-I can feel your heart inside of mineJungkook sama sekali tidak terkejut kalau kediaman Seokjin ternyata berupa tempat yang indah dan anggun. Malaikat tertinggi itu mungkin jalang yang bermuka dua, tapi ia tidak mungkin mendapat reputasi sebagai inspirasi para seniman di berbagai masa begitu saja.
"Di sinilah kami menemukan... hadiahnya," kata vampir penjaga kepada Jungkook, menunjuk sebidang rumput yang bernoda darah.
Serangan asam itu terasa begitu tajam di sini walaupun ada vampir di dekatnya. Entah Namjoon mencampuri darahnya sendiri dengan jantung-jantung itu, atau ia mendarat langsung di halaman. Bulu kuduk Jungkook meremang. "Bisakah kau menjauh dari area ini?"
Vampir itu mengangguk singkat tapi tidak pergi. "Aku pernah diburu sekali."
Jungkook mendongak dan melayangkan pandangan ke tempat di mana ia bisa melihat Taehyung dan Seokjin sedang mengobrol di balkon tinggi yang mengarah ke halaman, dan bertanya-tanya apakah kedua malaikat itu akan keberatan kalau aku meninju si idiot yang berada di sebelahnya ini sampai pingsan –ia tidak sempat mengurusi masalah seperti ini. "Pasti tidak terlalu buruk kalau kau masih ada di sini."
"Majikanku menguliti punggungku dan menjadikannya dompet."
Jungkook bertanya-tanya bagaimana informasi itu akan ditanggapi oleh kelompok yang menganggap malaikat berasal dari surga. "Tapi kau tetap melayaninya sampai sekarang." Itu terdengar seperti suatu perbuatan yang sanggup dilakukan oleh si dewi jalang.
Vampir itu tersenyum, memamerkan giginya. "Dompetnya bagus sekali." Kemudian vampir itu pergi. Ia harus berhati-hati dengan yang satu ini, pikir Jungkook.
"Keabadian mempunyai terlalu banyak kekurangan," gumam Jungkook, menambahkan kemungkinan menjadi dompet ke dalam daftar di benaknya. Pandangannya kembali tertuju ke rumput berdarah itu lagi.
Berlutut, ia memastikan baunya, kemudian mulai berjalan membentuk lingkaran yang semakin melebar.
Bau Namjoon menyelimuti area. Sang malaikat tertinggi pasti mendarat, berdiri di sana dengan berselubung glamour sementara penjaga Seokjin tidak tahu apa-apa.
Jungkook mungkin sudah khawatir kalau-kalau ia berhadapan langsung dengan Namjoon, tapi bau itu, walaupun menyengat, tidak sekuat kalau Namjoon berada di dekatnya. Itu membuatnya bertanya-tanya –apakah malaikat tertinggi lainnya dapat merasakan keberadaan saudara mereka yang sedang menggunakan glamour?
Kalau tidak, pantas saja Seokjin ketakutan.
Yang tidak mengejutkan, baunya paling kuat tercium di dekat pinggir halaman. Mendongak, Jungkook mendapati dirinya memandang langsung ke ambang jendela-jendela yang berada di lantai ketiga. Kamar Seokjin diapit di tengah.
Kalau ini perburuan biasa, Jungkook pasti sudah tersenyum lebar sekarang. Dengan jejak terbaru ini, ia bisa menemukan mangsanya ketika matahari terbenam nanti. Tapi vampir tidak terbang. Tetap saja, pikirnya, mata dipicingkan, sekarang ia tahu kelemahan Namjoon.
Perasaan Namjoon terhadap Seokjin akan membatasi ruang lingkup perburuannya. Ia mendongak lagi, pikirannya jernih, pemburu yang terfokus. Ia memerlukan detail dari pergerakan Seokjin yang sudah dijanjikan oleh Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Blood [kth + jjk]
FanfictionSetiap mitos mengandung setitik kebenaran. "-tapi menurut legenda, ambrosia hanya muncul saat..." Dunia berhenti berputar. Partikel-partikel udara seolah membeku, molekul-molekulnya menggantung ketika ia melihat pria luar biasa yang sedang mendeka...