Part 18: alteration

9.5K 1K 310
                                    

-I'm realizing how much you made a change in my life
don't wanna spend it with nobody else

.



Bangunlah, Jungkook.

Jungkook mengerutkan dahi, mengusir suara itu. Setiap kali ia mencoba untuk tidur, Taehyung menyuruhnya bangun. Pria terkutuk. Apa Taehyung tidak tahu ia harus beristirahat?

Jungkook, Jimin memerintahkan para pemburu untuk mengejarku...

Seolah ada yang harus dikhawatirkan Taehyung dari pemburu vampir yang terbaik sekalipun.

Dia mengancam akan memberitahu media bahwa aku melakukan hal-hal yang tidak wajar terhadap tubuhmu.

Senyum di pikirannya, di jiwanya. Sang Malaikat tertinggi mempunyai selera humor.

Jungkook?

Hal pertama yang ia lihat ketika mengerjapkan mata hingga matanya membuka adalah warna cokelat mata Taehyung. Dan secepat itu, ia teringat. Darah, rasa sakit, tulang-tulangnya yang patah.

"Sial, Tae. Kalau aku harus minum darah, aku akan menghisap tubuh indahmu itu sampai kering." Suara Jungkook serak, amarahnya meledak.

Sang malaikat tertinggi tersenyum dan senyum itu diwarnai oleh sukacita yang begitu mendalam sehingga Jungkook ingin mendekapnya dan tidak pernah melepaskannya lagi. "Kau boleh menghisap bagian mana pun dari tubuhku yang kau inginkan."

Jungkook tidak mau tertawa, tidak mau menyerah pada rasa lapar yang ia lihat di mata abadi itu. "Sudah kubilang aku tidak mau menjadi vampir."

Taehyung menyuapi Jungkook dengan bilah-bilah es, menyejukkan tenggorokannya yang kering. "Apa kau sama sekali tidak senang karena masih hidup?"

Jungkook merasa sangat senang. Bersama Taehyung... ah, memangnya seberapa buruk rasa darah? Tapi... "Aku tidak mau disuruh-suruh seperti vampir lain."

"Baiklah."

"Aku hanya mau minum darahmu."

Itu membuat senyum Taehyung bertambah lebar. "Baik."

"Berarti kau terjebak bersamaku." Jungkook mengangkat dagunya. "Coba saja campakkan aku demi seorang pelacur dan kita lihat siapa yang abadi."

"Baiklah."

"Aku harap..." Ketika itulah Jungkook merasakan tonjolan aneh di bawah punggungnya. "Siapa pun yang membuat tempat tidur ini, sudah bekerja dengan sangat buruk. Semuanya tonjolan."

Taehyung mentertawakan Jungkook. "Sungguh?"

"Hei, ini tidak lu..." Kata-kata Jungkook terhenti ketika tersedak ketika ia berpaling dan melihat apa yang sedang ia tiduri. Sayap yang sangat indah. Sayap hitam pekat yang menggugah, yang mengarah anggun ke luar dengan penambahan warna biru keunguan, biru gelap, dan memudar hingga bagian terluarnya berwarna putih emas yang cemerlang dan berkilauan. Sayap tengah malam. Dan ia menindihnya. "Oh Tuhan! Aku menghancurkan seorang malaikat. Bantu aku bangun!"

Taehyung membantu Jungkook bangun ketika ia mengulurkan tangan. Tabung yang melekat di lengannya menghalangi gerakannya. "Apa ini?"

"Untuk membantumu tetap hidup."

"Berapa lama?" tanya Jungkook, bergerak untuk menoleh ke belakang bahu. Jawaban Taehyung teredam oleh suara yang melintas di otaknya. Karena ia tidak menindih siapa-siapa... selain dirinya sendiri. "Aku... Aku punya sayap?"

Angel's Blood [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang