oyku terpaksa nembak ayaz

142 12 0
                                    

Ayaz sampai di rumahnya. Entah kenapa benaknya mulai kepikiran Oyku - ingat bagaimana Oyku tidur di ruang tamunya dan menuliskan pesan Oyku untuknya. Dia memutuskan menyimpan pesan Oyku itu didalam bukunya.

 Dia memutuskan menyimpan pesan Oyku itu didalam bukunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oyku dan Burcu saling menceritakan kejadian kemarin yang mereka alami masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oyku dan Burcu saling menceritakan kejadian kemarin yang mereka alami masing-masing. Burcu cerita soal ditinggal Emre di bioskop. Oyku cerita orang yang mengajaknya ketemu bukanlah Mete, melainkan Ayaz. Dia juga bilang menceritakan soal kasih tak sampai kepada Mete kepada Ayaz. Burcu berkomentar, "Kenapa kamu lakukan itu? Gimana kalau dia
ngember sama Mete? Aduh, sebaiknya kamu bilang suka dulu deh sama Mete daripada dia yang bilang?"
Tentu saja Oyku menolaknya. Dia benar-benar nggak bisa ngomong suka lebih dulu sama Mete. Ya, sutra Burcu nggak bisa berbuat apa-apa. Tapi dia kemudian berinisiatif mengambil langkah lebih dulu dengan mengirimkan kue pada Mete dengan mengatasnamakan Oyku. Hiyaloh! Oyku baru tahu inisiatif Burcu itu, setelah kue dikirimkan ke kantor Mete. Tanpa pikir panjang, dia pergike kantor Mete untuk mengambil kue itu.
Sekretaris Mete yang menerima kue kiriman itu menaruhnya di meja. Melihat itu, Ayaz bertanya siapa pengirim kue itu? Belum terjawab, Oyku muncul dan menyambar kue yang ada di meja. Ayaz berdiri mendekati Oyku sambil cengar-cengir, "Ckckck, baru semalam kubilang kita nggak usah ketemuan lagi. Apa kamu yang ngirim kue itu?"
Oyku mengelak. Ayaz nggak percayalah. Tangannya dengan cepat mengambil pesan yang ada di kue yang Oyku bawa. "Aku nggak bisa menahan perasaanku lebih lama lagi! " begitu bunyi pesan yang ada di kue, yang sejatinya ditulis oleh Burcu.
Disaat bersamaan, Mete tiba di kantor. Ayaz buru-buru menyembunyikan pesan yang dipegangnya. "Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Mete, membuat Oyku tegang. Ayaz berseloroh kalau Oyku tengah mengungkapkan perasaan cintanya. Meski dia belum tahu kepada siapa Oyku mengarahkan cintanya - bisa kepada Mete, bisa kepada Ayaz. Mete memandangi Oyku. Tatapan itu membuat Oyku salting.
"Ah, tentu saja padamu, Ayaz," ungkap Oyku menutupi perasaan groginya, "Aku udah jatuh hati padamu sejak pertama kali bertemu." Sambil tersenyum, Ayaz menaikkan alisnya. Oyku menyodorkan kue yang dibawanya kepada Ayaz, tapi Ayaz tak langsung menerimanya. "Memang kita baru bertemu. Pengakuan cintaku juga prematur, tapi aku siap menunggu!" Oyku meyakinkan.
Ayaz tidak menduga mendapat pengakuan cinta dari Oyku. Dia belum menerimanya, karena hati Oyku belum mantap. Kata-kata Ayaz itu benar-benar bikin Oyku keki, yang menyuruh Ayaz menerima kuenya saja, sehingga dirinya bisa berlalu. Mete tersenyum melihat kejadian itu. Dia berkomentar, "Aku benar-benar nggak nyangka dengan apa yang kulihat. Aku nggak ngerti gimana bisa wanita seperti Oyku bisa jatuh cinta denganmu?" Ayaz hanya mesam-mesem mendengar komentar Mete itu! Hihi.belum tau dia.

cinta di musim cerryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang