run away.

9.8K 879 9
                                    


Aina mengetuk ngetuk jari-jarinya di atas meja. Tawaran nyonya Amanda begitu tiba-tiba. Ia sedikit  curiga tapi Aina lalu tersenyum sendiri. Memang apa keuntungan yang diambil nyonya Amanda dari dirinya??.

"Ai, gue nginep dirumah loe dulu ya?" Aina menatap Angel yang baru datang tak percaya, sahabatnya itu menyeret koper besar. Dia terlihat berantakan seperti habis menangis.

"Loe kabur dari rumah Njel?" Baru Aina mengucapkan satu pertanyaan tapi Angel sudah siap ingin menangis.

''Ya udah gue bawain koper loe. "Aina dan Angel naik ke lantai atas menuju kamarnya tapi belum juga pintu kamar dibuka Angel sudah menangis.

"Hiks....hiks....hiks....hiks." Tubuh Angel langsung menubruk tubuh mendekapnya erat. Tahu sahabatnya sedang ada masalah ia mengusap punggung angel dengan lembut memberinya sebuah ketenangan.
'' Mau cerita?" tanya Aina sambil mendudukkan Angel di sofa kamarnya.

"Nyokap gue Aina minta cerai.hiks....hiks....hiks...bokap bawa perempuan ke rumah mereka bertengkar hebat.hiks.....hiks....hiks." Angel menarik nafas, sungguh masalah yang pelik. Masalah internal orang berumah tangga, Aina tak akan paham. Ia hanya bisa menjadi pendengar yang baik, tak memotong apa yang Angel ceritakan.
"Bokap selingkuh alasannya nyokap gue terlalu sibuk. Kenapa sih dulu mereka jatuh cinta dan punya anak kalau akhirnya salah satunya harus berkianat.hiks.....hiks....hiks." Aina terdiam, ia takut salah bicara. Tahu apa gadis 17 tahun tentang masalah Orang dewasa. Pacar saja tak punya.
"Emang bener nyokap sibuk, gue aja gak diperhatiin tapi apa itu alasan yang tepat buat bokap berpaling?Gue aja gak pernah punya niat buat nyari ibu baru tapi bokap kenapa dah nyari perempuan lain." Aina ingin tersenyum tapi ditahannya. Masalah orang dewasa ia akan tanyakan kepada mamahnya nanti.

"Loe dah makan belum?" tanya Aina di jawab Angel dengan gelengan lemah. ''Mandi dulu baru nanti loe turun, gue siapin makan dulu. "

🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄

"Mamah kok dah pulang??"
tanya Aina pada Ambar yang sedang menyalakan kompor.

"Kan acaranya dah selesai?"

"Papah?" tanya Aina lagi, karena ia tak melihat mobil papahnya di depan rumah.

"Masih di tempat acara karena ada yang perlu papah urus. Kenapa sih kamu tanya-tanya?"

"Mah, boleh gak Ai minta ijin." Ambar mengerutkan dahi nampak tidak paham dengan permintaan putrinya.
"Angel boleh nginep beberapa hari ya di sini?" Ambar hanya tersenyum.

"Ya boleh dong sayang ,Emang Angel kenapa nginep? Rumahnya kebanjiran lagi." Aina menimbang- nimbang haruskah ia ceritakan masalah Angel kepada mamahnya.

"Ortu Angel mau disvorce mah, Angel syok dan kabur dari rumah." Ambar sedikit terkejut tapi ia tidak berkomentar apa pun mencoba mendengar apa yang putrinya ceritakan.
"Mah, papahnya Angel selingkuh seandainya papah juga selingkuh, mamah apa juga bakal minta cerai?" pertanyaan macam apa ini??

"Mulut kamu Aina minta diulek ya?berandai-andai jelek banget. Kalau papah selingkuh tinggal potong aja tuh buntutnya." Aina bergidik ngeri mamahnya berbicara sambil mengacungkan-acungkan pisau."Orang berumah tangga itu gak cukup setia aja, tapi ekonomi sama komunikasi penting," ujar Ambar menguraikan penjelasan dan memberi pengertian.

"Kalo anak mah?"

"Anak itu pelengkap,tapi mereka juga kadang pemicu pertengkaran." Aina membulatkan mulut tanda dia mengerti sekaligus masih bingung.

"Ortunya Angel punya segalanya, tapi kenapa masih mau pisah?"

"Apa yang di dunia ini gak bisa dibeli dengan uang?" Aina pasti sudah tahu jawaban dari pertanyaan mamahnya ini.

"Cinta..., " jawaban Aina mendapat tloyoran kepala dari mamahnya.

"Pikiran anak jaman sekarang ,cinta-cintaan."

"La terus apa?" Emang ada yang lebih berharga dari cinta.

"Waktu Ai, kenangan yang berlalu bahkan cinta aja bisa kalah terkikis waktu." Aina merenung,. benar juga kata mamahnya ini aki- aki kaya pasti bisa beli cintanya daun muda tapi uangnya gak bisa balikin aki-aki itu jadi daun muda, bisa kalo oplas tapi kan jeroannya dah uzur.

"Jadi ortunya Angel milih jalan pisah dah bener mah?" Ambar mengangkat bahunya tanda ia tak tahu karena benar apa salah tergantung masing-masing pihak yang terlibat.

Tak berapa lama Angel turun bergabung dengan mereka.

"Sini nak Angel ,ikut bantu tante nyiapin makan malam." Angel tersenyum. Keluarga Aina membuat hatinya hangat, dia sangat senang berada di sini mamah Aina pandai memasak dan jangan lupa sahabatnya itu tumbuh di lingkungan yang sempurna punya saudara laki laki dan ayah yang selalu melindunginya. Lain dengan Angel yang hidup penuh harta tapi tak punya tempat bernaung sama sekali. Harusnya begini lAN keluarga bukan malah sibuk dengan urusan masing-masing.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Tok...tok....tok...." Aina mengetuk kaca mobil Dika yang sudah siap di depan rumah.

"Dik,tambah tebengan satu orang lagi boleh." Angel tersenyum senang di belakang Aina dan melambaikan tangannya menyapa Dika ."Hai."

"Ya udah masuk." Dika membuka pintu mobilnya walau harus menggerutu tak bisa berduaan dengan Aina di dalam mobil.
"Kamu nginep ke tempat Aina, Njel?"

"Heem."

Satu lagi yang tidak dimiliki Angel yaitu sahabat seperti Mahardika, tempat Aina mencurahkan isi pikirannya. Hidup dengan Aina membuat Angel iri sekaligus bahagia. Gadis sederhana dengan hidup sempurna, Aina boleh dipandang cupu ,tapi Aina mendapatkan hidup ternyaman seorang remaja.

Jadi teringat Jefran, laki-laki Brengsek itu tak akan bisa mendekati  Aina. Angel akan mati-matian menjauhkan mereka.
Lalu pandangannya mengarah ke Dika. Aina apa kurang peka, sampai tak menyadari kalau sahabatnya suka padanya? Dilihat dari manapun Dika seribu lebih baik kecuali urusan tampang dan uang.

🐦🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Aina, my nerd girl  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang