Bab 38

854 45 4
                                    

Selamat membaca!!!

Tapi sebelumnya author minta maaf karena banyak Typo bertebaran...

Jangan lupa tinggalkan Vote kalian okay 😉!!!

.

.

.

.

.

" Galang, dengarkan aku, tepat sehari sebelum perang kita akan muncul. Dan Thea, dia adalah milikmu, bukan lagi milik ku. Dan berarti itu menjadi tugasmu untuk menjaga nya.

Sepengetahuan ku, kalian akan menjadi peran yang akan membatalkan perang tersebut.

Bahkan mungkin kalian akan menyelesaikan pertikaian antara kedua bangsa "

Galang terus saja mendengarkan sosok tersebut.

" Tapi tentu saja dengan bantuan dari bangsa Penyihir "

Galang yang mendengarnya tiba-tiba saja membulatkan matanya. Apakah yang ia dengar saat ini benar?

" Apa maksud mu dengan bangsa Penyihir? " tanya Galang heran.

" Ya, seiring dengan berjalannya waktu, kamu akan menumakan bangsa tersebut. Kaum penyihir. Sekarang istirahatlah, bagaimanapun kamu belum sembuh total. Aku harus pergi. "

Sosok tersebut pergi dari hadapan Galang, ia melesat seakan hanya udara yang numpang lewat.

Ih dasar, nggak bisa apa gue punya kakak yang bener, nggak dia, nggak Ken, sama aja. Batin Galang mendengus sebal.

Galang menggeleng-gelengkan kepalanya.

" Gue punya kembaran kaya gitu amat, eh kok kembaran. Dia itu kan gue juga, cuman bandel aja keluar dari badan gue. Coba aja pas waktu itu orang-orang pada di sini. Kan bakal ketahuan.

Tapi kan walaupun dia keluar dari badan gue, dia cuman numpang lewat. Ih dasar, dia Kira gue pintu kali ya... Dasarr..."

Galang mengoceh tanpa henti, tapi tiba-tiba Hara melesat masuk dan melihat Galang sudah sadar. Galang yang melihat Hara masuk pun kaget dan berteriak.

" Arghh... Setann... "

Galang mengira yang masuk adalah setan, karena rambut Hara terkibas angin dan menutupi setengah wajahnya.

Ia pun melompat ke tempat tidurnya dan menyelimuti dirinya.

" Setan... Setan... Kamu kira Ayah setan?! "

Hara menatap tajam Galang yang sekarang masih sedang menyelimuti dirinya dengan selimut.

Saat Galang sadar yang masuk adalah Hara, ia membuka perlahan selimutnya.

" Eh Ayah... A.. Apa kabar? "

" Kamu itu, kok kamu udah sehat kaya gini... Hah?"

Galang bigung harus menjawab apa, sekarang rencananya gagal, ia harus mencari alasan yang tepat, pikirnya cepat.

" Anu yah, uhmm.. Itu, apa namanya ? Uhm... "

" Kamu ini, cepat jelasin! "

Hara benar-benar pusing dengan Galang, dia dari dulu bersikap layaknya bocah serigala berumur 5 tahun.

Hara memang tidak terlalu kaget dengan keadaan Galang, karena dia memang sudah curiga dengan Galang.

" Galang kaget Ayah masuk, jadi Galang sadar deh
.. Hehehe... "

Galang menyengir canggung dan sangat berharap Ayahnya akan percaya kepadanya.

" Galang... Galang... Kamu itu lain kali harus siapin alasan yang sedikit masuk akal, sini, Ayah kangen sama bocah Ayah "

Putra Kebanggan Bangsa SrigalaWhere stories live. Discover now