Hwang Minhyun #7. Realistic

1.1K 226 97
                                    

requested by Donghyunique and one more I forgot, sorry :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

requested by Donghyunique and one more I forgot, sorry :(

aku bosan.
So.. here for you now.
i'm back ♡

**

Realistis saja..

**

Taman
Jumat, 10.00

Kamu menghela nafas berat dan memandang secarik kertas di tanganmu. Hari bahagia yang kamu harapkan di hari pengumuman yang datang hari ini, semuanya hancur berkeping-keping. Kamu bahkan sudah tak lagi kelu untuk menangis.

Beasiswa kuliah ke sekolah musik di Amerika. Ya. Sudah kesekian kalinya pendaftaranmu ditolak. Padahal, kamu benar-benar memiliki impian disana. Walaupun beberapa hari lalu kamu telah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi, kamu merasa bahwa impianmu berada disana. Kamu masih berharap akan hal itu.

"Apa aku menyerah saja, ya.." gumammu, sembari menundukkan kepalamu, menghadap kedua kakimu yang sedari tadi kamu ayunkan. Kamu telah berada disini tepat satu setengah jam. Di sebuah taman, dengan dua buah ayunan yang kamu duduki salah satunya.

"Toh aku juga tak tahu apa aku dapat diterima disana jika mencoba sekali lagi," gumammu.

Kamu sangat sedih. Namun sesedih apapun dirimu, airmatamu tak mau menetes.

Ssett ssett.

Seseorang melangkahkan kakinya dan berdiri tepat di hadapanmu. Matamu berkedip cepat melihat sepatu converse yang ia kenakan.

"Kau benar-benar menginginkan beasiswa itu, ya?"

Perlahan, kamu mendongak memandang seseorang yang barusan berbicara padamu. Kamu hampir melonjak saking terkejutnya.

Bagaimana tidak, Hwang Minhyun, si sempurna pangeran sekolah tepat berada di hadapanmu.

Dan memandangmu sembari tersenyum kecil.

"M-Minhyun..?"

Kamu memanggil nama lelaki itu dengan gugup. Ia tak pernah sekalipun mengajakmu berbicara, namun sekarang.. apa yang dia lakukan disini?

"Bolehkah aku duduk disini?" tanyanya.

Masih tak percaya dengan penglihatanmu, kamu berkedip cepat sembari mengangguk pelan. Kemudian, lelaki itu duduk di ayunan, tepat di sebelah kananmu.

Tepat ketika ia duduk, kamu mengalihkan pandanganmu dari padanya dan memilih untuk melihat ke tanah. Tidak perlu dikatakan lagi, kamu sangat gugup. Orang yang diam diam kamu sukai ada disebelahmu.

be you | pd101 s2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang