PART 7

13 0 0
                                    


Exel mengayuh sangat kencang pedal sepeda roy meninggalkan halaman rumah karna singa betina akan meraung , exel memelankan goesannya ketika sudah jauh dari rumah melihat sekeliling jalanan yang sangat sepi .

Brak ...

Matanya membulat sempurna ketika melihat seseorang terserempet oleh mobil yang langsung melarikan diri , exel menghampiri orang tersebut yang menggunakan baju seragam sama dengannya dan matanya lebih membulat ketika melihat siapa orang tersebut .

“ baby “ panggil exel turun dari sepedanya menghampiri tubuh baby yang pingsan tergeletak di tanah lalu ia baru menyadari luka benturan di kepala baby yang mengeluarkan darah dan membuatnya langsung menggendong baby ala bidly stlye beranjak dari sana dengan berlari meninggalkan sepedah yang ia bawa tadi menuju rumah sakit yang tidak jauh dari tempat kejadian .
“ sus.. sus tolong teman saya “ panik exel sesampainya di rumah sakit lalu baby segera di tanganni oleh dokter , yang membuatnya tidak berhentinya mondar mandir panik .

Setelah beberapa menit dokter keluar dari ruangan tadi dan langsung membuat exel bangun dari duduknya menghampiri sang dokter .

“ teman anda tidak papa dan bisa ditemui di ruang perawatan “ jelas dokter itu berbicara dengan nada yang sopan lalu tersenyum pamit untuk mengurus pasien selanjutnya .
“makasih dok “ exel lalu mengurus administrasi baby lalu menuju ruang inam yang ditempati baby .

Exel menghela nafas melihat baby yang masih terbaring memejamkan kedua matanya lalu menghampirinya yang berada di kasur rumah sakit , duduk melihat orang yang selalu marah marah padanya dan sekarang terbaring lemah .

“ kenapa gw jadi khawatir “ gumam exel mengacak ngacak rambutnya frustasi ,  exel beranjak dari duduknya mengeluari ruangan rawat baby menuju kantin rumah sakit lalu setelah membeli makanan untuknya makan malam ia pun kembali ke kamar rawat baby yang masih tidur karna sekarang hari sudah malam yang memutuskan exel menemani baby sampai besok .

Pagi pagi sekali baby membuka kedua matanya dan langsung menemukan exel yang tertidur duduk dengan menaruh kepalanya di samping tangannya berada , baby merasa jantungnya berdetak sangat kencang karna tangannya tidak sengaja mengenai pipi kanan exel yang membuatnya terbangun dari tidurnya menatap baby dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya .

“ oh lu udah sadar ?” ucap exel ditengah nguapannya .
“ makasih “ ucapan yang terdengar seperti bisikan yang keluar dari mulut baby yang masih memasang wajah datar .
“ lu gak usah sekolah dulu “ sahut exel yang membuat baby malas menatapnya .
“ sekarang hari sabtu “ tutur baby dingin yang membuat exel menepuk jidatnya karna lupa hari ini hari libur.
“ lu gak pulang ?” tanya baby yang melihat exel masih menggunakan seragam kemarin yang membuat laki laki itu melihat seragamnya .
“ oh ... udah , tapi pergi lagi dan berakhir ngeliat lu” exel bangkit dari duduknya menuju tas baby yang berada di sofa ruangan itu yang membuat baby bingung .
“ hp lu bunyi dari tadi malem “ ucap exel memberi tas itu pada baby yang langsung membuka tasnya dan benar banyak pesan yang ia dapat dari ketiga sahabatnya dan orang tua baby .

Lalu baby lebih dulu menelpon sang mamah di bandingkan ketiga sahabatnya.

“ baby “ panggil sang mamah di sebrang sana dengan nada terdengar khawatir yang membuat baby menunduk kan wajah datarnya .
“ kamu dimana ?”
“ di rumah temen mah , maaf kemarin gak sempat ngabarin “ exel melotot mendengar ucapan bohong dari baby soal ia berada di mana .
“ iya , lain kali kalo mau nginep kabarin mamah dulu “ perintah sang mamah yang di jawab deheman saja oleh baby lalu berbicara sebentar dan mengakhiri pembicaraan dengan sang mamah lalu mengabari ketiga sahabat nya .
“ kenapa boong ?” tanya exel menatap baby yang sedang mengotak ngatik ponselnya , baby hanya melirik sebentar ke arah exel lalu kembali fokus ke hanponnya .
“ gw punya alesan untuk boong , lu gak pulang ?” tanya baby pada exel yang langsung melihat jam dinding yang berada di ruangan itu .
“  oh iya , lah nanti lu ama siapa ?” tanya balik exel pada baby yang acuh .
“ gw mau pulang “ jawab baby santai yang membuat exel terkejut .
“ nanti gw tanya dulu “ sahut exel melihat suster yang memang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut .
“ sus temen saya udah boleh pulang belom?”
“ boleh , temen anda sudah tidak papa dan di perbolehkan pulang “ jawab sang suster melepas infus yang berada di tangan baby lalu mengeluari ruangan tersebut .

Baby yang sudah terbebas dari infusan pun mengganti baju pasien rumah sakit dengan seragamnya yang kemarin ia pakai di kamar mandi dan mengambil tasnya melangkah kakinya mengeluari ruangan tersebut yang diikuti exel di belakangnya menatap gerak geriknya .

Setelah mengantar baby dengan dirinya yang memaksa untuk mengantarkan baby sampai rumah , exel pun langsung memasuki rumahnya yang sudah ditatap tajam dengan sang kakak yang menekuk lengannya dipinggang .

“ ck ck ck ... bagus ya baru pulang , dari mana aja kamu ? “ tegur sang kakak yang di balas senyum konyol exel .
“ rumah sakit , tadi kecelakaan  “ jawabnya santai berbeda dengan kak shely yang melotot menghampiri exel yang  mendudukan dirinya di sofa ruang tamu dan matanya melihat sekeliling tidak menemukan kedua sahabatnya .
“ siapa yang kecelakaan ?” mata kak shely melihat tubuh sang adik mencari luka di tubuh tersebut
“ bukan exel , tapi temen dan sekarang udah pulang “ exel menjawab pertanyaan yang melintas di otak kakaknya yang mengangguk dan menaikkan satu alisnya .
“ mana sepeda yang kamu bawa ?” sang kakak baru mengingat tadi adiknya pulang tidak membawa sepeda yang kemarin di bawa sang adik , exel yang mendengar itu pun membulatkan kedua bola matanya lalu lari mengeluari rumah untuk mencari sepedanya sebelum sang kakak kembali marah .

Di tempat kejadian baby terserempet exel mengelus dadanya bersyukur karna sepedanya masih berada di sana tidak berubah posisi karna ia mearuhnya di pinggir jalan yan membuat nya tidak menghalangi pengendara lain melintas .

“ bisa gak liat matahari gw ,kalo ni sepeda gak ada  “ gerutu exel lalu matanya menangkap bidadarinya yang sedang lewat di jalan itu dengan memakai drees putih yang membuatnya makin terlihat cantik .
“ sendirian aja mau aku anterin gak “exel menawarkan itu pada adel yang tersenyum ramah kepadanya .
“ gak usah , makasih “ 
“ gak papa , aku juga mau pulang “ usaha exel yang diangguki oleh adel yang tersenyum lembut kepadanya .
“tapi nanti aku ngerepotin “ ucap adel kembali yang dijawab gelengan oleh exel lalu adel naik di belakang yang kebetulan terdapat boncengan di sana .
“ pelan pelan ya takut jatuh “ peringatan lembut yang keluar dari mulut adel .
“ iya , lagian pangeran tidak akan membiarkan tuan putrinya terjatuh begitu saja “ gombal exel yang membuat senyum merekah di wajah cantik adel .

LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang