Leaving And Letting go? (One Shoot)

1K 110 7
                                    

"Hmmmmmm, Petrichor?"

Jungkook dan Sinb sama-sama tersenyum menatap satu sama lain, mereka sedang berteduh di salah satu toko yang sudah tutup.

"Kakak masih suka bau ini?" Sinb menatap langit yang mulai menjatuhkan bulir bulir hujan dengan lembut

Jungkook tak sadar tersenyum, lalu mengangguk walaupun anggukan dia tidak terlihat oleh Sinb.

"Gimana kuliah kamu bi? Masih suka gonta ganti cowok kaya SMA dulu?" Jungkook agak memperhatikan layar hapenya yang terdapat wajah cantik seseorang di sana

Sinb tersenyum masam, kakak yang bikin aku gonta ganti cowok

Sinb mengangguk, "ya gimana ya kak, cant help my kecantikan sih"

Jungkook terkekeh pelan lalu melanjutkan, "Aku udah jarang bi, ketemu jisoo"

Sinb menghela nafasnya, gadis itu lagi. Gadis yang berhasil membuat luka Jungkook sembuh dari lukanya yang amat dalam karena di tinggal pacar yang sudah lama menjalin kekasih dengannya selama empat tahun.

Sinb dan Jungkook memang dekat sejak kecil--bisa di bilang mereka sahabatan--

Seperti biasa jika wanita dan pria menjalin persahabatan. Pasti, diantaranya ada yang memendam perasaan kepada yang satunya.

Tak terkecuali Sinb, sudah lama Sinb memendam perasaan kepada lelaki setahun lebih tua dari dirinya itu.

"Kak Jisoo pasti kangen juga sama kakak. Mungkin dia bingung mau hubungin kakak gimana, karena perbedaan waktu mungkin?" Sinb mencoba menahan air matanya yang sebentar lagi menetes

Jungkook mendapat beasiswa ke Jepang, kali ini ia mendapat liburan makanya dia pulang ke indonesia sekaligus melepas rindu dengan kedua orang tuanya dan adik perempuannya. Begitupula dengan Jisoo, Jisoo mendapat beasiswa juga. Bedanya, Jisoo mendapat beasiswa di Inggris

Sebenarnya Sinb tidak terlalu mengenal Kim Jisoo--gadis anggun layaknya princess di mata Jungkook. Namun ia pernah bertemu sekitar--lima kali??-- saat kebetulan Sinb sedang bermain dengan Somi--adik Jungkook--

Jungkook tersenyum, "kamu masih sering main sama moonbin?"

Sinb mengangguk, ah bicara tentang moonbin. Sebenarnya Sinb agak menyimpan perasaan juga pada lelaki bermata bulan sabit itu. Tapi, tentu saja tidak sebesar rasa sukanya pada lelaki di hadapannya ini.

"Moonbin? Masih. Dia masih suka mencubit pipi aku, sama kaya dulu" Sinb tersenyum getir, hatinya seolah teriris saat ingat saat kelas dua SMA dirinya sampai rela menemani Jungkook hujan hujanan di depan makam pacarnya yang dulu--sebelum Jisoo--

Saat itu keadaan Jungkook stress berat karena di tinggal pacarnya--Halla--yang meninggal di karenakan penyakit leukimia yang di sembunyikannya sejak pertama kali menjalin hubungan dengan Jungkook. Sehari harinya Sinb yang merawat Jungkook, karena saat itu orang tua Jungkook sedang melakukan perjalanan bisnis di Jerman. Oleh karena itu Sinb lah yang menemani dan merawat Jungkook.

Luka Jungkook sepenuhnya sembuh--sejak kehadiran Jisoo-- yang mulai bisa membuat Jungkook bangkit dari keterpurukannya. Saat itu pula, Sinb memutuskan untuk membiarkan Jisoo untuk merawat Jungkook. Hingga lelaki itu sepenuhnya pulih dan kembali ceria seperti biasanya.

"Kakak gimana? Kakak ga mungkin khianatin Kak Jisoo kan? Cewek jepang cantik cantik kan?" Sinb menatap Jungkook yang masih memegang ponselnya tetapi arah matanya menatap sendu air hujan yang menetes di depannya.

Jungkook tertawa pelan, "enggak bi. Kakak gamungkin lukain Jisoo. Kakak bakal pukul diri kakak sendiri, kalo kakak nyakitin cewek yang sayang sama kakak"

Sinb mengalihkan atensi matanya kearah samping. Tapi, kakak udah nyakitin aku tanpa sadar. Kalo aku bilang 'aku sayang sama kakak, lebih dari seorang adek dan sahabat' kakak bakal ngapain? Apapun jawabannya itu bakal nyakitin aku. Apa kakak juga bakal mukul diri kakak sendiri karena udah nyakitin cewek yang sayang sama kakak?



Menurut Sinb, Bertahan dan menunggu adalah sesuatu yang sudah Sinb lakukan sejak awal.

Sinb tau seberat apapun yang di hadapinya, Sinb tetap ada di samping lelaki itu. Karena pada hakekatnya perasaannya tidak akan pernah berubah.

Tapi, menurutnya menunggu juga ada batasnya. Apalagi yang di tunggu tidak pernah mengetahui perasaannya. Jika sudah seperti itu apa yang akan Sinb lakukan???

Leaving and Letting Go?

Meninggalkan memang sepertinya sudah sesuatu yang harus Sinb lakukan sejak dulu. Dan membiarkannya pergi dengan kebahagiaannya tanpa ada bayang bayang perasaan Sinb.






























END!!!!! huhuhu jelek ya??? Lagi pengen bikin yg angst angst nih wkwkkwkwkk bosen sama kocak mulu akhirnya acu membawa angst untuk sinkook!!!

Ininih kemaren yg req jungkook & sinb nya sahabatan!!! Buat req yg lain nyusul ya...

Selanjutnya mau apa? Yang lucu lagi? Fluff? Angst? Atau apa he.he.he

SinKook STORIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang