Burcu mengeluh pada Oyku soal Emre yang tidak mau menjawab telpon darinya. Ya, bagaimana mau menjawab wongEmre lagi bawa penumpang. Dia berpikir Emre menghindarinya. Ketika Burcu tengah berapi-api mengeluh, tiba-tiba Oyku melihat Ayaz ada di kampusnya. Buru-buru Oyku bersembunyi. Burcu tambah ngedumelnya, “Dunia ini benar-benar adil. Emre menghindariku, tapi Ayaz mencarimu. Alangkah beruntungnya kamu ini?” Oyku minta Burcu mengatakan pada Ayaz kalau dirinya tidak berangkat kuliah ini hari.
Mete meminta maaf kepada Seyma soal tadi. Dia tidak ingin Seyma marah lagi, dan akhirnya mengalah dengan menyatakan kalau dirinya mau ikut serta kencan ganda Oyku-Ayaz. Syaratnya Seyma tidak marah lagi padanya. Karena, Mete tidak ingin kehilangan cintanya.
Mete dan Seyma berhenti di sebuah toko. Ketika Seyma masuk ke dalam, tiba-tiba Riza muncul dan menyapa Mete. Seyma yang mendengar percakapan Mete dan Riza menoleh keluar. Dia bingung harus melakukan apa, terlebih ketika Riza masuk ke dalam toko untuk menemuinya. Melihat Riza masuk, dia langsung mengusirnya. Membuat Riza bertanya apa Seyma sudah memiliki pria lain?
Ayaz dan Liker tengah mewawancarai calon pelayan baru. Melihat wanita cantik, iler “buaya” Liker menetes. Dia menggoda sang wanita calon pelayan itu. Sibel muncul. Dan Liker langsung berusaha bersikap biasa. Bahkan, dia memasang cincin kawinnya lagi. Dia menyuruh Ayaz tidak bicara apa-apa. Sibel yang sudah maklum dengan sikap centil suaminya memutuskan untuk mewawancarai calon pelayan baru itu sendiri.
Ayaz kemudian coba menghubungi Oyku lagi. Tapi Oyku memilih tidak mengangkatnya.
Disisi lain, Seyma tidak langsung menjawab pertanyaan Riza. Malah terkesan menghindarinya dengan menyuruh Riza pergi kembali ke pelukan istrinya. Diluar dugaan Riza malah memberitahu Seyma bahwa dirinya tengah dalam proses cerai. Sudah berhari-hari dirinya tinggal di hotel.
------------------
Sibel membawa seorang pekerja baru bernama Gunas, seorang wanita dan juga mata-matanya. Liker tahu itu, dan menjadi kesal.
Mete menemui Oyku dan Burcu di toko baju. Dia rupanya datang untuk minta tolong pada Burcu memilihkan bunga yang tepat diberikan kepada Seyma sebagai permintaan maaf. Oyku membayangkan Mete memberikan bunga itu untuknya. Lamunannya buyar tatkala Mete memanggilnya.
Burcu bertanya apa Mete tengah bertengkar dengan Seyma? Mete mengiyakan, tapi masalah sepele: cemburu! Burcu menebak Seyma cemburu pada Oyku? Mete bilang kalau dirinya dan Seyma akan mengatasi permasalahan tersebut. Hal itu lantas membuat Oyku tidak enak hati. Dia memutuskan pamit pada mereka berdua.
Pada akhirnya, Mete mengirimkan boneka dan mawar merah kepada Seyma. Kiriman hadiah itu membuat Seyma senang. Dia segera menghubungi Mete untuk mengatakan kalau dirinya suka dengan boneka yang lucu. “Lebih lucu dariku?” tanya Mete. Mereka tersenyum, tanda sudah berbaikan.
Ayaz yang masih belum bisa menghubungi Oyku, memutuskan menyambangi tempat tinggal Oyku saja. Oyku yang baru saja pulang kaget melihat Ayaz ada di depan rumahnya. Dia bersembunyi. Sempat bertemu Emre agar bisa kabur, tapi belum maksudnya kesampaian Emre pergi ke tempat calon penumpang yang sudah memesan taksinya. Oyku bingung. Ayaz pun mengirim SMS.
“Pertama kamu bilang cinta, tapi sekarang kamu nggak bisa dihubungi. Coba jelaskan padaku? Kamu pikir bisa menghindariku?”
Tiba-tiba Ayaz muncul di depan Oyku. Oyku terperangah. Ayaz menegaskan Oyku takkan bisa menghindarinya dan langsung mengatakan kalau dirinya akan menjemput Ayaz jam 8 malam nanti.
“Kalau mau jadi cewekku, pakailah sesuatu yang membuatmu terlihat feminim. Kamu harus terlihat bergaya,” ucap Ayaz lalu pergi. Sebelum Ayaz pergi, Oyku bertanya kemana mereka akan pergi? Ayaz menyebutkan kalau mereka akan makan malam bersama Mete dan Seyma. Setelah mengatakan hal itu, dia langsung menginjak pedal gas kuat-kuat.
Oyku mencibir, siapa Ayaz? Kenapa dia mengatur-atur dirinya?