Bab 19

84 6 3
                                    

Di sekolah, Fauzan terus mencueki Noval. Daritadi Noval seperti burung beo!

"Zan, lo salah paham."

"Dengerin Bang Fred dulu ya."

"Zan!"

"Woy Bapuk!"

Noval pasrah, temannya ini bener-bener cuek. "Auah, bodoamat. Emang gue salah apaan coba, gue aja nggak tau apa-apa."

"Emang." Fauzan menyahut.

"NAH LO NGOMONG!"

Fauzan tak menghiraukan Noval, dia membuka tas dan mengambil Iqro-nya. Kemudian dibacanya Iqro lima, sekarang Fauzan sudah ada kemajuan walaupun masih di Iqro.

Noval kini diam, sesekali dia mengkoreksi bacaan Iqro Fauzan. Tanpa disadari dua orang itu, Isna memperhatikannya, kenapa hatinya senang saat melihat Fauzan membaca Iqro? Suaranya Fauzan lumayan bagus kalau didengar.

Merasa diperhatikan, Fauzan melirik matanya ke kiri dan mendapatkan Isna yang sedang melihatnya. Isna langsung mengalihkan wajahnya ke jendela. Fauzan tersenyum kecil, walaupun Fauzan sudah tau aib Isna, dia masih mencintai Isna. Perasaannya tak berubah.

"Shadaqallahul-’adzim." Fauzan menutup Iqronya dan menaruhnya kembali ke dalam tas.

"Lo marah sama gue, Zan?" tanya Noval.

"Nggak."

"Terus kenapa cuekin gue daritadi?"

"Pengen aja."

Noval menjitak kepala Fauzan.

"Tapi lo harus dengerin penjelasan Bang Fred." Noval menepuk bahu Fauzan. "Kasian dia, kepikiran sama lo."

"Iya, santai aja." Fauzan menaik-turunkan kedua alisnya. "Tapi lo anterin gue beli bunga sama coklat, oke?"

Noval hanya mengangguk.

Keduanya pergi ke tempat toko bunga dan coklat sekaligus. Fauzan dan Noval hanya mutar-mutar mencari yang barang yang pas.

"Kira-kira dia sukanya kaya gimana ya, Val?" tanya Fauzan, sambil berjalan melihat-lihat bunga yang ada di sekelilingnya.

"Ya, dia itu siapa?" Noval bertanya balik.

Fauzan menatap flat temannya itu, lalu tersenyum semanis mungkin. "Buat kamu, sayang."

Noval melotot dan memegang dadanya, "Najis, Zan. Gua masih normal."

"Gua juga najis, Val." Fauzan melihat bunga yang berwarna pink dipadukan bunga warna putih itu langsung mengambilnya. Ada boneka kecil juga yang memegang coklat berbentuk hati.

"Ini bagus!" Fauzan berlari ke kasir meninggalkan Noval di belakangnya.

"Yah, gejala." Noval berjalan mengikuti Fauzan.

***

Hei yo. aku comeback!:v

Maap part dikit, baru bangkit lagi dari sakit dan dirawat hoho

Enjoy it. 2 March 2018

My Heaven PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang