ayaz ucapkan salam perpisahan pada oyku

165 12 0
                                    

Burcu mengantar pulang Oyku dan berjanji akan datang menjemput nanti malam. Seyma lewat dan menyapa Oyku. Mereka cipika-cipiki. Setelah itu, Seyma menyapa Burcu. "Ada baiknya kita nggak ketemu!" kata Burcu tersenyum sinis, lalu melengos pergi. Seyma mengomeli Oyku yang tidak membela dirinya. Malam itu di kamarnya, Oyku menunggu SMS Ayaz. Tunggu ditunggu tak ada SMS dari Ayaz. Dia berinisiatif meng-SMS Mete untuk minta bantuannya membujuk Ayaz menarik laporan ke polisi. Saat itu Ayaz dan Mete tengah meeting . Ayaz membaca SMS dari Oyku dan membalasnya lewat HP Mete (tanpa sepengetahuan Mete) bahwa mereka harus bertemu jam 8 malam nanti di restoran tertentu.
SMS balasan dari HP Mete itu membuat Oyku melonjak kegirangan. Dia menyangka Mete mengajaknya makan malam. Sementara Ayaz sendiri mesam-mesem sambil menghapus SMS history dari Hp mete huakakak
Bulent datang menemui Dincer untuk menjelaskan kalau semalam dirinya tidak jadi makan di restoran yang telah dijadwalkan, karena Burcu mengajaknya pindah ke restoran Jepang. Dincer lega mendengar keterangan Bulent dan mengajaknya makan siang bareng dan nonton film bioskop bersama.
Sesuai janjinya, Burcu datang menjemput Oyku di rumahnya. Oyku memberitahu soal rencana makan malamnya dengan Mete. Tentu saja Burcu senang mendengar hal itu. Dia meyakinkan kalau Seyma takkan berbuat macam-macam, setelah Oyku mengungkapkan kekhawatirannya pada pacar abangnya itu. “Tenang saja, dia baru jalan bareng abangku beberapa waktu, sedangkan kau kan sudah mencintai abangku hampir seumur hidup mu?"! Tukas burcu.
“Tapi dia (Seyma) kan nggak tahu soal perasaanku pada abangmu,” kata Oyku sedih. Burcu menyebutkan kalau Seyma tahu Oyku menyukai Mete saat pesta ulang tahunnya.
Burcu melihat Emre dan bergegas mendekatinya. Dia mengajak pelatih sepak bola Cem itu nonton film bioskop bersamanya dan Oyku. Emre menolak. Oyku mengeluarkan rayuan mautnya, sehingga Emre mulai merasa tidak enak jika tidak ikut. Pada akhirnya, dia memutuskan ikut.
Sesampainya di bioskop, Burcu langsung membeli tiket bioskop tanpa meminta pendapat terlebih dulu pada Emre. Oyku ngomel pada Burcu karena langsung memilih. Tapi Burcu memberi kode dengan mengatakan bahwa dirinya ingin membuat pertemuan bersama Emre itu jadi romantis. Oyku paham bahwa dirinya harus segera pergi. Dia pamit pada Emre. “Aku nggak sabar mendengar cerita kencanmu dengan Mete,” bisik Burcu sebelum Oyku pergi.
Di saat itu, Dincer dan Bulent melihat mereka bertiga berada di dalam bioskop yang sama. Mereka segera balik badan, memutuskan membatalkan nonton film Oyku tiba di restoran yang telah disepakatinya dengan “Mete”. Begitu masuk, dia disambut pelayan yang menunjukkan mejanya. Ketika sudah duduk, dia membayangkan tentang betapa indahnya makan malam spesial yang sudah Mete rencanakan – lilin, musik, bunga, pokoknya segala hal yang berbau romantis deh . Imajinasi Oyku rusak tatkala mendengar suara Ayaz menyapanya. “Oyku!” panggil Ayaz.
Melihat kemunculan Ayaz yang tidak disangka-sangkanya itu membuat Oyku kaget. “Kamu janjian dengan seorang pria? Siapakah pria malang itu?” ledek Ayaz, “Apa aku mengenalnya?” Oyku berniat pergi, tapi Ayaz menahannya. "Kamu nggak boleh pergi, soalnya orang yang janjian denganmu itu aku!” sebut Ayaz, bikin Oyku makin kesal.
“Kenapa kamu marah? Bukannya kamu minta bantuan Mete untuk mengatur agar kamu bisa bertemu denganku kan ?” tanya Ayaz. Apa yang Ayaz katakan tidak salah juga. Oyku baru ngeh kalau ternyata orang yang ber-SMS-an ria dengannya adalah si Ayaz ini bukan si Mete.
Sementara itu, Burcu benar-benar tidak bisa fokus dengan film yang sedang diputar. Matanya menatap Emre dalam diam. Dia memendarkan pandangan ke sekeliling dan menemukan banyak pasangan yang nonton film yang sama dengannya sedang mesra-mesraan. Dia memutuskan menarik perhatian Emre dengan menggenggam tangannya.
Emre menatap Burcu. Dia sadar telah disituasikan agar berduaan dengan Emre. Dia memutuskan pergi meninggalkan Burcu sendirian. Burcu menenggak minumannya dengan penuh kekecewaan.
Oyku menceritakan kalau Mete adalah cinta pertamanya yang disukai banyak cewek. Sikap dan sifat Mete itu loh yang nggak tahan - baik, penyayang, sabar, perhatian, gemar menabung, rajin pangkal kaya, dll (mulai ngaco). "Uh Seyma beruntung!" ucapnya.
Ayaz bertanya apa yang akan Oyku lakukan jika Mete tidak membalas cintanya? Dia menyebutkan dirinya tidak percaya cinta. Oyku berseloroh kalau Ayaz itu menyedihkan jika tidak percaya cinta. Dia berpikir Ayaz terlalu menggampangkan cinta, padahal mencintai dan dicintai itu sama: sama-sama menguras pikiran, waktu, dan tenaga. Benar tidak?
Oyku mengakui kalau dirinya tahu Mete audah punya gacoan, teman dekatnya pula, tapi dia mengaku tisak bisa menghentikan perasaannya. Ayaz menyimpulkan kata-kata Oyku bahwa dalam kata lain Oyku masih percaya dan berharap kalau Mete akan menerima cintanya kelak? Oyku mengiyakam. Dia minta Ayaz menyimpan rahasia ini rapat-rapat. Dia tidak ingin Mete sampai tahu, sehingga menjauhinya.
“Banyak banget permintaanmu!” keluh Ayaz, “Sebaiknya aku jauh-jauh darimu. Aku telah menarik laporannya. Kuharap kita nggak bertemu lagi.” Setelah mengatakan itu, Ayaz pergi. Oyku hanya memandangi Ayaz dalam kebisuan. Dia tidak menyukai hal ini, seolah-olah ada yang hilang dalam hidupnya.
Disisi lain, akhirnya Burcu menangis dan mengundang perhatian dari pengunjung bioskop lainnya. Dia memilih keluar. Oyku bengong keluar dari restoran. Mereka berdua memiliki cerita sendiri-sendiri. Oh Oyku dan Burcu...

cinta di musim cerryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang