Kurasa, melahirkan secara normal itu adalah dambaan setiap perempuan yang sedang hamil kan? Termasuk calon ibu seperti aku.
Ya, persalinan yang kami tunggu akan tiba dalam waktu dekat. Entah berapa minggu, atau mungkin beberapa hari lagi.Semua hal yang diperlukan sudah siap dalam satu tempat.
Al juga selalu waspada . Dan aku?
Entahlah,, ada sedikit rasa takut dalam diri walau sebenarnya di satu sisi aku tidak sabar melihat buah hati yang kami tunggu benar-benar akan hadir.Beberapa minggu belakangan, aku mulai mencari video-video tentang persalinan, dan bahkan bertanya langsung pada teman-teman yang sudah berpengalaman dalam hal ini.
Keyna salah satunya . Anak keduanya sudah lahir dua bulan lalu . Dan saat kami menengok bayinya, aku sempatkan untuk bertanya perihal ini.
Rasa takut yang kualami adalah hal wajar katanya, apalagi ini adalah anak pertama. Tapi, setelahnya?
"Setelah gue liat anak gue lahir, gue ngerasa udah jadi perempuan yang sempurna. "
Sempurna dalam hal ini adalah bagaimana impian setiap perempuan yang menikah, lalu mendapatkan keturunan dan tentu saja menjadi pelengkap dalam rumah tangga.
Dan semoga impian aku dan Al akan terwujud tanpa gangguan apapun."Sayang, aku akan sempetin pulang cepet. Jaga diri baik-baik ya. Kalo ada apa-apa langsung telepon. "
Itu kalimat yang setiap hari Al katakan. Aku bahkan bisa menghafalnya sekarang.
"Iya sayang, " jawabku singkat.
"Oh iya, tadi Shania ngabarin aku kalo dia lagi di jalan sekarang. Mau nemenin kamu katanya. Mungkin bentar lagi sampe. !" sambungnya.
Aku menautkan alis."Shania? Sepupu kamu?" tanyaku.
Al mengangguk mengiyakan,
"Ya ampun,, ngerepotin banget sih,! Rumahnya jauh tau ." ucapku tak enak.Shania itu sepupu Al yang masih lajang alias belum menikah. Usianya satu tahun lebih muda dari Al. Tapi wajahnya dewasa. Jika iseng, Al akan memanggilnya tante. Dan rumah Shania di Bandung. Cukup jauh jika hanya untuk menemaniku.
"Iya nggak papa. Dianya yang mau banget ke sini. "
Jelas Al.Aku yang semula duduk di tepi ranjang, berdiri menghampiri Al yang sedang merapikan dasinya.
"Kenapa? " tanyaku.
"Nggak tau. Tapi kaya'nya selain mau jagain kamu, dia juga pengen belajar cara naklukin brondong kaya' aku. !" Al menatap mataku intens dengan gaya menggoda.
"Ihh,,, " aku mencubit perutnya seperti biasa dengan gemas.
"Awww,,, " ringisnya. "Kok dicubit sih? Aku serius soal itu.! " jelas Al.
"Shania tuh masih muda. Usianya sama aku aja beda 3 tahun. Kalo diusianya segitu, terus cari brondong, pasti lebih dari kamu deh. !" terangku panjang.
"Lebih apanya ? " tanya Al menyelidik.
" Lebih apa sayang? " kini Al menahan bahuku menuntut jawaban.
"Lebih romantis? Lebih ganteng? Lebih perhatian? Oh,, atau lebih hebat karena udah bikin kamu hamil? "
Tuh kan, lagi-lagi dia menggodaku.
"Astaga Al,,, ini masih pagi lho." ucapku melotot.
"Ck,,,udah sana berangkat,ntar telat. !" perintahku.
"Hahaha,,, " Al tertawa karena berhasil menggoda istrinya di pagi ini.
Setelah itu, dia menatap perutku dan mengelus tangannya di sana."Nanti anaknya Ayah kalo lahir jangan nyakitin Bunda ya.! " ucap Al .
"Jadi sekarang Ayah? Nggak mau Papi, Papa atau Abi aja? " tanyaku.
Kemarin-kemarin Al sempat bingung akan panggilan untuk calon anak kami.
"Sayang, nanti kalo anak kita lahir, manggilnya apa? Ayah-Bunda, Mama-Papa, Papi-Mami, atau,,,, Ummi-Abi? "
Aku hanya menjawab terserah sambil tertawa.
"Iya Ayah aja. Kalo Papi takutnya pas gede' dia kelewat manja ngelebihin kamu . Terus kalo Papa,,,.--" ucapnya menggantung.
"Kalo Papa kenapa? " tanyaku bingung.
"Mau kasih tau. Tapi nggak boleh sebut merk! "
"Apa sih? " tanyaku penasaran karena makin bingung.
"Sini deh, " Al menyuruhku untuk mendekat. Kudekatkan telinga di depan mulutnya yang sudah siap ingin bicara.
"Kalo Papa, takut jadinya Papa tiang listrik. Ntar aku tercyduk, " ucapnya berbisik.
Lalu aku,
"Ohhhh,,, itu. "Ucapku mengangguk berulang dibarengi tawa karena mengerti maksud ucapannya barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Lagu (✔)
Hayran KurguCerita pendek nan singkat. Terkhusus, para pecinta Yuki Kato. Tapi,,,,, beberapa adegan, mungkin mengandung unsur dewasa. Yg di bawah umur, mohon bijak dalam membaca. Salam manis, MissMi 😘