11. Jawaban nya.

2.7K 263 8
                                    

   Jum'at sore, Kinal sudah memarkir kan mobil nya di depan butik nya Jessica. Ia juga sudah mengabari Dika, kalau ia tidak langsung pulang, melain kan akan mampir ke butik milik Jessica.
Jadi, di sini lah ia sekarang. JV butik, yaitu butik yang di bangun oleh sahabat nya itu dari nol, hingga sebsar sekarang. Dan butik nya hanya memajang semua hasil karya tangan lentik nya Jessica seorang. 

  Saat ia datang, Jessica sedang di sibukkan dengan beberapa pelanggan tetap butik nya. Maka, tidak ingin mengganggu, Kinal langsung saja menuju ruangan sahabat nya itu.

   Dengan santai dan tanpa sungkan ia langsung membuka kulkas mini miliki Jesssica yang terletak di sudut ruangan. Dan di ruangan Jessica juga ada mini bar. Jadi lah, Kinal memilih duduk di balik meja bar. Dengan sekaleng minuman soda.

  Kinal mengeluarkan ponsel nya untuk membunuh waktu sambil menunggu Jessica.

Dika : udah sampai ?

  Sebuah chat dari Dika baru masuk. Kinal langsung membaca nya. Dan mengetikkan balasan pada Dika.

Kinal : udah, baru aja. Kamu udah pulang ?

Dika : ohh.. belum. Masih di kantor sama Radith.
Kamu bawa mobil ?

Kinal : bawa kok, pulang jam berapa ?

Kinal tersenyum sendiri saat mengirim chat balasan pada Dika. Ia sudah seperti seorang istri saja saat ini.
Ini baru pertama kali nya, Seorang Kinal bersikap begitu perhatian pada seorang cowok.

  Dan itu semua membuat nya malu sendiri, merasa diri nya menjadi alay  ia jadi teringat saat dulu pernah meledek Jessica yang terlalu lebay jika sudah chat dengan Radith. Dan sekarang ia malah kena batu nya.

Dika : mungkin habis, magrib. Kamu sampai jam berapa di tempat Jessica ?

Kinal : sampai butik nya tutup. :)
Sekalian nemenin dia juga.

   Balasan terkirim bertepatan dengan pintu ruangan Jessica terbuka. Kinal mengangkat kepala nya dan melihat Jessica masuk dan menghampiri nya.

"Loe dari kantor ?" Tanya Jessica, meneguk minuman nya. Kinal mengangguk.

"Gue mau ke bandung besok " ujar Kinal, ia memasukkan kembali ponsel nya ke dalam tas.

"Oya ? Ada acara apa ? Liburan panjang kan masih minggu depan "

"Sepupu gue nikah "

"Oh.. sendiri ? Atau bareng Dika ?" Tanya Jessica sekaligus menggoda sahabat nya itu. Ia duduk di hadapan Kinal.

"Nah, itu dia. Mami sih kayak biasa, minta gue bawa gandengan "

" ya bawa aja, kan sekarang udah gandengan "

"Entah lah Ve, gue sama Dika aja masih belum jelas "

"Belum jelas gimana,? Kan loe sendiri yang bilang kalau dia mau serius sama loe " ujar Jessica heran dengan sahabat nya itu.

"Yaa.. iya sih. Tapi, Dika belum bilang dia suka sama gue " ujar Kinal, dengan malu - malu.

"Hadehh.. Nal, kita udah pada dewasa kali. Masih musim nya nembak - nembak "

"Lha, loe aja dulu juga uring - uringan kan? Waktu Radith gak nembak - nembak. Padahal kalian udah dekat setahun lebih "

"Ck.. itu beda lagi, Nal. Dulu gue umur berapa ? Masih remaja  tau. "

"Iya, sekarang uring - uringan nya karena gak kunjung di lamar ya " ujar Kinal, meledek. Membuat Jessica mendelik kesal padanya.

Dan mendadak langsung bad mood. Jessica meneguk lagi minuman kaleng nya Kinal.
Dan saat itu juga tatapan nya jadi sendu. Membuat Kinal heran.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang