Havana

1.3K 183 8
                                    


Ingatanku kembali ke kejadian beberapa jam sebelum ini.
Tepatnya pukul delapan malam saat aku melihat akun media sosial yang menampilkan banyak hal yang sedang viral.

Dari gossip, politik, musik hingga hiburan yang menggelitik.

Ada dua pembahasan yang membuat aku dan Al harus sedikit perang. Beradu ketahanan dengan saling diam.
Dan biasa,,, dengan jurus sok merajuk dan dibumbui ancaman, Al akhirnya luluh dan aku yang menang.
Dan tentu saja dengan sebuah imbalan.

Permintaanku tidak begitu sulit, aku hanya ingin Al menuruti gaya dari sebuah video yang aku tunjukkan padanya.

"Ini doang. Aku cuma mau kamu nurutin bocah ini nih. " paksaku sambil memperlihatkan video gadis kecil yang menggerakkan mulut dan badannya dengan gaya lucu.

"Kamu pengen aku jadi Masha bengek gitu? Ngik ngik,,? Ih,,, ogah, " tolaknya. Al menggeleng seolah benar-benar tidak mau menuruti permintaanku.

"Ihh,,,,Al, cuma gitu doang. Masa' nggak mau sih!"

"Yang kaya' gini masa' aku harus ikutin. Kurang kerjaan banget. !"

"Yang lain aja sih,! "
Tolak Al lagi.

"Sini deh tangan kamu, "
Aku menarik tangan Al lalu menempelkan pada perutku.

"Ini usianya udah lima bulan. Sebelum ini kamu tuh nurut banget sama kepengenan aku. Kamu mau semuanya sia-sia? "

"Ntar pas dia lahir, dia ngeces mulu. Mau?"
Ujarku menakuti Al.

"Tuh kan,,, anceman kamu gitu terus. Aku bukan nolak,,, "

"Iya, cuma nggak mau.! " sambarku memotong dengan nada ketus.

"Bukan,, aku nggak bisa gerak gitu. Liat deh,,, dia mah lincah. Aku kan kaku. !"

Aku tersenyum saat mendengar pengakuannya.

"Ya udah sihh,, sama istri sendiri ini. " paksaku lagi.

"Nanti, abis ini kamu nyanyi buat aku ya.! " pintaku lagi.

Al menatapku tak percaya.
"Jadi bengek aja belum, udah disuruh lagi.! " ucapnya dengan gaya yang menurutku berlebihan.

"Ya ampunn , perhitungan banget sih sayang."

"Ya udah, hadiahnya ntar dikasih kiss deh. "

"Oh, ya udah.! "
Jawabnya yang begitu singkat.

"Hah? " tanyaku tak percaya.

"Cepet banget kalo udah denger kata cium! " sindirku lalu menggeleng.

"Ini pake penggaris juga? " Al menunjuk layar ponselku.

"Nggak usah. Aku cuma pengen liat kamu ngik ngik-nya doang, "

"Teganyaaa,,,! "

"Hahaha,,, ya udah, buruan. !" perintahku.

Al memutar duduknya menghadapku, lalu memulai aksinya.

Aku terpingkal saat Al memegang dadanya, berekspresi seperti sedang menahan sesak sambil menggerakkan bibirnya seolah bernyanyi dengan lirik bahasa Rusia yang hanya dia karang.

"Bhahahah,,, Al, aduhh ,!"
Aku tertawa sambil memegang perutku.

"Hahahah,,,, "

"Udah, udah. ,,," aku menetralkan tawaku.  Menarik napas lalu mengembuskan secara perlahan.

"Nih,, ganti ini aja. kamu nyanyiin lagu ini nih. "

"Lagu apa? " tanya Al.

"Havana. !" jawabku.

"Yang gimana lagunya? "

"Masa' nggak tau si? Yang gini nih,, --"

"Havana, ooh na-na
Half of my heart is in Havana, ooh-na-na
He took me back to East Atlanta, na-na-na
All of my heart is in Havana
There's somethin' 'bout his manners
Havana, ooh na-na ,"

Aku menyanyikan lirik awal dari lagu yang dinyanyikan Camilla secara duet.

"Suara kamu bagus sayang. " puji Al.

"Makasih. " balasku.

"Ya udah,,, kamu aja yang nyanyi. "

Perintahnya.

"Kok aku. Kan aku mintanya kamu. "

"Kamu yang hafal liriknya. !" debat Al.

"Oh,,, gitu ya. Ya udah,, nggak ada hadiah. !"

Aku berdiri lalu naik ke atas ranjang. Menaikkan selimut di atas perut lalu miring ke kanan.

"Dih,,, enak aja. Aku udah jadi bengek tadi. ,," Al ikut naik ke atas ranjang menyusulku.

"Hadiah gugur. Permintaan kedua nggak dipenuhi. !" tolakku.

"Nggak,,, enak aja. Mana hadiah aku? " tagih Al tak mau kalah.

Aku menutup wajahku dengan selimut hingga Al berteriak manja di belakang punggungku.

"Sayanggg,,,, "




Dari Lagu (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang