Bab 30

814 41 3
                                    

" Gue... Gue belum cari dia kesana, dan gue gak bisa melanggar gitu aja, gue ragu kalau Galang akan melanggar peraturan " Sahut Ken ragu, sebenarnya apa yang Tristan ucapkan masuk akal. Tapi apakah adenya tersebut akan melanggar peraturan?.

" Gue bakal bantu lo untuk nyari Galang. "

~~~~

Galang tergeletak di tanah dengan darah yang terus saja bercucuran dari perutnya. Tangannya juga ternodai oleh darahnya sendiri, karena tangannya terus saja memegangi perutnya.

Ia trus mencoba untuk bertelepati dengan siapapun, tetapi nihil. Dia sangat lemah sekarang, sangat tidak memungkinkan untuk melakukan telapati atau pun melesat, berdiri saja tidak bisa.

Pedang itu hanya akan membuatnya sekarat, tapi jika di biarkan lebih lama akan bisa membunuhnya. Sekarang Galang hanya bisa berharap akan ada seseorang yang membantunya.

Sudah sekitar setengah jam ia menunggu dan bertahan sampai ada yang menemukannya, tapi tidak seorang pun datang. Ia sudah ingin menyerah, matanya saja seperti tak tahan lagi untuk segera tertutup. Tapi, ia samar-samar mendengar suara dingin yang datar memanggil-manggil namanya.

Dia melihat dengan pandangannya yang buram, walaupun buram ia masih bisa melihat bahwa ada Tristan yang sedang lari menujunya.

Tristan langsung merangkul dan menggendong Galang. " Lang, lo tenang aja, di perbatasan udah ada Ken dan para prajurit yang nunggu lo. " Sahut Tristan datar tapi panik.

Tristan pun melesat dan kembali ke perbatasan. Setelah sampai di perbatasan, Galang dan Tristan di sambut oleh Wajah kaget, khawatir, dan panik Ken beserta Prajurit yang ada.

" Lang... Dia kenapa Tristan? " Tanya Ken, terlihat ia meneteskan air mata dari matanya, tak peduli jika ia dikatakan sebagai pangeran yang lemah. " Gue bakal jelasin nanti, mendingan secepatnya lo bawa Galang balik ke istana " Sahut Tristan sambil memindahkan Galang ke rakit yang sudah disediakan.

" Lo ikut gue " Ucap Ken seketika ia sudah ingin pergi. " Hah? " bingung Tristan, bagaimana ia tidak bingung, jika ia ikut sama denganya ia melanggar peraturan.

" Udah gak apa-apa, Ayah juga pasti pengen berterima Kasih sama lo " Ujar Ken.

~~~~

" Raja, Pangeran Ken sudah pulang " Sahut salah satu prajurit. Hara langsung bangkit dari singgasananya. " Apakah Galang bersamanya? " Tanya Hara panik, tapi ia tidak menunjukan rasa paniknya.

" Pangeran Galang ada Raja, tapi... tapi... " Sahut ragu prajurit itu. " Jangan basa basi, dimana Galang? " Tanya Hara dengan nada tegas. " Di kamarnya. "Sahut prajurit tersebut.

Hara langsung melesat, walaupun prajurit tersebut belum bilang apa yang terjadi dengan Galang. Ia sudah tahu apa? Tidak secara detail, yang pasti anaknya Galang dalam kondisi yang mengenaskan.

Hara masuk kedalam kamar Galang, Hara melihat anaknya terbaring lemah dengam darah di mana-mana yang ia tahu berasal dari perutnya. Ia melihat Dewi yamg menangis sedang duduk di samping Galang dan memegang tangannya.

Hara juga melihat Tristan, ia tahu pasti Tristanlah yang menyelamatkan anaknya. Ia menanya kepada Galang apa yang terjadi, tapi Galang tidak sanggup menjawabnya.

Sekarang Galang sedang di tangani oleh tabib istana. Tabib tersebut sudah menghentikan pendarahan yang terjadi. Tapi dia menjelaskan ke semuanya bahwa racun yang ada di tubuh Galang belum bisa dihilangkan. Hanya ada satu penawar, yaitu air mata burung phoenix.

~~~~

Hara, Dewi, dan Ken sedang berunding. Sebelumnya mereka sudah berterima Kasih kepada Tristan.

" Itu luka dari Pedang pusaka vampire, hanya Venosa sendiri yang memiliki pedang tersebut. Dengan kejadian ini, sama saja mereka telah mengibarkan bendera perang. " Ucap Hara, ia tidak terima jika Galang di keroyoki begitu saja.

" Hara, jangan pikirkan itu dulu. Kamu harus cari burumg Phoenix itu, agar racun yang berada di tubuh Galang teratasi. " Sahut Dewi dengan penuh perasaan.

Ken juga mengatakan hal yang sama dengan Dewi, ia setuju dengan Bundanya, ia juga setuju dengan Ayahnya.

" Ayah saya memiliki burung Phoenix " sahut Tristan yang tiba-tiba muncul.
.
.
.
.

" Putra Kebanggan Bangsa Srigala "
Jangan lupa vote dan comment
Saran dan kritik juga ya. 😊😊😊

Btw, ada yang tahu burung phoenix???
Hehehe... 😁😁😁 Author selain Kiruner, Marooner, Pinenut, Author juga seorang Potterhead.

Ya udah lah yahh... 😄😄😄, tapi kan memang bener air mata burung Phoenix bisa menybuhkan segala macam racun.

Yaudah, semoga ceritanya Bagus deh, jangan jadi dark readerssssss nyooo. 😒😒😒

Putra Kebanggan Bangsa SrigalaWhere stories live. Discover now