Kita jadian

8.8K 782 10
                                    


Jari Aina menyusuri buku yang tersusun rapi di rak perpustakaan sekolah. Mata bulatnya berbinar terang menemukan buku ensiklopedi Australia. Buku yang diincar dan di carinya selama ini. Bagaimana indahnya tempat yang akan jadi destinasinya menuntut ilmu itu ya?

Aina dengan semangat ingin membacanya lalu mencari tempat untuk duduk. Negeri impian Aina ,Ia ingin kuliah di sana. Hamparkan tanah hijau terlihat dihalaman pertama. Peternakan biri-biri terbesar di dunia dan penghasil wol terbanyak itulah keterangan pada gambar yang ia baca. Halaman kedua ia buka, terlihat gambar ladang gandum yang menguning siap panen. Aina jadi tak sabaran membuka halaman berikutnya.
Karena terlalu larut dalam kegemarannya membaca, ia tak sadar kalau Jefran sudah duduk di kursi depannya, mengetuk-ngetukkan jari di atas meja.

"Loe baca apa? Kok fokus banget. Sampai gue datang loe gak lihat?!" Aina meletakkan buku, menutupnya buru-buru.

"Loe kok bisa ke sini, lewat mana?" tanyanya heran, Jefran paling anti pati ke perpustakaan.

"Gue juga murid kali di sekolah ini."

Kalau bukan demi pujaan hatinya ia tak akan pernah menginjakkan kaki ke tempat ini. Ia sampai menyuruh Mike berjaga di depan. Mengalihkan perhatian Miss Indah, si perawan tua. "Kenapa loe menghindar dari gue? Jawaban loe apa, mau gak jadi pacar gue?"

"Gak mau." Lagi dan lagi dia di tolak

Aina dengan cuek meninggalkan Jefran yang tengah duduk. Ia mengembalikan buku yang di bacanya ke rak. Jari-jarinya yang lentik meraih sebuah buku sebelum tangan Jefran menyentak tangannya untuk lelaki itu tarik.

"Gue gak pernah suka di tolak!" Mata Aina jelas menyiratkan ketidak sukaan. Apalagi laki-laki ini sudah menarik tubuhnya ke pojokan perpus yang lumayan gelap. Bulu kuduknya merinding takut. Tempat ini tak terlalu ramai hingga keberadaan mereka tak akan di ketahui.

"Lepasin gue?!!" Jefran tersenyum ngeri. Satu tangannya membelai rambut Aina yang hitam. Mencengkeram bagian belakang kepalanya kuat-kuat. Menahan wajahnya agar tak bergerak kemana-mana.

Bibir Jefran sudah bergerak maju melumat bibir Aina. Menelusupkan lidahnya ke dalam rongga mulut gadis itu. Lidah Jefran dengan lihai menari-nari di dalam rongga mulut Aina. Tak mengijinkan gadis yang di sukanya itu untuk bernapas.

"Cuma sama loe ciuman bisa jadi senikmat ini!" ungkapnya ketika ciuman mereka lepas.

"Loe...." Nafas Aina memburu sehingga tak bisa berbicara dengan lancar.

"Loe gak bisa nolak gue." Pipi Aina bersemu merah. Ia malu sudah melakukan hal tak pantas di perpustakaan sekolah.
"Kita jadian!!"

Jefran meninggalkan Aina yang masih terpaku di tempat. Memegang jantungnya yang berdegup kencang. Ia merosot ke lantai. Entah setelah ini hidupnya akan jadi surga atau neraka. Setelah kata jadian, hidupnya kini bukan miliknya lagi.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Jefran tersenyum menatap langit yang bergerak pelan-pelan. Menikmati semilir angin yang bertuip sepoi-sepoi. Ini hari terindah dalam hidupnya, Aina kini sudah resmi menjadi kekasihnya.

"Woy, loe tega ninggalin gue sama Miss Indah!! Brengsek loe!" umpat Mike melampiaskan kekesalannya. Bagaimana tak kesal kalau Jefran meninggalkan ia di perpus bersama perawan tua yang tak tahu diri itu.

"Gue udah jadian sama Aina!! Ayo gue traktir." Bukannya Mike senang malah ia makin marah.

"Jadi loe ninggalin gue demi perempuan cupu itu? Jadian? Loe gila, Gimana selera loe bisa ambles gituh?"

"Kata orang cinta itu buta, Loe pernah nggak ngrasain gimana hati loe berdebar-debar dengan lihat dari kejauhan tuh perempuan. Awalnya gue kira cuma penasaran aja, kalau gue udah dapet. Penasaran gue ilang dan cewek itu malah bikin semua jadi rumit. Dia nolak terus dan terus. Saat bibir kami saling ketemu gue tahu jawabannya dia harus jadi milik gue, harus!! Karena cuma ciuman ama Aina bikin hati gue bergetar hebat. Gue baru tahu itu yang namanya jatuh cinta." Mulut Mike menganga lebar mendengar apa yang Jefran katakan. Ini kalimat terpanjang yang sepupunya pernah Ucap.

