Chapter 12

18.3K 2.3K 154
                                    

Taehyung mengerutkan keningnya ketika memperhatikan wajah Nara. Pagi ini gadis itu nampak tidak bersemangat, wajahnya tampak masam ketika ditekuk, dan kantung matanya terlihat sedikit lebih gelap dari yang sebelumnya.

"Oh, lihat siapa yang tampak seperti monster pagi ini."

Taehyung hanya berusaha melucu, setidaknya ia ingin melihat Nara menarik kedua sudut bibirnya dan tersenyum. Tapi bukan senyum yang didapat, Taehyung justru mendapat pelototan secara cuma-cuma dari Nara.

"Lekas habiskan sarapanmu, lalu pergilah ke kantor. Hari ini jam kuliahku masuk lebih awal!"

Taehyung berjengit ketika Nara meletakkan piring sarapannya dengan kasar, gadis itu bahkan tidak duduk di hadapan Taehyung untuk menghabiskan sarapan bersama. Sebenarnya ada apa dengan gadis itu? Taehyung tidak merasa berbuat salah. Lagi pula, bukankah semalam rasanya masih baik-baik saja?

Astaga, kenapa wanita itu sulit sekali dimengerti?, batin Taehyung tak habis pikir.

...

"Kenapa kau ada di sini?"

Beberapa menit yang lalu, tepat ketika Nara berjalan keluar dari gedung fakultasnya—ia terkejut mendapati presensi Taehyung yang berdiri tak jauh dari tempat parkir. Pria itu sempat setengah berteriak memanggil Nara.

Gosh. Nara panik luar biasa. Ia buru-buru menghampiri Taehyung. Bukan apa-apa, hanya saja kedatangan Taehyung bisa menjadi sumber gosip panas yang menjadi konsumsi mahasiswi di sini. Dan, Nara sangat menghindari dirinya untuk ikut tersangkut dalam sebuah gosip murahan.

Tapi, Taehyung justru seolah tidak peka dengan tatapan tajam dari Nara. Pria itu malah tersenyum manis, setelah menyisir surainya sendiri ke belakang dengan cara yang menggoda luar biasa. "Menjemput istriku, tentu saja."

Nara semakin melebarkan matanya. Secara spontan ia mendaratkan tinjunya di dada Taehyung. "Jangan bicara yang aneh-aneh, Tae! Bagaimana kalau ada yang mendengar?"

"Kalau begitu, lekas masuk ke mobil. Mobilku kedap suara, kok. Kau bebas berteriak di dalam kalau kau mau." ucap Taehyung sembari mengedip genit kepada Nara.

Nara merotasikan kedua bola matanya jengah. Ada apa dengan kepala Taehyung? Apa ia baru saja terbentur?

"Jung Nara."

Baik Nara maupun Taehyung, sama-sama menoleh ke sumber suara. Seorang gadis berambut pirang menghampiri Nara.

"Siapa dia? Pengganti Park Jimin?"

Nara menatap jengah ke arah gadis berambut pirang—Im Sulhee—yang kini tepat berada di hadapannya. "Kau tidak punya kerjaan lain selain muncul tiba-tiba dan mengangguku, ya?"

Sulhee melempar senyum mengejek pada Nara secara cuma-cuma. "Aku hanya ingin memastikan, apa kau benar-benar sudah berpindah ke lain hati?"

"Omong kosong apa yang sedang kau bicarakan? Otakmu sepertinya perlu sedikit istirahat, kau berbicara melantur."

Nara berusaha mengabaikan Sulhee dan hendak masuk ke dalam mobil, tetapi sebuah kalimat sialan yang terucap dari bibir Sulhee membuat Nara menghentikan pergerakannya.

"Bagaimana reaksi Jimin? Apa dia marah padamu? Oh, atau mungkin dia sudah mulai mencurigaimu?"

Keparat. Nara lantas membanting pintu mobil Taehyung dengan keras. Ia segera berjalan menghampiri Sulhee, menatap lurus ke arah gadis yang sedikit lebih pendek darinya itu.

FELT LIKE HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang