Untitled 5

1.3K 178 25
                                    

Beberapa jam berlalu, dan orang yang aku tunggu muncul di balik pagar setelah turun dari taxi yang membawanya.

Aku sengaja keluar menunggunya dengan berdiri di halaman sambil melihat tanaman yang makin hari makin rindang.
Iya, sejak perutku membesar, aku makin sulit berjalan. Melakukan hal apapun dengan gerakan amat lambat.
Termasuk mengurus bunga-bunga yang sebelumnya selalu aku perhatikan.

Pintu pagar terbuka, Shania masuk dengan senyuman manis sambil menarik koper ke arahku.

Kusambut dia ramah dan kami bercipika cipiki ria.
"Kak Yuki apa kabar? " tanyanya semangat .

"Kabar baik. Kamu sendiri? " tanyaku balik. Dan seperti biasa, gadis ceria ini menjawabnya dengan gaya yang khas.

"Selalu baik. "
Ucapnya singkat.

Tidak berlama-lama, aku membawa Shania masuk.

"Kak, ribet ya? " tanyanya setelah aku mempersilakan dia duduk di sofa.

"Iya. Tapi udah biasa kok. Kamu mau minum apa?" tanyaku.

"Nggak usah repot-repot Kak. Aku ambil sendiri nanti. " ucap Shania. Mungkin merasa tidak enak juga.

"Kakak duduk sini. Ntar capek berdiri terus, " perintahnya menepuk sofa tepat di sebelahnya.

Aku duduk, lalu mulai bicara.
"Shan, makin hari kamu makin tinggi aja. Tambah cantik lagi. " pujiku.

Biarpun Al meledeknya dengan sebutan tante, tak kupungkiri jika Shania memang memiliki wajah yang cantik.

"Kakak bisa aja. Dibayar berapa sama Al buat muji aku?! " tanyanya dengan gaya menggoda.

"Hahaha,,, kok dibayar Al sih? " ucapku sambil tertawa.

"Iya. Kali aja setelah kalian menikah, Al meracuni pikiran kakak. "

"Nggak Shan. Aku serius. "

Shania tertawa lalu kami menikmati obrolan panjang ala ala perempuan yang jika bertemu perempuan lainnya seperti apa.
Mengobrol banyak hal. Termasuk bertanya sikap Al seperti apa padaku.

"Oh iya Kak, ngidam kemaren gimana? Aneh-aneh nggak? " tanyanya mengganti topik.

"Aneh? Biasa aja. " jawabku.

"Masa'?? " tanya Shania seolah tak percaya.

Aku mengangguk.
"Iya kan kalo orang ngidam tuh emang suka aneh. Tapi nggak aneh-aneh banget kok. " jelasku.

"Kenapa? Al ada ngadu sesuatu ya? " tanyaku balik.

Shania nyengir, "Ngadunya nggak aneh-aneh kok. Cuma bilang, 'Nju, aku tidur di luar gara-gara nggak bisa menuhin permintaan Yuki ' . " adu Shania.

Aku mengingat masa-masa dimana aku sedang merasa ngidam beberapa waktu lalu.

Dan,,

"Hahah,,,, dia ngadu ? " aku tertawa saat ingat hari itu.

Shania mengangguk antusias.

"Itu kenapa bisa Kak? " tanyanya penasaran.

"Al nggak cerita? "

"Nggak. "

"Gini, jadi malem itu tuh Al pulangnya telat karena macet di jalan. Katanya sih ada yang kecelakaan. Ya udah, aku maklumin kan. "

"Terus? "

"Abis itu aku lagi ada kepengen sesuatu, jadi aku chat dia di WhatApp minta beliin . Di hp aku tuh udah centang dua, artinya udah terkirim kan? Tapi ternyata pas pulang dia nggak bawa apa-apa. Aku marah dong. Ya udah, pintu kamar aku kunci aja. Dia tidur di luar. Dan aku nggak kasih dia kesempatan ngomong."

"Hahahah,,,," Shania tertawa lebar, matanya bahkan nyaris hilang.
"jadi gara-gara itu.? Terus besoknya gimana? Kakak masih ngambek juga?" tanyanya seolah penasaran.

"Nggak,, pas pagi malah lupa kalo dia aku kunciin di luar. "

"Masa' sih Kak? Kesian si Al. " komentar Shania seolah prihatin.

"Iya kasian. Terus, kamu tau apa yang dia bilang ke aku setelah bangun? "

"Apa? " Shania memasang wajah seriusnya.

"'Sayang, besok-besok aku janji deh bakal charge handphonenya sampe penuh, biar pas kamu chat aku, handphonenya nggak mati tiba-tiba'. "
Ucapku menirukan gaya Al yang pagi itu merasa bersalah.

"Jadi maksudnya Al nggak sengaja ngelakuin itu gara-gara HPnya mati? " tanya Shania .

"Iya. Dia belum sempet kasih penjelasan, aku keburu ngambek,"
Jelasku.
Aku menghela napas menjeda ucapanku.

"Dia juga sempet bilang sambil ngelus perut aku, 'Nak, ntar lahirnya jangan ngiler ya cuma gara-gara permintaannya nggak diturutin. Janji deh besok-besok bakal diusahain ' "

"So sweet. Berondong aku bisa juga nggak ya kaya' Al ??"

"Nggak tau. Kaya'nya brondong jenis Al limited edition deh. "

"Hahahahah,,,,, "

Kami tertawa bersama.



Ada yang kenal sama mulmed di atas?
Ada?

Iya, dia Shania Junianatha. Personel idol grup Jkt48 .
Btw, Nju itu panggilannya dia ya. Shanju/Nju.

Kalo ditotalin sm part ini udah 16 ya. Udah banyak dong. Mau endnya mpe part brp nih?
Aku cari momentnya blm ktemu2 jg. Hahaha

Dari Lagu (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang