Pembuktian

1.4K 97 17
                                    

"Aku merindukanmu. Sangat."lirih Taehyung.

Yerin hanya menatap suaminya dalam sebagai balasan dari pernyataan Taehyung.

"Jangan pergi lagi aku mohon!"

Taehyung bangun dari tidurnya lalu menarik tangan kanan Yerin, ia letakkan di dadanya.

"Kamu tahu? Saat kamu pergi ini seolah ikut pergi bersamamu."

Yerin menangis.

"Tolong, jangan pisahkan hati dan ragaku!"

Mendengar itu, Yerin langsung memeluk Taehyung erat.

"Maaf."
"Sssttt."
"Oppa baik-baik saja?"
"Aku selalu baik-baik saja, selama kamu berada di sampingku."

Yerin makin mengeratkan pelukannya. Ia sungguh merasa bersalah. Tak seharusnya ia bersikap seperti anak kecil di saat suaminya mengalami banyak masalah. Pergi dari rumah seharusnya tidak pernah menjadi sebuah pilihan.

Taehyung POV
Perasaan gw sekarang? Bahagia. Sangat. Gw bersyukur Yerin kembali. Dia adalah alasan kenapa gw bisa tersenyum sekarang. Sejak tadi kami terus berpelukan. Tak ingin saling melepaskan. Sampai perut gw tiba-tiba bunyi dan merusak suasana.

"Oppa?"

Gw tersenyum malu.

"Belum makan?"
"Belum."
"Sejak kapan?"
"Tadi pagi."
"Oppa!"ucap Yerin memplototi gw.
"Iya. Iya. Aku makan sekarang."
"Oppa tuh kebiasaan banget, kalau sakit gimana?"
"Ga bakal sakit kalau ada kamu."
"Makan sekarang."
"Temenin."

Gw dan Yerin berjalan menuju ruang makan. Gw makan dengan tenang. Yerin menemani gw dengan setia. Setelah makan, gw mengajak Yerin masuk ke ruang kerja gw.

"Kamu duduk disini yah sayang."

Gw membantu Yerin untuk duduk di kursi kerja gw.

"Kamu percaya ga sama aku?"
"Harusnya iya."

Gw menyalakan laptop, lalu menyambungkan dengan hard disk. Setelah itu terlihat di layar rekaman cctv. Yerin terkejut melihat rekaman itu.

"Lalu bagaimana dengan pertemuan di restoran itu?"

Gw mengambil ponsel. Memperlihatkan semua chat yang dikirim Joohyun termasuk ancamannya terhadap gw.

"Maaf."
"Tidak."
"Tidak?"
"Tidak perlu minta maaf. Akupun pasti akan marah jika berada di posisi kamu."
"Oppa tahu?"
"Apa?"
"Aku benar-benar takut, kalau oppa akan memilih wanita itu dan meninggalkanku."
"Ssttttt. Itu hal yang tidak mungkin. Tahu kenapa?"
"Kenapa?"
"Aku tidak bisa  dan tidak ingin melihat wanita lain di dunia ini selain kamu."
"Terdengar sangat gombal."
"Ini serius."
"Oppa!"
"Yah?"
"Menunduk sedikit!"
"Untuk?"
"Lakukan aja."

Gw yang berdiri di depan Yerin, membungkukkan badan. Dan secara tiba-tiba Yerin memangut bibir gw. Gw yang tak siap memilih menikmati serangan tak terduga dari istri gw.

"Sering-sering kaya gini yah sayang."
"Maunya."
"Emang. Aku mau kamu terus."
"Lihat nanti deh."
"Kok gitu?"
"Biarin."

Karena terlalu gemas, gw dengan spontan menciumi setiap sisi wajah istri gw. Yerin cuma bisa protes, tapi gw ga peduli.

Author POV
Mereka sudah berada di kamar sekarang. Bersiap untuk tidur. Tapi Yerin tampak tak nyaman dengan posisi tidurnya.

"Kenapa sayang?"
"Ga tahu. Posisinya ga enak."

Taehyung lalu menumpukkan beberapa bantal.

"Coba kamu bersandar disini. Biar tidurnya lebih nyaman."

Broken Dreams, Broken Heart!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang