Oyku Pergi dari Pesta Ultah Burcu
Sekeluarnya dari pesta Burcu, Oyku secara tidak sengaja menabrak Ayaz. Tapi Oyku sendiri tidak sadar jika orang yang ditabraknya adalah Ayaz. Karena itu, dia jalan terus hingga akhirnya bertemu dengan Emre, pelatih bola adiknya. Tanpa diduga-duga Oyku memeluk Emre untuk melampiaskan kesedihannya. Melihat Oyku menangis, Emre memutuskan mengantar Oyku pulang. Di kamar, Oyku meluapkan kesedihan hatinya. Dia menangis sesenggukan.
Besoknya, Oyku mengantar adiknya ke tempat pelatihan bola. Dia berhenti ketika melihat nenek tetangga rumah mau pindah rumah. Nenek itu memberitahu kalau daerah sekitar situ akan digusur untuk dijadikan mall dan apartemen. Oyku menarik kesimpulan sendiri itu berarti lapangan tempat adiknya berlatih bola juga akan kena gusur.
Oyku menonton adiknya main bola. Dia tidak sadar jika mata Ayaz dan Emre tertuju padanya. Ketika adiknya selesai main bola, mata Oyku menangkap dua pria yang tengah melakukan survei lapangan. Dia menghampiri dan memprotes kedua pria itu, yang dinilainya sudah berbuat lalim pada masyarakat sekitar dengan menghancurkan rumah dan lapangan. Begitu mereka berbalik, Oyku terkejut menemukan Ayaz. Hiyaloh. Melihat Oyku protes, Ayaz bertanya apa yang membuat Oyku marah?
“Apa karena aku akan menghancurkan semua rumah disini atau karena aku telah lancang melihat-lihat foto di HP-mu? Jika itu soal foto, kau nggak perlu khawatir. Aku toh sudah lupa dengan apa yang kulihat. Foto itu nggak menarik,” komen Ayaz. Oyku meradang. Dia sebetulnya mau mencak-mencak pada Ayaz. Sayangnya Emre mendekat, sehingga dia tida mengenal Ayaz dan pura-pura salah orang, hihihi. Tindak-tanduk Oyku membuat asisten Ayaz mesam-mesem. Ayaz menatap asistennya dan mengomelinya. Dia menegaskan bahwa dirinya mengenal wanita yang memarahinya itu.
Oyku berusaha membuat rancang desain busana. Sayangnya, pikirannya Mete dan Seyma mengganggunya, sehingga konsentrasinya hilang. Di saat bersamaan, Seyma masuk membawa beberapa gaun dan minta Oyku membantunya memilihkan satu yang istimewa untuknya. Dia mengatakan gaun itu akan dipakainya untuk “nge-date ” sama Mete. Kata-kata Seyma mengiris-iris hati Oyku. Sakitttt...
Seyma kemudian curhat pada Oyku tentang Papinya yang selalu saja mengawasinya. Bahkan untuk “ nge-date ” dengan Mete sekalipun, Seyma telah membohongi Papinya dengan mengatakan mau main ke rumah Oyku ini. Itu pun datangnya sama Maminya. Saat ini, Maminya Seyma mencari tahu soal Mete pada Maminya Oyku. Dia tampak senang ketika mengetahui Mete sudah tidak memiliki Mami kandung lagi. Soalnya, dia memiliki masalah sama Mami mertuanya selama 20 tahun terakhir ini. Wkwkwk...
Membereskan Masalah yang Cem Lakukan
Papinya Mete, Bulent, berbincang dengan Maminya Ayaz, Dincer. Ketika Ayaz datang, Dincer pura-pura mengembalikan buket bunga yang diberikan Bulent. Rupanya ada Dincer berselingkuh sama Bulent, tapi Ayaz tidak berhasil mengendusnya. Ayaz memberitahu Maminya bahwa dirinya datang hanya untuk mengambil beberapa barang miliknya. Mengetahui hal itu, Bulent pun pamitan. Dincer terlihat kecewa, tapi dia harus merelakannya dan meminta Bulent menyampaikan salamnya untuk Burcu dan Mete.
Oyku terpekur sendirian di kamarnya. Dia
ngelangut. Untuk mengusirnya, dia membuka HP agar bisa melihat foto-foto kebersamaannya bersama Mete serta Burcu. Maminya muncul. Saat itulah, Oyku bertanya tentang bagaimana sikap Maminya ketika Papi berselingkuh? Mami diam sebentar, lalu mengungkapkan bahwa dia berharap anak-anaknyatidak mengalami nasib sepertinya. Dia pun bercerita, dan mereka berpelukan.
Malamnya, Oyku gelisah tidak bisa tidur. Terdengar suara mobil datang. Dia mengintip dari jendela kamarnya dan menemukan Mete sedang membukakan pintu mobil untuk Seyma. Dia kembali ke tempat tidurnya dengan kegelisahan yang bertambah. Soalnya, dia merasa hubungan Mete-Seyma makin intim.
Ketika tiba di kantor, Ayaz baru ingat jika kameranya ketinggalan di lapangan bola. Disisi lain, kamera Ayaz ditemukan oleh adiknya Oyku, Cem, dan kawan-kawannya. Cem berniat mengembalikan kamera itu tapi teman-temannya menolak.
Tidak lama kemudian, Ayaz datang dan melihat kameranya dipegang Cem dkk. Ketika dia minta kameranya dikembalikan teman-teman Cem menolaknya. Mereka pun akhirnya kontak fisik dan berakhir di kantor polisi. Ayaz membuat laporan pengaduan pencurian dan mengancam akan mempidanakan anak-anak itu.
Jelas saja, Cem ketakutan. Dia minta bantuan Oyku untuk mengurus persoalan ini agar pria yang melaporkannya menarik laporan. Soalnya jika laporan itu diteruskan, dirinya tidak akan bisa main bola lagi.
Oyku menyanggupi. Dia menelpon Ayaz dan memperkenalkan dirinya sebagai kakak dari anak yang Ayaz laporkan ke polisi. Dia minta Ayaz menarik laporannya. Ayaz yang sedang berada di wilayah tempat tinggal Oyku bersama Mete menolak dan mematikan HP-nya. Oyku kesal. Dia was-was dengan masa depan Cem bila laporan diteruskan. Karena itu, dia memilih memakai jalur lain, yaitu: SMS. Padahal, orang yang sedang di-SMS-nya ada di belakangnya, wkwkwk...