Cassandra ssandra merasa sangat terkejut mendengar permintaan Matthew.
Pria itu memandangnya dengan begitu intens. Menembus kedalam matanya, pria itu berharap Cassandra dapat melihat kesungguhan dan perasaannya dalam matanya.Cassandra menelan ludah seiring dengan jantungnya yang berpacu makin kencang. Matthew tidak pernah melepaskan pandangannya darinya. "Aku...ak..u tidak bisa" kata-kata itu tiba-tiba meluncur begitu saja dari bibirnya. Cassandra tahu hatinya berkata lain, namun sebagian besar bagian dari dirinya masih takut dengan semua ini.
Matthew sedikit mengerutkan dahinya, ia tahu Cassandra masih merasa tidak yaki. "Kenapa?" Pertanyaan itulah yang keluar dari bibir Matthew. Pria itu mencoba untuk tetap tenang.
"Ak..ak tidak tertarik padamu" dustanya pada Matthew, memalingkan pandangannya. Pikirannya terlalu kalut untuk memikirkan jawaban lainnya.
"Bohong"
"Aku berkata jujur"
"Jika kau jujur maka bicaralah sambil menatapku"Cassandra terdiam untuk beberapa detik, ia menunduk tidak berani untuk menatap Matthew.
"Tatap aku Cassie" tuntut pria itu.
Cassandra masih belum mau memandang Matthew. Sampai tangan pria itu mengangkat dagu lancip Cassandra, mau tidak mau Cassandra harus bertemu mata itu lagi. Dan detik itu juga Matthew dapat membaca semuanya dalam mata Cassandra kebohongan, ketakutan dan perasaanya."Kenapa kau harus berbohong?" Tanya Matthew melembut, Cassandra masih terdiam.
"Aku kacau Matthew" jawab Cassandra dengan suara lemah. Seperti ada beban besar yang ditanggungnya.
"Kau adalah wanita luar biasa yang pernah aku temui Cassandra " kata Matthew tidak setuju dengan argumen wanita itu.
Cassandra menepis tangan Matthew, namun ia masih tetap menatap pria itu.
"Kau tidak cukup mengenalku makanya kau bisa berkata seperti itu"
"Aku sudah cukup mengenalmu"
Cassandra menghela nafas panjang."Kita baru bertemu selama beberapa minggu" Matthew mengangguk setuju
"Dan selama itu aku jatuh cinta padamu" ucap Matthew kemudian, membuat Cassandra terkejut setengah mati. Gadis itu menatap Matthew dengan pandangan tidak percaya, seolah ia baru saja melihat hantu.
"Kurasa kau juga merasakan hal yang sama" ujar Matthew percaya diri.
Cassandra terdiam.
"Jawab jika aku salah Cass"
"Tatap aku dan jawab aku" kali ini Matthew kembali mengangmat dagu Cassandra memaksa wanita itu untum menatapnya. Mata Cassandra begitu sayu.
"Jawan aku Cassie. Kau jatuh cinta padaku atau tidak" tuntut Matthew tegas.
"Ya"
"Ya apa?"
"Ya aku jatuh cinta padamu, puas kau duncan?" Matthew merasa hatinya bagai disiram air es terasa begitu dingin mendengar pengakuan Cassandra tersenbut. Rasanya begitu sejuk setelah ketengangan tadi.
"Lalu kenapa kau menolakku?" Tanya Matthew serius."Kau tidak mungkin mencintaiku, itu hanyalah ketertarikan sesaat"
"Jika ini ketertarikan sesaat maka aku akan mundur dihari pertama kau menolakku" jawab Matthew yakin.
Cassandra terdiam, dan wanita itu mulai menangis.
"Aku mohon jangan menangis" ujar pria itu seraya menghapus air mata Cassandra dengan jarinya. Cassandra yang dilihatnya malam ini bukanlah Cassandra yang kuat yang selalu bersikap memusuhinya. Cassandra yang ia temui malam ini terlihat begitu rapuh.
"Hubungan apapun yang kau inginkan denganku tidak akan berjalan sempurna"
"Aku tidak menginginkan hubungan yang sempurna"
Cassandra menggeleng, "aku tidak bisa membuatmu bahagia"
"Kehadiranmu sudah membuatku bahagia"
"Masa laluku kacau Matthew, kacau kau tidak akan bisa menerimanya. Masa laluku benar-benar melukaiku begitu dalam " kali ini suara Cassandra terdengar lebih histeris dan Matthew tahu inilah yang membuat Cassandra selalu menolaknya mentah-mentah.
"Sudah kukatakan kan biarkan aku menyembuhkannya Cassandra, demi tuhan berikan aku kesempatan untuk membuktikannya""Ak--"
"Jika kau benar-benar akan menolakku hari ini, aku hanya perlu mengerjarmu lagi"
Cassandra menatap Matthew sekali lagi dengan pandangan tidak percaya. Kegigihan dan ketulusan dalam mata pria itu tidak pernah hilang sejak tadi.
"Jadi apakah kau akan terus mengantungkanku seperti ini terus Miss Roberts" ucap Matthew saat Cassandra tidak juga mengatakan apapun.Sekali lagi Cassandra memandangi Matthew, ia mempelajari setiap sudut wajah pria itu. Lalu kembali melihat matanya. Dan masih sama, pria itu sepertinya tulus. Cassandra masih menimang-nimang. Hati dan pikirannya masih bergejolak. Namun akhirnya ia memutuskan sesuatu. Cassandra menarik nafas panjang, sampai akhirnya ia berkata.
"Baiklah aku akan mencoba hubungan ini denganmu"
***
Cassandra berjalan dengan lebih ceria saat keluar dari kantornya. Wanita itu langsung tersenyum saat melihat sosok pria yang telah menunggunya itu.
"Hai" sapanya begitu berada dihadapannya. Matthew tersenyum kemudian menarik Cassandra kedalam pelukannya, dan mengecup keningnya.
Rasanya sudah tidak canggung lagi seperti saat pertama ia melakukannya. Cassandra juga terasa lebih rileks dan dapat menyesuaikan tubuh mereka."Jadi apa rencana kita malam ini?" tanya Matthew dengan suara baritonenya.
"Kurasa nonton film dengan segelas coklat panas sangat menyenangkan ditengah cuaca dingin ini" Cassandra terdengar antusias.
"Apapun asal kulakuan denganmu akan menyenangkan baby" ujar Matthew menggoda kekasihnya, yang kemudian mendapat hadiah cubitan ringan dari Cassandra.
"Kau sangat pandai merayu wanita Mr.Duncan"
"Tentu saja Miss Roberts karena itulah mereka menybutku Playboy ulung" kemudian mereka berdua sama-sama tertawa.Kemudian dua sejoli berjalan dengan begitu mesranya, si pria tidak pernah melepaskan tangannya dari pinggang kekasihnya.
Ya kekasihnya. Setelah perjuangan yang cukup lama bagi Matthew, akhrinya ia bisa menyakinkan Cassandra untuk mencoba memulai sebuah hubungan dengannya.
Hubungan mereka baru berjalan selama hampir tiga minggu belakangan ini. Memang sulit awalnya untuk Cassandra. Namun Matthew selalu dengan sabar menunggu Cassandra untuk mulai terbiasa dengan kehadirannya.
***
"Kau menerima Mattew jadi pacarmu?"
Tanya Camryn heboh membuat Cassandra merasa malu saat beberapa orang disamping mereka memandanginya. Well saat ini mereka berdua sedang makan siang bersama Camryn."Pelankan suaramu" pinta Cassandra sedikut berbisik, takut-takut menarik perhatian lagi. "Jadi kau sungguh menerimanya?" tanya Camryn lagi dengan suara yang lebih pelan masih dengan ketidak percayaannya.
"Ya begitulah" jawab Cassandra merasa malu. Pipinya bersemu merah.
"Aku hampir tidak percaya Matthew akhirnya berhasil meluluhkan hati sahabtku yang sekeras baja ini" ucap Camryn seraya tertawa.
"Oh cam, jangan berlebihan"
"Sudah berapa kalian bersama?"
"Hampir sebulan"
Mata Camryn membulat, "Hampir sebulan dan kau baru memberitahuku"Cassandra merasa bersalah.
"Kami sepakat ingin memberitahu semua orang disaat waktunya tepat, kau tahu semua ini baru bagiku. Aku ingin membiasakan diri."
Camryn mengangguk mengerti.
"Pantas saja playboy menyebalkan itu tidak pernah menghubungiku lagi"
"Matthew menghubungimu?" Cassandra terdengar bingung.
"Ah pasti dia belum memberitahumu ya, kau tahu dulu saking frustasinya mendekatimu dia meminta bantuan pada semua orang" ujar Camryn tertawa mengingat-ngingat lagi bagaimana seorang Matthew Duncan yang penasaran setengah mati pada Cassandra dan memohon bantuannya saat itu.Cassandra tersenyum mengingat kekasihnya itu. Satu fakta lagi yang ia ketahui daei Matthew. Ternyata pria itu benar-benar berusaha mendekatinya dengan berbagai cara. Sampai-sampai ia meminta bantuan pada Camryn.
"Apakah kau mencintainya?" tanya Camryn serius.
Cassandra terdiam untuk beberapa detik sebelum menjawab, namun akhirnya ia tersenyum dan dengan yakin mengatakan. "Ya aku mencintainya"
Camryn tersenyum bahagia melihat sahabatnya bahagia."Oh Cassie tapi aku bahagia untukmu, akhirnya kau menemukan seseorang" ucap Camryn bahagia. "Aku selalu ingin kau memiliki seseorang seperti aku memiliki Alex" ucap Camryn dengan penuh emosi, karena ia tahu betul apa yang Cassandra alami dulu.
"Kenapa sih kau harus berbicara seperti ini, kau mau membuatku menangis ya" protes Cassandra membuat mereka berdua tertawa bersama.
Terimakasih sudah membaca jangan lupa vote dan commentnya. Maaf kali masih banyak typo dan kekurangan kwkwk, atau rancu karena aku nulis beberapa part disini secar acak jadi enggak runtut hehe 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Her Healer (Completed)
RomanceCassandra Roberts memiliki masa lalu yang gelap dan kelam. Bayang-bayang gelap masa lalu membuatnya sulit dan takut untuk mengambil langkah kedepan. Ia hampir menolak seluruh hubungan yang pernah ditawarkan padanya ia lebih memilih untuk hidup sendi...