For your information before reading,agar kalian tidak bingung.
Kalian akan menemukan [.... italic] ini artinya kontak telepati, dan itu milik Jungkook.
Dan kalau kalian menemukan [.... bold], berarti itu Taehyung yang bicara.
Let's enjoy it~~❃~
-I say the future is yours if you choose
And mine won't exist without you
I just wanna hold you, keep you in my world~❃~
"Jangan berisik," gumam Jungkook, dibangunkan dari tidur nyenyaknya oleh suara arogan yang memaksanya bangun. "Aku mau tidur."
"Kau berani memberi perintah kepadaku, Makhluk fana?" Air dingin dipercikkan ke wajah Jungkook, menyentakkannya sampai terbangun ke dalam mimpi buruk.
Awalnya, Jungkook tidak terlalu memahami apa yang sedang ia lihat. Pikirannya menolak untuk menyusun kepingan-kepingan tersebut. Dan ada begitu banyak kepingan. Kepingan yang hancur, berantakan, dan mustahil. Perutnya mulas, rasa pusing yang diakibatkan oleh cedera di kepala yang ia peroleh waktu Namjoon menghantam wajahnya ke dasbor, menyatu dengan rasa ngeri yang berasal dari saat ini dan tempat itu.
Jungkook melawannya, tidak mau menyenangkan monster itu dengan rasa ngerinya. Tidak sulit. Mereka semua keliru -Jimin, Hanbin, bahkan Taehyung. Namjoon bukan membunuh lima belas korban. Ia sudah membunuh yang lain juga, orang-orang yang tidak akan dicari.
Tubuh-tubuh busuk, tulang rusuk yang mengilat, bukti dari kegilaan Namjoon yang biadab memenuhi ruangan. Sebuah ruangan tanpa cahaya, tanpa udara. Sebuah sel. Sebuah ruang bawah tanah. Sebuah...
Hentikan!
Itu merupakan indra pemburunya, hal yang membedakannya semenjak dilahirkan.
Menelan kepanikannya, Jungkook memfokuskan diri dan menyadari bahwa ruangan itu tidak gelap gulita. Namjoon memang menutupi beberapa jendela, tapi sedikit cahaya -terlalu tajam, terlalu putih untuk ukuran cahaya alami, yang berarti ia sudah pingsan cukup lama sampai malam tiba- menyelinap masuk dari sudut-sudut ruangan. Itulah cahaya yang membuatnya melihat kenyataan memuakkan dari ruangan itu.
Tubuh-tubuh hancur berserakan seperti sampah. Tapi tidak semuanya hancur. Di dinding di seberangnya, rantai menahan pergelangan tangannya, ia melihat mayat kering seseorang yang tadinya manusia.
Kemudian tubuh kering itu mengerjap dan Jungkook sadar pria itu masih hidup. "Oh, Tuhan!" Kata itu terucap sebelum ia dapat menghentikan dirinya sendiri.
Si monster berjalan ke depan Jungkook, makhluk yang berkedok malaikat tertinggi, mengikuti arah pandangannya. "Sepertinya kau sudah berkenalan dengan Robert. Dia orang yang setia, mengikutiku menyeberangi lautan tanpa mengeluh. Bukan begitu?"
Jungkook melihat selera humor yang kejam di wajah Namjoon dan menyadari bahwa ia belum pernah memahami kejahatan sesungguhnya hingga saat ini. Robert seorang vampir, itu jelas. Tidak ada manusia yang dapat hidup setelah dikeringkan -kelihatannya vampir itu telah kehilangan setiap ons kelembapan dirinya kecuali di matanya yang besar dan mengilat. Mata yang memohon pembebasan kepada Jungkook.
Namjoon kembali berpaling kepada Jungkook, menatap dengan mata yang indah —berdansa penuh tawa. "Dia pikir dia istimewa karena aku membawanya bersamaku. Sayangnya, aku melupakannya selama beberapa saat." Tatapan yang penuh kekuasaan itu menjadi marah, dihiasi dengan warna merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's Blood [kth + jjk]
FanfictionSetiap mitos mengandung setitik kebenaran. "-tapi menurut legenda, ambrosia hanya muncul saat..." Dunia berhenti berputar. Partikel-partikel udara seolah membeku, molekul-molekulnya menggantung ketika ia melihat pria luar biasa yang sedang mendeka...