– Can I stop the flow of time?
Can I swim in your divine?
Cause I don't think I'd ever leave this place~❃~
Jungkook tidak menahan diri untuk tidak memandangi malaikat baru itu. Wajahnya...
Jungkook belum pernah melihat apa pun yang seperti itu. Sepanjang sisi tangan kirinya ditutupi dengan tato eksotis yang terdiri atas titik-titik halus dan lengkungan-lengkungan melingkar, tinta hitam pekat di atas kulit cokelatnya yang bercahaya.
Ada kesan Polinesia pada kulit itu, tato itu, tapi ketajaman garis wajahnya menunjukkan sebagian garis keturunan Jungkook sendiri. Eropa Tua bercampur dengan angin Pasifik yang eksotis –suatu kombinasi yang luar biasa seksi.
"Nathan," sapa Taehyung.
"Anda terluka." Pandangan Nathan diarahkan ke sayap Taehyung.
Nathan bergeser sedikit, desiran sayap sang malaikat mengingatkan Jungkook pada fakta bahwa ia belum benar-benar melihat pria itu. Mengerutkan dahi, ia memicingkan mata di bawah keremangan lorong, tapi tetap tidak melihat apa-apa selain bayangan samar.
Ia harus bertanya. "Di mana sayapmu?"
Nathan menatap Jungkook dengan tatapan yang tidak dapat dibaca, kemudian merentangkan sayap tanpa bersuara. Warnanya hitam pekat. Sayap itu tidak memantulkan cahaya tapi seperti menyerapnya, ujungnya membaur dengan keremangan.
"Wow," cetus Jungkook. "Kurasa kau bisa menjadi penjaga malam yang hebat."
Nathan mengalihkan pandangan kepada Taehyung. "Laporannya bisa menunggu, tapi penting untuk Anda dengar."
"Aku akan bergabung denganmu dalam waktu satu jam."
"Sire, bagaimana kalau awal malam saja? Saya ingin terbang keluar dulu untuk memeriksa hal lain."
"Hubungi aku kalau kau kembali."
Setelah mengangguk sekali, Nathan pergi. Jungkook tidak mengatakan apa-apa sampai dirinya dan Taehyung sudah membersihkan diri dan sedang menyantap makanan yang dibawa oleh kepala pelayan. Tapi yang penting harus didahulukan.
"Kepala pelayanmu sudah mencuci pakaianku," cetus Jungkook dari posisi duduk bersila di tempat tidur. Celana dan kaus yang kemarin sudah menunggunya, sudah dicuci dan sudah disetrika.
Taehyung mengangkat sebelah alisnya, memilih untuk duduk di atas tempat tidur juga, sebelah kaki di atas kasur, yang sebelah lagi dijejakkan ke lantai di sebelahnya, sayapnya yang terluka direntangkan di atas seprai untuk mempermudah penyembuhan optimal.
Sebagai hiburan bagi Jungkook –yang sudah terlalu lelah dan frustrasi untuk berbohong mengenai perasaan yang ditimbulkan oleh Taehyung di dalam dirinya– Taehyung memintanya untuk mengoleskan salep di bagian yang terluka.
Jungkook tahu persis seberapa jauh hubungan mereka telah berubah sehingga sang malaikat membiarkannya menemani sewaktu pria itu terluka. Tidak ada Chanyeol yang mengikatnya di kursi kali ini.
"Aku sangat meragukannya," kata Taehyung. "Montgomery mengurus rumah.. dia tidak pernah merendahkan diri dengan mencuci pakaian."
"Kau tahu maksudku, Malaikat Tertinggi. Dia mirip seperti peri rumah... hanya saja lebih hebat!"
"Entah mengapa, membayangkan Montgomery seperti peri tidak mempunyai pengaruh yang sama terhadapku seperti pengaruhnya terhadapmu."
"Tunggu saja." Jungkook menggigit sandwich-nya yang sangat tebal. "Jadi, Nathan itu mata-matamu? Atau haruskah kukatakan, pemimpin pasukan mata-matamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Blood [kth + jjk]
FanfictionSetiap mitos mengandung setitik kebenaran. "-tapi menurut legenda, ambrosia hanya muncul saat..." Dunia berhenti berputar. Partikel-partikel udara seolah membeku, molekul-molekulnya menggantung ketika ia melihat pria luar biasa yang sedang mendeka...