikan dia padakuKu hanya bisa berharap
Kau bahagia disana
Dengan dia pilihanmu
Walau dia sahabatku..Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmuOh Tuhan kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Ku harap kembalikan dia padakuTara mulai meneteskan air mata, ketika Tara sedang menangis. Bunda Tara memanggil Tara dari lantai bawah. Tara cepat-cepat menghapus air matanya dan bercermin sebentar untuk memastikan bahwa matanya sudah tidak terlihat bengkak lagi karena menangis, setelah bercermin dia langsung pergi menemui Bundanya.
"Iya ada apa Bun? tanya Tara yang sudah berada di dapur dan menghampiri Bundanya yang sedang memasak.
"Itu di depan ada Gifar nungguin kamu." jawab Bunda Tara dengan sangat santai.
"Apa!! Gifar ada di depan?" Tara terkejut karena Gifar tidak memberitahunya dulu kalau dia akan datang ke rumahnya.
"Biasanya juga kan Gifar ke sini, tapi kenapa sekarang kamu kaget dia ke sini?" tanya Bunda Tara.
"Dia biasanya kalau ke sini bilang-bilang dulu ke Tara Bun, tapi hari ini dia gak bilang kalau mau ke sini terus sekarang tiba-tiba dia udah ada di depan."
"Ya udah sekarang kamu ganti baju! Masa mau nemuin pacar pake baju kaya gitu." Bunda menunjuk Tara yang hanya memakai baju kaos pendek berwarna biru dan celana yang panjangnya di atas lutut sedikit.
"Oke Bun, Tara ke kamar dulu ya mau ganti baju."
Karena Tara malas mengganti bajunya jadi Tara hanya mengambil jaket yang tergantung di belakang pintu kamarnya, dan tidak mengganti celananya karena menurut Tara itu tidak terlalu pendek masih dalam batasan wajar.
***
"Hy Far, udah lama nunggunya?" walaupun sudah beberapa minggu mereka pacaran tetapi Tara tetap saja canggung jika sedang berada di dekat Gifar.
"Jalan yuk!" ajak Gifar
"Hm, jalan kemana?"
"Lo suka nonton gak?"
"Suka sih."
"Ya udah kita nonton aja."
"Oke, gue ganti baju dulu ya, masa gue keluar pake baju begini hehe."
"Iya udah sana cepet, nanti kalau lama gue tinggalin."
"Ouh jadi gitu sekarang." jawab Tara sambil mengkerucutkan mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Same Wound ? [COMPLETED]
Teen FictionCinta adalah sebuah kata yang sangat mudah untuk di ucapkan, tetapi cinta adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dideskripsikan.