Chapter 4

18.1K 2.5K 214
                                        

"Aku sudah tau semuanya."

Nara mengerutkan keningnya. Ia meletakkan kantung plastik berisi buah apel yang sengaja ia bawakan untuk Jungkook. Sepulang dari kampus, Jungkook tiba-tiba saja mengirim pesan, meminta gadis itu untuk datang—ada hal penting, katanya. Baru saja Nara mendaratkan bokongnya di sofa, tiba-tiba saja Jungkook mengucapkan kalimat yang membingungkan.

"Tau soal apa?"

Jungkook menarik napas panjang sebelum kembali menatap lurus ke arah Nara. "Kau dan Taehyung. Kalian akan menikah, kan?"

"Tidak!" sentak Nara secara tiba-tiba. "Apa, sih, yang Ibuku katakan padamu? Itu semua hanya ide konyolnya, aku bahkan sama sekali tidak menyukai Taehyung!"

Jungkook ikut duduk di hadapan Nara. Matanya terus menatap ke arah Nara yang sedang tampak kesal. "Nara, maukah kau membantuku?"

"Tolong, menikahlah dengan Taehyung."

Nara nyaris tersedak dengan air liurnya sendiri saat mendengar ucapan Jungkook. Matanya sekejap melotot tak percaya. Kemudian, ia melempar tawa sarkastisnya.

"Gila. Berapa banyak Ibuku membayarmu, sampai-sampai kau juga ikut memintaku untuk menikah dengan Taehyung?"

"Ini bukan karena Ibumu," sela Jungkook cepat. "Aku benar-benar butuh bantuanmu."

"Berikan aku alasan, kenapa aku harus membantumu, Jung."

Jungkook mengangkat kepalanya dari cangkir teh. Ia menyisir rambutnya sesaat dengan jemarinya. "Jauh sebelum kau mengenal Taehyung, sejujurnya aku sudah mengenalnya. Aku memiliki suatu hubungan dengannya."

Kening Nara berkerut, rasa penasaran mendadak melingkupi pikirannya. "Hubungan?"

"Hubungan lebih dari sekedar pertemanan," Jungkook sempat menjeda kalimatnya untuk beberapa saat. "Kami berpacaran."

Kedua bola mata Nara nyaris keluar dari tempatnya. Mendadak kulitnya meremang saat Jungkook mengucapkan kata 'pacaran' dengan jelas. "Jung, kau—bercanda kan?"

Alih-alih Nara berharap Jungkook akan tertawa dan mengatakan semuanya itu bohong, tapi Jungkook malah menggeleng dengan tatapan serius. "Kau mungkin tidak mempercayainya. Tapi, kenyataannya memang begitu. Aku dan Taehyung—kami gay."

"Tapi, aku sadar bahwa hubunganku dan Taehyung salah. Aku bersyukur bisa bertemu Sewool, dia yang menyadarkanku dari semua kekeliruan ini."

Nara hanya bisa terdiam. Terus memperhatikan Jungkook, berharap ada setitik kebohongan yang ia dapatkan di dalam matanya. Tapi, semuanya terlihat benar. Hanya ada rasa penyesalan dan luka di dalam mata Jungkook.

Demi apa pun, Nara benar-benar belum bisa mempercayai ucapan Jungkook. Maksudnya, ia sendiri tidak menyangka seorang Jeon Jungkook memiliki orientasi seksual menyimpang. Dia gay.

"Kau sudah menemukan kebenarannya, kan? Lantas, apa yang harus kubantu?" tanya Nara dengan lirih.

"Taehyunglah letak permasalahanku. Sepertinya dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa aku sudah berubah, dia terus menggangguku. Aku takut ia akan menyakiti Sewool," ucap Jungkook dengan frustasi. "Karena itu, aku mohon menikahlah dengan Taehyung. Kau harus merubahnya, buat dia agar melihatmu sebagai wanita."

"Kau gila, Jung? Aku tidak bisa melakukannya. Aku bahkan tidak mencintainya sama sekali." ingin rasanya Nara melemparkan cangkir teh yang berada di atas meja ke kepala Jungkook. Ia benar-benar tak habis pikir dengan permintaan Jungkook.

"Hanya enam bulan saja, kumohon. Setelah itu, kau bisa bercerai dengannya. Kumohon, bantu aku sekali ini saja."

Nara benar-benar tidak tau harus bersikap seperti apa. Andai ia punya sedikit rasa egois, ia akan mengabaikan semua permohonan Jungkook. Tapi, saat melihat mata Jungkook yang begitu pasrah ia benar-benar tidak tega. Bagaimanapun Jungkook, bagi Nara dia sudah seperti seorang kakak untuknya.

FELT LIKE HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang