You

1. Amara Kinal Malik

"Pagi, Nal "

"Pagi "

"Pagi, Kinal manis "

"Pagi "

"Pagi, mbak Kinal "

"Pagi "

  Begitulah setiap pagi nya, semua sapaan yang di mulai dari satpam di lobby hingga resepsionis di lantai 15 dimana aku bekerja.

  Dan aku senang mereka menyapa ku dengan ramah. Mungkin karena aku orang nya mudab bergaul kali ya. Jadi, teman ku bukan hanya dari devisi ku, tapi merambat ke jauh sampai ke OB juga.

  Ya, aku tidak pernah milih - milih teman, dan aku juga termasuk orang yang mudah akrab dengan siapa pun. Bahkan termasuk atasan ku sendiri.

Btw, kenal kan. Nama ku Amara Kinal Malik. Biasa di panggil Kinal, kenapa? Entah lah. Aku lebih suka aja gitu di panggil Kinal dari pada Amara atau Ara. Kesan nya terlalu feminim gitu.

Hmm.. bukan berarti aku tomboy ya. Aku gak feminim tidak juga tomboy. Lebih ke netral aja, kadang ikut mood juga sih sebenar nya.

   Seperti hari ini. Monday, ya ini senin yang entah kenapa banyak orang yang membenci hari senin. Padahal menurut ku biasa aja.

Iya, sih hari senin itu kesan nya hanya yang paling lama. Padahal mah biasa aja. Ya kan ?.

   Oya, aku itu anak bontot di keluarga ku, alias anak terakhir. Dari dua bersaudara. Yaitu satu kakak laki - laki yang juga menetap di jakarta bersama keluarga nya. Kakak ku sudah menikah.

Dan sekarang Mami tercinta sedang mengkebiri ku tentang jodoh. Padahal aku masih muda. Masih 25. Masih pengen sendiri, bebas, masih ingin meningkat karir ku yang memang sedang di atas awan.

  Aku bekerja sebagai meneger di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang properti.

Di salah satu devisi yang lumayan berpengaruh. Yaitu, marketing.
Dan bertanggung jawab penuh atas kinerja tim ku yang beranggota kan enam orang.

Aku dan mereka juga tidak seperti atasan dan bawahan. Kami lebih keteman, kecuali di waktu - waktu tertentu.

   Banyak yang bilang kalau aku cewek yang simple gak muluk - muluk.

Ya.. benar sih.

  Aku kadang juga terlalu cuek dengan hal - hal sekitar. Misal nya, pacar.

Hahhh..  aku tidak tau kenapa semua orang ingin punya pacar. Dan selalu meledek para jomblo.

  Entah lah, aku sendiri belum ada keinginan untuk memiliki pacar. Aku lebih suka berteman dari pada pacaran.

"Mbak, ini laporan minggu kemarin, semua udah aku rekap jadi satu " ucapan Agni yang baru saja masuk keruangan ku membuat fokus ku beralih padanya.

"Ah.. ya. Thanks ya, Ni. " jawab ku meraih map kuning yang di bawa Agni.

"Oya, tolong dong. Minta Erik buat salinan yang rapat kamis kemarin, gue masih perlu nambah beberapa point lain nya soal nya " ujar ku pads Agni salah satu anggota tim ku.

"Oke " jawab Agni, kemudian berlalu pergi keluar dari ruangan ku.

Aku hanya mengangguk, dan kini mulai menyibukkan diri ku dengan laporan minggu kemarin, yang harus ku serahkan siang nanti pada Pak Adam. Direktur di perusahaan ku bekerja.

 

***

   Siang ini aku janjian makan siang sama Jessica. Sahabat ku sejak kuliah dulu. Cewek yang katanya introvert. Padahal mah bawel nya nauzubillah. Tuh kawan satu paling rempong deh.