Benci

245 17 4
                                    

~imagination - shawn Mendes~

"Mungkin kebaikan yang kau berikan padaku juga kebaikan yang kau berikan kepada orang lain, dan aku salah mengartikan kebaikanmu itu."

***

"Maksud Gue, lo mau jadi pacar gue?" Gifar bertanya seolah-olah pertanyaannya itu adalah pertanyaan biasa tetapi membuat Tara menjadi mati kutu mendengarnya.

"Ih apaan sih lo Far, bercandaan lo gak lucu!" jawab Tara sambil menundukkan kepalanya karena malu, sekarang Tara tidak ingin menatap atau melihat wajah Gifar yang sedang tertawa itu. Jujur, ada harapan yang sangat besar sekarang di lubuk hati Tara, tapi dia berusaha menutupinya

Gifar tertawa geli melihat wajah Tara yang mulai memucat. "Hahaha, gue bercanda kali Ra, dasar baperan lo."

"Gue benci sama lo Far!!! Ternyata lo sama aja sama cowok lain, suka mainin perasaan cewek." pipi Tara memerah tetapi bukan karena dia merasa salah tingkah ataupun malu tapi karena dia sedang menahan emosinya, jika dia tidak mengingat bahwa ada guru yang sedang mengajar sudah dia keluarkan sejak tadi.

Kriiing Kriiing

Bel pulang pun berbunyi, Tara langsung membereskan semua bukunya dan beranjak pergi dan meninggalkan Gifar tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tapi sebelum Tara melangkah Gifar sudah menahan tangan kanan Tara.

"Apa-apaan sih lo Far?! Lepasin, gue mau balik!" Tara menepis tangan Gifar dengan kasar, sekarang Tara sudah tidak bisa menahan emosinya lagi, dia benar-benar kesal karena perlakuan Gifar yang seakan-akan mempermainkan perasaannya.

"Lo kenapa sih Ra? Lo beneran marah sama gue?"

"Lo pikir aja sendiri!!!" Tara membentak Gifar dengan nada yang cukup tinggi.

"Kalau gue nyakitin perasaan lo, gue minta maaf Ra."

Tara meninggalkan Gifar yang masih berdiri di tempatnya tanpa bergeser sedikit pun. Mungkin Gifar memang merasa bersalah, tapi bagaimana pun perasaan Tara seperti yang sudah dibuat terbang lalu dijatuhkan saat itu juga. Tara memang pernah dibuat seperti ini sebelumnya tapi Tara tidak ingin merasakannya lagi.

Tara sangat kecewa dengan perlakuan Gifar padanya tadi, mungkin Tara akan berbicara lagi pada Gifar setelah beberapa hari, karena Tara akan mengobati rasa kesalnya terlebih dulu pada Gifar.

***

Tara sedang menunggu jemputan Kak Mila di depan gerbang sekolahnya. Tara melipat kedua tangannya di depan dada, sesekali dia menghentakan kakinya karena bosan menunggu kakaknya yang lama menjeputnya. Seseorang yang menaiki motor ninja berhenti tepat di depan Tara yang sedang berdiri sambil menyandar pada tembok gerbang, seseorang itu membuka helmnya dan ternyata itu adalah Gifar.

"Ra,balik sama gue aja yuk!" ajak Gifar yang tidak mendapatkan jawaban dari Tara. "Lo masih marah sama gue?" tanya Gifar, Tara masih pura-pura tidak mendengar ucapan Gifar.

Sebuah mobil berhenti di depan Tara dan Gifar, Tara langsung berjalan menuju mobil itu dan langsung naik begitu saja tanpa berpamitan dulu pada Gifar yang sekarang sedang melihat Tara dengan tampang cengonya. Lalu mobil itu langsung berlalu dari hadapan Gifar.

"Dek." panggil Kak Mila.

"Hm."

"Jutek amat lo Dek, ada masalah ya?"

The Same Wound ? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang