Saat sampai di club, Fauzan bertemu Bang Fred dan Noval, mereka berhigh-five ria lalu duduk di sofa.
Fauzan hanya diam termenung, bingung melakukan apa. Tak seperti Bang Fred dan Noval yang bercanda berdua dari tadi.
Bang Fred menyadari Fauzan yang diam saja. Tumben sekali, biasanya dia langsung nge-vape.
"Zan?"
"Hm." Fauzan berdehem.
"Kenapa diem aja?" Noval menyahut. "Lagi mikirin gimana nembak Isna?"
"Enggak," balas Fauzan.
"Isna yang lo pada omongin itu kaya gimana sih?" tanya Bang Fred.
"Ya gitu, Bang. Baik, Alim," jawab Noval dan melirik Fauzan. "Cantik lagi."
Fauzan langsung menatap tajam Noval. Yang ditatap hanya menyengir.
"Lo punya fotonya?" tanya Bang Fred. "Gue kepo aja."
"Nggak ah, ntar lo demen, Bang." Fauzan terkekeh, tapi dia mengeluarkan ponselnya.
"Gue paparazi-nya Isna." Fauzan membuka galeri di ponselnya dan menunjukkan foto Isna.
Bang Fred kaget saat tahu yang Fauzan suka ternyata cewek yang ditolongnya dulu.
"Dia itu..." gantung Bang Fred karena tiba-tiba ada seseorang yang datang.
"Halooo... Fauzan!" Cindy tiba-tiba datang dan duduk di samping Fauzan.
Cindy melihat Noval dan juga Bang Fred. Dan Cindy menatap tajam ke arah Bang Fred.
"Zan! Jangan deketin nih cewek. Dia cewek gila!" Bang Fred sedikit berteriak.
Cindy smirk ke arah Bang Fred. "Lo punya temen penghianat, Zan."
"Maksud lo apa!" bentak Noval dan Bang Fred sekaligus.
"Lo tau nggak, Zan?" Cindy menaikkan satu alisnya dan juga smirk membuat semua yang ada di situ malas menatapnya.
"Dia!" Cindy menunjukkan Bang Fred. "Yang hamilin Isna!"
Fauzan yang mendengar itu langsung mengepalkan tangannya, Cindy menaruh kedua tangannya di pundak Fauzan, berniat menenangkan. Tapi Fauzan langsung menepisnya.
Fauzan berdiri dan langsung menghajar wajah Bang Fred. "LO BRENGSEK, BANG!"
Noval yang melihat kejadian ini langsung memisahkan mereka berdua, dia memegang tangan Fauzan agar tidak bisa menghajar Bang Fred lagi.
"Lo apa-apaan sih, Zan! Percaya sama Nek Lampir!" Noval menatap tajam ke Cindy.
"Lepasin gue, Val! Si Brengsek ini harus dikasih pelajaran!" teriak Fauzan.
"Lo bego, Zan! Jangan kebanyakan micin makannya!" Noval masih menahan Fauzan.
"Gue mau ngejelasin ke elo, Zan." Bang Fred berdiri dan mengelap ujung bibirnya yang berdarah akibat pukulan Fauzan.
Fauzan menghentakkan tangannya dari Noval dan pergi meninggalkan club.
"Bubar! Bubar!" usir Noval kepada orang-orang yang tadi menonton. "Lo juga, pergi sana. Kalo bisa selamanya!" ujar Noval ke Cindy.
Noval duduk dan Bang Fred ikutan duduk. "Sebenernya apasih yang terjadi?" tanya Noval.
"Gue bukan yang hamilin si Isna, justru gue yang nolongin dia dari kejadian itu," cerita Bang Fred. "Isna dianuin sama kakak sepupunya si cewek gila itu, temen elu."
"Si Cindy?"
"Iya. Isna cerita sama gue, dulu dia sama Cindy itu teman dekat, tapi Cindy iri karena Isna lebih disukai banyak cowok jadi yaa gila tuh cewek, suruh Kakak sepupunya anuin Isna." Bang Fred bercerita lagi. "Isna itu dulu Bad Girl karena pergaulan bebas, tapi dia sadar waktu dia tahu dia hamil. Dia alim begitu karena dimasukin orang tuanya ke pesantren."
"Oohh... begitu, waktu Isna masuk pesantren lo nggak ketemu dia lagi ya?" tanya Noval yang sudah mulai mengerti masalalu Isna.
"Iya. Sampe sekarang gue belum ketemu," jawab Bang Fred.
"Gara-gara Cindy gue pernah ngerasain sehari dipenjara." Bang Fred menggertakan giginya kesal. "Gila tuh cewek gila!"
"Cerita, Bang."
"Waktu itu, gue yang anterin pulang Isna sampe rumah. Pas sampe gerbang rumahnya, ada Cindy sama orang tuanya Isna, terus Cindy teriak di depan orang tua Isna kalo gue itu yang udah anuin Isna." Bang Fred mengambil segelas air putih di meja yang ada di depannya dan langsung meminumnya karena tenggorokannya sedikit kering. "Brengsek banget, 'kan? Gue langsung diseret ke kantor polisi."
"Isna ngebela gue, tapi malah nggak dipercaya. Akhirnya test DNA deh. Tapi tetep aja gue masuk penjara selama nunggu hasil DNA," jelas Bang Fred. Dia mengingat-ingat lagi kejadian yang lalu. "Dan ternyata, hasilnya negatif! Hah skakmat lo Cindy! Gue dibebasin deh."
"Terus abis itu Kakak Sepupunya Cindy ke mana?" tanya Noval. "Iya, kesel banget gue juga sama Cindy. Aduh, Fauzan salah paham!"
"Dia jadi buronan Polisi, tapi belum ketemu sampe sekarang." Bang Fred mengepalkan tangannya. "Kalo sampe ketemu, abis tuh orang sama gue."
***
Konflik udah berasa belum? Semoga suka part ini, aku nulisnya deg-degan wkwk
🤗🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heaven Princess
Teen FictionGANTI JUDUL JUDUL AWAL: The Power Of Muslim Girl Fauzan tidak menyangka bahwa ada bidadari di sekolahnya. Dia mendekati Isna, seorang murid baru yang ada di sekolah Fauzan, dulu Isna mantan anak pesantren, tetapi karena akhlak agamanya sudah bagus...