"Udah selesai Ngomongnya? Gue jamin kalau loe ketemu cewek yang lebih baik dari Aina. Loe juga bakal berpaling." Jefran hanya menggedikkan bahu lalu berjalan acuh.

"Takdir Tuhan mana ada yang tahu."

🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬🐬

Aina memarut keju sambil melamun. Pria brengsek itu benar-benar menyita perhatiannya. Menciumnya paksa, menjadikan Aina pacarnya. Dasar pria tak tahu tata krama. Tapi kenapa hatinya berbunga-bunga, jantungnya berdebar hebat, bohong kalau Aina bilang tidak jatuh cinta pada Jefran. Ia jatuh-sejatuhnya saat pertama kali mereka bertemu waktu kelas 1 SMA tapi bukan cinta seperti ini yang ia harapkan. Jefran dalam benaknya bukan pemuda mesum nan pemaksa tapi pangeran impian yang tampan, ramah dan baik hati .

"Kue tart gue jadi!!" teriak Dion kegirangan membuat Aina yang sedang melamun terlonjak kaget. "Tante.... tante kue aku jadi!!"

Angel yang awalnya memakan keju yang di parut Aina kini telunjuknya sudah siap mencolek kue milik Dion yang terlihat legit dan manis.

Plakk.

"Jauh-jauh loe dari kue gue!!" Dion geram dan malah mengangkat kuenya tinggi-tinggi dan berlari pergi.

Aina yang menyaksikan kejadian itu tertawa nyaring. Hari ini Dion pertama kali main ke rumahnya dan diajari Ambar untuk membuta kue. Sepertinya Dion memang berbakat dalam bidang kuliner. Diajari satu kali ia langsung jadi.

"Njel, Gue mau curhat nih!!"

Angel yang masib sibuk makan hanya berhmm saja menjawab ucapan Aina.

"Gue jadian sama Jefran."

"Uhuk... uhuk...". Angel tersedak kue,,, ia kaget. Kupingnya gak salah denger. Apa tadi yang Aina bilang? Ia jadian dengan Jefran. "Air.... air... gue butuh air".
Disodorkannya segelas air putih untuk melancarkan tenggorokan Angel. "Serius loe?"

"Hmmm... dia maksa gue!! Gue gak bisa nolak!! Kenapa masa Terakhir SMA gue serumit ini!?" Karena terlalu lemas memikirkan kisah cinta masa SMA nya, Aina merebahkan diri di atas bantal besar.

"Halah,,, sabar paling loe seminggu doang jadi pacar dia. Sabar-sabarin aja!!" jawab Angel dengan enteng. Tak tahukah Aina kalau Angel sangat kawatir. Dia tahu track record Jefran sebagai playboy. Walau dia belum pernah mendengar ada perempuan yang Jefran hamili, tapi Angel sering lihat Jefran berciuman dengan para gadis. Hampir tak terhitung. Bibir Aina pernah di serobot Jefran di Club. Mungkinkan Jefran bisa melakukan hal yang lebih berbahaya.

From devil.

Besok kita berangkat sekolah sama pulang bareng. Gue jemput loe di rumah jam berapa 6.35. Jangan telat gue gak bisa nunggu. Jangan berangkat sama orang lain atau gue bakal culik loe waktu pulang.

Pacar loe yang tersayang

"Najis..." Aina meletakkan ponselnya dengan kasar sampai membuat Angel mengerutkan dahi.

"Loe kenapa?"

"Jefran besok jemput gue buat berangkat sekolah."

"Jadi sekarang Aina udah punya pacar nih ceritanya." Angel tersenyum simpul. Walau hatinya di liputi kegelisahan. Jefran mulai menunjukkan dominasinya.

"Siapa yang punya pacar?" yanya Dion hampir bersamaan dengan Ambar.

"Aina tante!! Besok pacarnya mau ngajakin dia berangkat bareng." Celetuk Angel yang langsung di pelototi oleh Aina. Dion pun ikut penasaran, Siapa pacar Aina?

" Wah tante harus bikin nasi kuning nih!! Buat syukuran."

"Mamah lebay, perkataan Angel aja dipercaya. Cuma temen," ujar Aina beralasan karena sejujurnya ia masih sangat ragu dengan Jefran. Ragu apa motif lelaki itu sebenarnya.

"Emang pacar Aina siapa sih! Gue penasaran." Dion mencoba bertanya. Apa ada yang mau jadi pacar anak ini. Tapi di lihat-lihat Aina manis juga kalau tak memakai kacamata. Postur tubuhnya juga lumayan tinggi untuk ukuran perempuan.

"Besok juga kita bakal tahu."

🌸🌸🌸🌸🌸🍬🌸🌸🍬

Aina, my nerd girl  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang