Dari musim ke musim

559 28 0
                                        

Pada suatu ketika. Di Januari 2005. Aku pernah memiliki seseorang yang selalu menungguku. Tak peduli dia gerimis atau pun bintang. Dia selalu datang membuatku merasa dicintai untuk pertama kalinya.

Tapi semua perlahan berubah. Disaat angin musim hujan mulai berubah memorak- porandakan landasan cinta yang kupikir tak kokoh.
Dia perlahan bersembunyi dibalik tanya yang tak pernah berjawab.

Disaat angin musim kemarau mulai berhembus disekelilingku. Aku masih berusaha mencari.
Menunggunya di tempat biasa.
Di tanah yang sama
dengan Angin, udara dan warna langit yang berbeda.

Masih kuingat jelas setiap lengkungan senyumannya.
Setiap inci tatapan matanya.
Setiap desah nafasnya. Setiap jumlah kata yang dia ucapkan

Dan aku sedikit menggila saat kuingat dia, dia yang berdiri di bawah guyuran hujan bulan itu.

Aku masih mencarinya. Dari musim yang satu ke musim yang lain. Menunggu alasan untuk setiap luka yang harus aku terima. Mencari arti perasaan yang pernah dia berikan.

Suatu hari di bulan Desember 2006. Dimusim hujan yang kedua. Aku melihatnya lagi di jalan yang sama seperti dulu
Menatap langit kosong dengan mata sayunya. Dia terlihat berbeda dari dirinya yang dulu terlihat pucat bagaikan tak hidup. Belum sempat aku bertanya mengapa. Dia membisikkan, "Setelah ini jangan pernah merasa kehilangan.. karena aku akan selalu ada bersamamu di setiap musim. Kau hanya perlu berpikir aku selalu ada."

Awalnya aku tidak mengerti. Hingga saat kutatap matanya Aku mulai mengerti bahwa dia memang mencintaiku. Mencintaiku bahkan lebih besar dari yang aku tahu.
Karena jelas sekali Kemilau di matanya berbicara soal itu.

Setelah hari itu dia benar benar pergi dan tak akan pernah kembali lagi. Dan aku yang tertinggal sudah tak butuh mencari. Karena setiap kali aku menutup mataku
dia selalu datang dengan wajah yang sama dan senyuman yang kuresapi dalam hati dan ingatanku yang luas tentangnya.

Hari ini di jalan yang sama di saat hujan mulai berisik seperti biasanya. Di jalan yang sama dengan kenangan yang penuh. Aku mulai mengerti mengapa. Karena ternyata Dia ada untuk menghilang. Dia kumiliki untuk kemudian kulepaskan. Memiliki kehilangan, memiliki kehilangan. Kehilangan kemudian di kenang. Karena setiap yang hidup diciptakan untuk mati. Begitulah hukumnya. Kelak jika kami ditakdirkan bertemu lagi aku ingin dia tahu, "Bahwa aku selalu mencintainya dari musim kemusim."

💔

HeartstringsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang