"Seriusan? kenapa?"
Kali ini Wendy sudah berada di ruang tengah unit apartment milik Suga. Saat mengetahui fakta kalo Suga pernah menonjok Chanyeol, gadis ini langsung bergegas ke apartment Suga untuk menerima penjelasan yang jelas dan mendetail.
Ia sedikit mengguncang tubuh Suga yang sedang duduk bersila kaki di karpet depan TV, "Ga! Ih jawab, jangan diem aja."
Suga menghela nafasnya pasrah, ia menggenggam tangan Wendy yang tadi mengguncang tubuhnya. Membawa berlabuh di atas pahanya, "Iya waktu itu gue pukul dia! Gue gak terima liat lo nangis kayak gitu."
"Ya tapi kenapa? Lo gak harus nonjok dia karena gue, kan?"
"Gue sayang sama lo Wen. Itu jawaban yang menurut gue cukup menjawab semua pertanyaan lo."
Wendy kumat.
Jantungan.
Ia menatap Suga dengan wajah yang sudah merah, mencari setitik saja kebohongan dari sirat matanya. Namun tidak ada yang kebohongan itu. Yang Wendy lihat sebuah keyakinan dan ketulusan yang terpancar sangat jelas. Wendy menggigit bibir bawahnya, ia gugup setengah mampus saat Suga balik menatapnya sangat lekat. Ia dapat merasaan degup jantungnya sendiri yang kelewat cepat, Wendy harus meyakinkan dirinya kalo dia juga memang suka dengan Suga. Tapi tetap selalu saja ada keraguan yang mengganggunya.
Suga mengeratkan genggaman tangannya, ia menatap intens menusuk ke dalam mata Wendy, penuh keyakinan dan harapan. " I love you more than any word can say. I love you more than every action I take. I'll be right here loving you till the end."
Wendy meleleh. Ia tidak menyangka Suga akan mengatakan itu dengan sangat lembut dan mampu memporak-poranda kan hatinya. Perlahan Wendy melepaskan genggaman Suga yang mulai melonggar, membuat lelaki itu terkejut dan merasa kembali di tolak. Namun semua pikiran itu lantas hilang ketika Wendy mengalungkan tangannya ke leher Suga, dan dalam hitungan detik Wendy mencium bibir lelaki itu sekilas, walaupun hanya sebuah kecupan namun penuh arti bagi Suga.
Suga dengan cepat menarik tengkuk Wendy, menghindari wajah gadis itu agar tidak menjauh, Suga-pun langsung melumat bibir ranum itu yang langsung dibalas Wendy. Mereka saling memangut,saling memberikan sensasi menjalar ke seluruh tubuh yang menyenangkan. Merasakan kehangatan satu sama lain yang mereka lakukan lewat bibir dalam waktu beberapa menit, sampai saat mereka mulai membutuhkan asupan oksigen, mereka menjauhkan bibir masing-masing namun tidak dengan dahi dan ujung hidung mereka yang masih menempel.
Wendy dan Suga menghirup oksigen sebanyak mungkin. Bahagianya, Suga tidak menyangka jika Wendy akan menciumnya lebih dulu. Ia tidak bisa menahan sudut bibirnya untuk tertarik, seluruh bunga terasa bermekaran di hatinya. Suga membelai pipi Wendy dengan jari jempolnya, sangat lembut dan terkesan hati-hati.
"Hari ini nginep ya?"
Dan Suga mulai mengambil langkah lebih jauh.
🐒🐒🐒
Pagi.
Wendy merasa berbeda pagi ini. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya, silauan matahari yang mengintip dari celah-celah hordeng membuatnya sedikit terusik. Wendy menggeliat, dan baru sadar jika sebuah lengan tengah melingkar di peluknya. Wanita segera menoleh ke arah Suga. Lucu, Suga sangat lucu ketika tidur. Ia terlihat sangat tenang dan mempesona. Wendy mengankat tangannya untuk menyentuh dahi Suga lalu turun ke hidung dan berakhir di bibir.
Bibir, astaga ia jadi teringat kejadian tadi malam. Bibir itu berhasil membuat Wendy mabuk kepayang. Wendy masih mengingat setiap detik bibir ini memangutnya sangat hangat dan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strage Boy [Wenga]
FanfictionHanya sebuah cerita tentang dua manusia bernama Min Suga dan Son Wendy, yang luar biasa. °Have fun with my Wenga's story° Note : ©Strage (Bahasa Itali) yang artinya Heartbreaker ©[Adult Story] With Love Choco