TUJUH

5K 784 127
                                    

"Kok di tampar?" Suga mengelus pipi kanannya yang baru saja bertegur sapa dengan tangan mungil namun penuh tenaga milik Wendy.

Jari telunjuk Wendy terangakt mengarah ke Suga, "Lo!-" Dan langsung dihempaskan dengan kasar, "-Apaan sih Ga!"

Wendy hanya tidak habis pikir dengan kelakuan Suga yang sedikit kurang wajar. Whatta fuck! Sungguh lelaki itu tidak tau situasi. Wendy ini baru putus dengan Chanyeol 4 jam 37 menit yang lalu, dan Suga dengan seenak ice cream menciumnya and say I Love You.

Bunuh! Bunuh saja manusia albino ini!

"Ga! Candaan lo gak lucu sumpah."

Suga menarik kedua tangan Wendy, membawa ke pahanya untuk di genggam, "Oke, gue minta maaf. Gue bukannya gak tau diri atau bercanda. Gue cuman-"

Wendy menempelkan telunjuknya di bibir Suga, "Stop Ga."

Suga mengambil tangan Wendy dan kembali menggenggamnya, "Wen setidaknya dengerin gue dulu dan kasih gue kesempatan."

Wanita itu menggeleng, "Bukan gitu Ga, tapi jangan sekarang. Gue-"

"Wen kalo gue gak ngomong sekarang kamu bisa diambil orang lain lagi."

Oke Wendy pusing. Dia menarik tangannya, melepaskan genggaman Suga dengan lembut, "Tapi gue-"

"Wen please-"

"LO BISA GAK SI DENGERIN GUE DULU! GUE MULES, NGOMONGNYA NANTI LAGI INI GAK TAHAN!"

Oh maafkan scene ini. Tapi Wendy benar-benar tidak tahan dengan panggilan alam yang harus segera dituntaskan! Wendy berlari menuju toilet, dengan wajah merah karena malu dan hmm- marah. Suga benar-benar terlalu dramatist sehingga takut jika ditolak Wendy, tapi memang benar Wendy berniat ingin menolaknya.

Akan gila jika Wendy menerima Suga dengan embel-embel 'Cinta akan hadir seiring berjalan waktu' mungkin memamg benar, Cinta bisa datang seiring waktu kita bersamanya. Namun jika disituasi Wendy yang masih trauma dengan apa yang terjadi, dan masih belum bisa melupakan perasaanya kepada sang mantan, Wendy tidak bisa.

Ini terlalu cepat. Ia benar-benar butuh waktu jika meyakinkan Suga tidak sama dengan Chanyeol, ia tidak akan mengkhianatinya. Terlebih Suga adalah tipekal orang yang baik kepada setiap fans-nya terutama wanita, tukang tebar pesona sana sini. Mana bisa Wendy percaya begitu saja. No! Tidak ada sakit hati untuk yang kedua kali.

Dan setelah ini-

Apa yang harus Wendy lakukan?

🐒🐒🐒

Untung saja Seulgi menjemputnya lebih awal, sesuai permintaan Wendy yang ingin cepat-cepat keluar dari unit Suga. Seletalah Wendy keluar dari toilet, Suga tidak menyinggung dengan kejadian sebelumnya. Maksudnya masalah perkataan dia dan ciuman bukan bagian panggilan alam.

Wendy dan Seulgi sedang bestfriend-time, mereka sedang berada di coffe bay dekat Myungdo University. Seulgi yang meminta Wendy untuk menceritakan secara detail acara kepergok selingkuh Park Chanyeol dengan seorang wanita. Wendy menceritakannya, di mulai dari dia yang membuat bubur, masuk ke dalam kamar Chanyeol dan menemukan wanita naked di sebelahnya sampai dengan ia yang bertemu Suga-

Seulgi menyeruput minumannya, "Sumpah demi Park Jimin yang gak pernah waras, gue bener-bener gak nyangka Chanyeol kayak gitu. Gue masih ngerasa lo nge-prank gue tau gak?"

"Gue serius Seul! Gue juga masih gak percaya dengan apa yang gue liat! Gue bahkan ceweknya gak pernah dia sentuh seintim itu, gue kira dia- tsk."

Wendy kembali terisak, ia menutup wajah dengan kedua tangannya. Ambyar sudah pertahanannya yang tidak ingin menangis di muka umum. Seulgi yang pernah merasakan rasanya patah hati sesama wanita, berpindah tempat ke sebelah Wendy.

"Udah Wen, gak usah nangisin mantan. Gak penting." Seulgi membawa Wendy ke dalam pelukannya, menenangkan wanita itu.

"Gue- tsk- bener-bener kecewa Seul. Sakit!"

Seulgi menghapus air mata Wendy, "No more tears baby. No more Chanyeol. No more hurt. And no more stupid boy. So, detik ini terakhir kalinya gue ngeliat lo nangis karena mantan! Lo mesti move on, gue tau itu gak gampang tapi selagi ada orang yang bisa ngebantu lo buat ngelupain semua ini, semuanya akan mudah."

Entah kenapa perkataan Seulgi membuat dirinya merasa jauh lebih tenang. Benar! Tidak ada untungnya menangisi mantan. Ingat Wen, Park Chanyeol sudah menjadi mantan. M.A.N.T.A.N. Lupakan mantan pandangi masa depan-

Tapi susah.

"Seul- bantu gue move on. Gue masih terlalu sayang banget sama Chanyeol, dan rasanya masih sakit banget kalo inget dia."

Seulgi tersenyum penuh arti, ia menjetikan du jari tangganya, "Si albino. Gue yakin dia bisa buat lo move on dari dia.

Tuhan-

Dari sekian milyar manusia di dunia ini kenapa harus dia.

"Albino? Suga? Astaga kenapa harus dia?"

"Hahaha, abisan gue liat-liat lu berdua tuh cocok Wen. Apalagi kalian kan sering banget berduaan akhir-akhir ini."

Wendy meniup poninya sendiri, "Lo tau sendiri Suga orangnya kayak apa. Chanyeol yang keliatannya baik banget aja bisa ngekhianatin gue, gimana Suga yang notabene tukang tebar pesona."

Seulgi terbahak, "Astaga Wen. Cover tuh gak menjamin sebagus atau seburuk isinya kali. Nih ya, Jimin sama Suga itu terkenal banget dengan julukan 'Strage Boy' itu gue yang buat. Dan bagi gue Jimin itu lebih parah tebar pesonanya, tapi gue tau Jimin setia sama gue, dia gak pernah nyakitin hati gue apalagi mandang cewek lebih selain sama gue. Kita juga tinggal bareng kan-"

Seulgi mengubah posisinya, ia memegang pundak Wendy cukup erat, "Dan asal lo tau Wen. Selama SMA gue itu punya 50 mantan dari yang baik dan yang bad boy, dan biasanya cowok yang keliatanya bad malah bakal setia ketika dia beneran jatuh cinta sama cewek. Contohnya Jimin. Se-brengseknya dia, dia gak pernah brengsek sama gue kecuali di kasur."

Wendy termenung, ia memandang lurus tanpa arah. Hmm- benar juga kata Seulgi, banyak sekali cerita romance mengenai bad boy yang pernah ia baca dan kebanyakan berakhir bahagia.

Tapi-

Suga? Astaga Wendy jadi teringat ciuman hangat tadi pagi. Mampus kenapa dia jadi merah dan malu.

"Wen, lo sakit?"

"Enggak! Jangan tanya gue. Gue gila!"

-TUJUH-

Hehe- Selamat malam
Cuman buat refreshing doang
😊😊😊😊

Salam dari choco yang gak bisa tidur 😥

Strage Boy [Wenga]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang