One In a Million

1.6K 225 10
                                    

Aku masih disibukkan memilih  beberapa gaun di lemari . Beberapa model pakaian ada di sana tapi hingga sekarang, aku masih belum bisa menentukan pilihan.

Decitan pintu kamar mandi membuat aku menoleh ke samping,
"Belum selesai juga milihnya? " tanya Al yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Bau sabun menguar hingga sampai di hidungku.
Aku menghela nafas lelah.
"Belum. Nggak ada yang sreg. " jawabku jujur.

Al berjalan ke arahku lalu membuka pintu lemari sebelahnya.

"Nih, " ucapnya menyodorkan sebuah kotak persegi dengan tebal empat centi.

"Pake' ini aja. " lanjutnya.

Kuambil kotak itu lalu membukanya.

"Gaun? Kenapa nggak bilang daritadi sih? " ucapku kesal.

Wajar kan? Kenapa dia tega membiarkan waktuku habis terbuang hanya untuk mencari gaun yang dia pun tau aku tidak akan memakainya. Iya, kan ini acara spesial yang diadakan oleh bosnya  .

Pasti banyak tamu yang hadir di sana. Dan ini pula saranaku untuk memperkenalkan diri pada teman-teman Al. Dan tentu saja memberitahu pada mereka bahwa Al Ghazali ini sudah beristri. Istri yang cantiknya di atas rata-rata pula.

"Sengaja. " ucapnya.
Aku bingung mendengar jawaban Al.

"Biar pas kita datang, semuanya udah kumpul. Dan kita muncul sambil kamu gandeng tangan aku di depan mereka semua. "
jelasnya.
Kini wajah ke atas. Terlihat seperti sedang berhayal.

"Wahh,,, istri Al cantik banget. Beruntung banget sih dia dapetin cewe secantik itu. "

"Hahaha,,,, mereka jadi iri deh. " ucap Al lalu mengkerlingkan sebelah matanya genit.

"Aw,,, " ringisnya setelah perutnya aku cubit.

"Apa sih? Nggak lebay gitu juga kali. " ujarku.

"Tapi kan bener. "

"Ya udah, sini aku pake'in. " ucapnya menawarkan diri.

"Diihhh,,, " balasku.

"Biar cepet. " katanya lagi.
Matanya menyipit , bibirnya melengkung ke atas layaknya orang memohon. Aku tau, dia hanya ingin menggodaku.

Aku mundur satu langkah.
"Enak aja. Ntar kamu grepe-grepe aku. " jawabku.

Dan Al tertawa mendengar jawaban itu.

🌹🌹🌹🌹

Kami datang di waktu yang memang lebih lambat dari para undangan lain. Banyak orang sudah hadir bersama pasangannya. Termasuk Brandon yang menggandeng seorang gadis cantik.

"Wihh,,,, Nyonya Al cantik badai. " pujinya yang direspon sombong oleh Al.

"Iya dong. Nggak liat nih suaminya seganteng apa? "

"Narsis deh! " bisikku menyenggol lengannya.

"Hai Al, " sapa seseorang yang langsung mencium pipi Al tanpa memandang kehadiranku di sebelahnya.

Siapa lagi ini?  Batinku.

Aku tidak tau sebesar apa pengaruh Al bagi perempuan di sekitarnya. Layaknya magnet, dia mampu menarik orang lain untuk mendekat. Ya, aku tau suamiku ini tampan. Tapi ayolah,    dia sudah jadi hak milik orang lain. He's mine.

"Ehem,,, " aku berdehem dengan maksud menyadarkan perempuan dengan rambut bergelombang ini jika Al sedang bersama ISTRI. Catat itu.

"Oh,, hai. Aku Hanna. " sapanya menjulurkan tangan. Kubalas dengan senyum termanis  tapi dipaksakan.
"Yuki. Istrinya Al. " balasku.

Biarlah. Agar dia sadar aku terusik dengan keagresifannya.

"Yuk Al, Pak Erwin nungguin kamu daritadi. Brandon juga. Ayo! "

Al mengangguk lalu menggandeng tanganku mengikuti perempuan itu.

★★

Aku cukup menikmati pesta ini walau sering rasa cemburu dalam diriku tiba-tiba menyergap. Apalagi jika bukan karena Al.

Aku tidak bisa bayangkan jika Al datang sendiri saat ini. Datang bersamaku saja , aku seperti tidak dianggap oleh perempuan-perempuan yang aku akui memang rata-rata cantik.
Tapi tentu saja lebih cantik aku. Buktinya aku yang menikah dengan Al.

"Al pulang yuk! " ajakku tiba-tiba.

"Pulang? " tanyanya.
Aku mengangguk.

"Kamu udah kaya' selebritis. Penggemarnya banyak. " jawabku lemas.

Al tersenyum . "Resiko orang ganteng, sayang. " jawabnya.

Oh Tuhan,,, nikah sama brondong tuh gini ya rasanya.

"Sayang, tau lagunya Ne-Yo yang One In a Million nggak? "

Aku mengangguk.

"Kira-kira perasaan aku gitu ke kamu. "

"Kamu itu satu di antara sejuta dan yang terbaik yang pernah aku punya. "

"Buktinya aku milih kamu. " sambungnya lagi dengan senyum manis yang lagi-lagi membuat aku jatuh cinta padanya.



Cuap2 dikit yah.

Makasih buat yang udah baca, Vote dan comment.
Sejauh ini, paham sama ceritanya kan?
Aku gak akan buat target ceritanya akan berakhir berapa part , karena ini emang diniatin buat happy2an doang. Gak mau bikin konflik yg gimana2 alias mau yg manis2 aja.
Yg mau kasih masukan, silakan. Yg mau recomend lagu juga boleh.

😘

Dari Lagu (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang