Bagian 5

4.3K 172 0
                                    

Setelah makan malam berdua Mathhew memutuskan untuk langsung pulang. Ia ingin membiarkan Cassandra istirahat. 
"Baiklah sepertinya aku harus pulang sekarang" ujar pria itu setelah merapikan piring-piring kotor mereka.
Cassandra menguap, "Baguslah aku sudah ngantuk", ucap Cassie lelah. Rasanya kepalanya mulai berdenyut lagi, sepertinya obat yang diberikan dokter dirumah sakit tadi sudah hilang.

***

Keesokan harinya Cassandra memutuskan untuk langsung masuk kerja. Wanita itu merasa bosan jika harus berada dirumah selama seharian. Lagi pula ia sudah merasa baikan, luka yang ia alami kemarin tidak cukup serius hanya beberapa luka lecet dan kepalanya yang sedikit terbentur.

***

Siang itu saat jam makan siang tiba, Mathhew memutuskan untuk pergi ke apartemen Cassandra. Ia khawatir dengan keadannnya, apalagi Cassie tinggal sendirian. Melihat betapa kerasnya Cassie menolak untuk memberitahu orangtuanya Mathhew yakin bahwa wanita keras kepala itu tidak memberitahu siapapun, dan bertekat untuk melakukan apapun sendiri.

Hampir lebih dari 15 menit Mathhew berada didepan pintu apartemen Cassie, namun wanita itu masih belum menampakan batang hidungnya. Beberapa kali ia menghubungi ponsel wanita itu namun tidak juga diangkat. Pikiran buruk mulai memenuhi otak Mathhew, bagaimana jika Cassie pingsan dan dia tidak sempat meminta pertolongan. Dengan terburu Mathhew berlari menuju resepsionis apartemen mewah itu. "Ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya seorang petugas keamaan yang tengah berjaga didepan resepsionis itu.
"Apakah kau memiliki kunci cadangan apartemen disini?" tanya Mathhew terdengar panik.
"Ya kami memilkinya Tn, ada yang bisa kami bantu?"
"Kukira terjadi Miss Cassandra Roberts yang memiliki unit di lantai tiga"
"Apakah anda yakin Tn?"
"Ya"
"Maaf Tn. Tapi sepertinya perkiraan anda salah" ucap satpam itu membuat Mathhew mengernyit.
"Kemarin dia baru saja mengalami kecelakaan dan sekarang dia tidak membuka pintunya bahkan mengangkat telfonku. Bagaimana bisa kau mengatakan aku salah. Jika terjadi sesuatu dengannya kau harus bertanggung jawab" kata Mathhew kesal sekaligus mengancam.
"Dari yang saya lihat pagi ini sepertinya Miss Robert baik-baik saja"
"Bahkan saya mencarikannya taksi untuk berangkat kekantor"
"Apa? Kantor? Jadi pagi ini dia pergi kekantor?" tanya Mathhew marah.
"Begitulah yang saya lihat Tn" 
tanpa mengatakan apapun Mathhew pergi dengan kemarahaan yang berada diubun-ubun. Pertama dia marah karena kenekatan Cassandra untuk langsung masuk kantor, kedua dia marah karena bahkan wanita itu tidak mau mengangkat telfonnya. Ketiga ia marah karena Cassandra sudah membuatnya khawatir setengah mati.

***

Cassandra terkejut setengah mati saat tiba-tiba sebuah tangan kekar menariknya keras begitu ia keluar dari kantornya.
 "Kau! Apa yang kau lakukan lepaskan aku!" kata Cassandra marah meronta, mencoba melepaskan tangannya. Namun Mathhew tak bergeming. 
Mathhew tetap menyeret Cassandra yang cukup menyedot perhatian orang-orang dikantor Cassandra. sampai akhirnya mereka berada dalam mobil pria itu. Cassandra terdiam, ia kesal dan marah. Berani-beraninya pria itu menyeretnya sampai seperti itu, mempermalukannya didepan umum.

Mathhew melirik Cassandra wanita itu hanya terdiam, wajahnya sangat merah karena menahan marah. Menghadapi Cassandra yang tidak marah saja cukup sulit apalagi Cassandra yang seperti ini. Namun Mathhew juga masih kesal karena kelakuan wanita itu yang tidak mengangkat telfonnya membuatnya khawatir setengah mati

"Jika kau hanya akan diam tanpa menberikan alasan yang cukup baik terhadap perbuatan yang kau lakukan tadi, maka biarkan aku turun" ucap Cassandra tanpa mau memandang Matthew. 
"Sebenarnya apa yang kau lakuman seharian ini?" Tanya Matthew dengan suara serak, ia mencoba tetap menahan emosinya. 
"Bekerja" jawab Cassandra pendek, yang tidak cukup memuaskan untuk Mathhew.
"Apakah mereka membayarmu cukup banyak sampai-sampai kau harus bekerja saat kau sedang sakit?" 
"Aku merasa sudah sehat"
Seketika Mathhew menoleh, menatap Cassandra. Dipandanginya luka-luka wanita itu. Ia yakin Cassandra pasti masih merasakan nyeri karena luka-lukanya kemarin. Apalagi tangan kirinya. Namun ia memutuskan untuk tidak berkomentar soal hal ini lagi.

"Dimana ponselmu?" Tanya Mathhew lagi, dengan tajam. 
"Dalam tas"
"Jadi kau membawanya. Kenapa tidak kau angkat telfonku?" 
"Aku sedang bekerja"
"Bekerja bukan berarti kau tidak bisa mengangkat telfon"
"Ya"
"Lalu kenapa tidak kau angkat?" 
"Aku sibuk" dan tidak ingin bicara denganmu, batin Cassandra menambahkan. 
"Oh jadi kau sibuk" kata Mathhew mencemooh. 
"Lagi pula aku bukan kekasihmu yang harus memberikan kabar padamu setiap saat"

"Kita juga bukan sepasang teman, karena teman tidak akan melakukan ini"

Sedetik kemudian tanpa tedeng aling-aling Mathhew menarik tubuh Cassandra mendekat ketubunnya, kemudian tanpa mempedulikan keterkejutannya bibir pria itu melumat bibir Cassandra dengan kasar saat wanita itu mencoba meronta, namun perlahan ciuman itu melembut saat Cassandra mulai tenang dan Mathhew melepaskannya.

"Brengsek kau" teriak Cassandra kesal. "Itu adalah hukumanmu karna membuat ku khawatir setengah mati"

Cassandra tidak memepedulikan ucapan Matthew emosinya sudah diubun-ubun, dan siap meledak kapan saja.
"Kau tidak memiliki hak apapun untuk menghukumku Mr.Duncan. Apapun yang sudah kau lakukan hari ini sudah kelewat batas"

"Aku tidak akan begini jika kau mau mengangkat telfonmu Miss Roberts maka aku tidak akan khawatir setengah mati" balas Matthew tajam.
"Aku tidak butuh kau khawatirkan"

"Begitukah? Apakah kau akan terus seperti ini? Menolak semua orang yang mencoba mendekatimu?"

"Aku tidak menolak semua orang" jawab Cassandra berdusta.

"Bohong. Kau bahkan sudah membuat mereka menyerah sebelum berusaha."

"Kau tidak tahu apa-apa tengang hidupku Mr.Duncan. Jaga bicaramu"
Cassandra tahu apa yang dikatakan Matthew adalah sebuah kenyataan, namun ia tidak mau mengakuinya didepan pria itu.

"Ya aku memang tidak nengetahui apa-apa tentang hidupmu Cassandra, kau terlalu sibuk dengan masa lalumu yang tidak bisa kau tinggalkan itu. Sampai-sampai kau tidak mau melangkah kemasa depan dan tetap tinggal dalam kubangan masa lalu bodohmu itu" kata Matthew dengan berapi-rapi memandang Cassandra dengan tajam, saat ini ia tidak bisa mengkontrol emosinya. Apa yang ia pikirkan selama ini keluar begitu saja.

Cassandra terlihat terkejut mendengar ucapan Matthew, dan apa yang diucapkan pria itu sekali lagi sangat benar. Selama ini tidak pernah ada yang berani menyingungnya soal apa yang terjadi dulu. Dan kini Matthew Duncan, pria itu walau tidak tahu menahu apa yang terjadi padanya dulu berhasil membuat Cassandra teringat dengan luka lama itu.

Namun Cassandra berusaha tetap tegar dan tenang.
"Kau tidak berhak mengatakan apapun soal hidupku Matthew tidak kau dan tidak orang lain."

"Dan setelah pembicaraan kita hari ini jangan pernah temui aku lagi"

Her Healer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang