Chapter 26

2.7K 158 11
                                    

Jimin POV's

"Aku harus kembali ke restaurant" ucap Ku sambil keluar pintu dorm.

Bukannya kembali ke restaurant aku melarikan diriku berjalan menuju tempat yang sepi dan tenang. Taman yang pernah ia datangi dengan Ahri.

Aku di tempat aku bersama Ahri.

"Ahh jinjja, betapa bodohnya aku" aku mulai menjambak rambutku frustasi.

"Bodoh"

Aku tak tau siapa yang harus aku pilih. Sahabatku atau perasaan Ahri.

Aku terlalu bodoh hingga berkata seperti itu kepada Ahri. Seharusnya aku bisa menyuruh Taehyung untuk menghiburnya. Bukan mengakui itu semua.

"ARGHHH" aku berteriak sekencang mungkin. Rasanya aku ingin mati saja.

.

.

.

Ahri POV's

Pagi ini aku merasa sangat senang, mengetahui orang yang kalian cintai selama ini. Merasakan cinta yang benar benar tulu dari hatinya.

Aku duduk di kursi roda ku sambil menyusuri lorong lorong rumah sakit. Aku tau fisikku  terlalu lemah untuk saat ini, hati ku saat ini sangat berbeda dengan keadaan fisikku.

Aku mencoba melupakan apa yang terjadi pada saat itu, masalah keluarga.

"Pagi, apa anda Nona Ahri?" Tanya seorang perawat yang berada didepanku sekarang. "Ah ne, waeyo?" Jawabku.

"Ada keluarga anda datang kesini"

Mendengar kata kata keluarga membuatku muak setengah mati. Aku tersenyum simpul. "Tapi aku yatim piatu, aku tidak pernah mempunyai eomma ataupun appa" aku mulai menjalankan kursi roda ku ketempat yang lebih jauh.

Kalian bila jadi diriku juga sangat malas bertemu dengan orang yang kalian benci bukan? Begitu pun aku, mengapa mereka tidak pernah jujur.

Aku terus menjalankan kursi roda yang kupakai hingga sampailah kesebuah taman dirumah sakit itu. Sedikit tidak terawat, tetapi lumayan untuk mengusir pikiran burukku.

"Ahri-ya"

Aku mendengar suaranya wanita yang benar benar kukenal dari arah belakangku.

Aku tersenyum, lebih tepatnya senyum seperti meremehkannya. "Aku memutar balikkan kursi roda ku dan berkata "maaf, anda siapa?"

Ya. Wanita tersebut wanita yang mengakunya sebagai eomma ku selama ini.

"Ahri-ya eomma mohon jangan seperti itu" ia berjalan mendekati ku, bisa kulihat matanya mulai berbinar, sebentar lagi setetes air matanya akan meluap.

"Maaf ini waktunya saya masuk kembali kedalam ruang inap saya" dengan sedikit menundukan kepala aku melewatinya lalu pergi keruanganku.

Aku masuk kedalam ruang inapku. Aku melihat 1 lelaki paruh baya dan 2 wanita paruh baya serta 1 wanita yang mirip dengan ku.

Mereka melihatku.
Aku takut.
Tidak ada seorangpun dipihakku.

"Ahri-"

New Manager (Dalam Perbaikan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang