Hari-hari dilalui Dimas dengan kegelisahan. Lalu dia memutuskan untuk menemui penawar rasa gelisahnya. Kini Dimas tau dimana tempat tinggal Nadia. Bahkan Dimas juga tau tempat kerja Nadia dan Kedai yang Nadia bangun dengan hasil jerih payahnya.
Dimas menginjakkkan kakinya di depan kedai milik Nadia. Kerinduan begitu terpancar jelas dimata Dimas. Ia lalu mengutarakan maksud kedatangannya pada Nadia. Meski respon yang Nadia berikan tak sesuai keinginan Dimas. Dia hanya bisa pasrah.
'sepertinya bakalan susah' pikir Dimas.
***
Kembali, Dimas datang menemui Nadia. Kali ini dia tak sengaja berpapasan dengan Nadia di jalan. Penolakan masih diberikan Nadia pada Dimas. Namun hal itu tak membuat Dimas menyerah. Akhirnya Nadia sedikitnya mau luluh pada Dimas dengan mengajukan syarat yang menyulitkan Dimas.
'Bersikap biasa? Jadi aku mesti tak menunjukkan perasaan aku padanya walau jelas-jelas aku mencintai dia?' Dimas membatin miris. Dia tersenyum miring mengingat syarat Nadia.
Setelah mempertimbangkan berbagai hal. Dimas dengan terpaksa memutuskan untuk menerima syarat yang Nadia berikan.
***
Hari ini, Dimas lagi-lagi menemui Nadia untuk menyapaikan kesanggupannya akan syarat yang Nadia berikan. Namun, begitu sampai dikedai Nadia. Dimas mendapati hal yang membuat hatinya panas.
'Kenapa si Nathan ada disini?' batin Dimas murka.
Dengan polosnya Nadia menyuruh Dimas menunggu sementara ia berbicara berdua di dalam ruangan Nadia.
Penasaran. Itulah hal yang begitu menguasai pikiran Dimas. Dia tau perasaan Nathan pada Nadia. Dan hal itu malah memperburuk perasaannya. Dimas tak tenang. Dia gelisah. Hingga kedua orang itu muncul dari balik pintu.
Wajah Nathan begitu tersiksa. Hal apa yang mereka bicarakan hingga seorang Nathan memakai ekspresi patah hati seperti itu? biarlah it menjadi rahasia Nathan dan Nadia.
Setelah mengutarakan perasaannya pada Nadia. Juga setelah mengatakan segala penyesalan yang Dimas rasakan. Respon Nadia masih tetap seperti itu. dia masih tetap tak mempercayai perasaan Dimas padanya. Dia bahkan sampai mengusir Dimas dengan keras. Seraya bercucuran air mata.
Dimas yang tak kuasa bila harus melihat air mata Nadia keluar akhirnya mengalah.
Dimas menatap Nadia penuh kekecewaan.
"Maafin aku Nad"
Hanya kalimat itu yang terlontar dari mulut Dimas sebelum ia berlalu lagi meninggalkan Nadia. Dimas meminta maaf bukan karena perasaan yang ia miliki pada Nadia yang meski terus Nadia ragukan. Bukan juga untuk menyerah sampai disini. Kalimat maaf itu terlontar lantaran Dimas telah membiarkan airmata Nadia kembali lolos akibat ulahnya. Ia menyesal.
'Tuhan kenapa mencintai harus sesakit ini?' tany Dimas dalam hati. Dia tak memperhatikan mobil yang ia kendarai keluar dari jalurnya. Hingga pada akhirnya menabrak pembatas jalan yang ada disana.
Dimas tergeletak disana. Darah mengucur dimana-mana.
"Nadia..." lirih Dimas sebelum gelap menguasai kesadarannya.
***
TBC
Maaf pendek
Tapi guys tetep ya budayakan Vote and comment nya ya ☺😉😉
Arigatou gozaimasu 😘😘😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Asa Yang Tertinggal
RomanceDalam hidup ini selalu ada pertemuan dan juga perpisahan. Hal yang begitu klise, namun nyata. Ada orang yang selalu menemani lalu memilih untuk menghilang, ada yang datang tapi mampu bertahan, lalu adapula yang hanya sekedar mampir kemudian pergi...