Bagian 15

3.4K 167 2
                                    

Matthew tertawa keras melihat gosip itu.
"Berita ini sampah" itulah yang terungkap dari mulut Matthew begitu ia membaca berita itu. Helena mengangguk setuju. Namun melihat kekhawatiran dalam wajah helena kemudin ia bertanya "Apakah tunanganmu sudah tahu mengenai ini?" Matthew terdengar khawatir. 

Helena tahu Matthew khawatir padanya. "Matthew kau tidak perlu mengkhawatirkan keadaanku dengan David. Karena menyembunyikan hubungan kami, inilah konsekuensi yang harus kami terima. Sekarang yang perlu kau khawatirkan adalah pacarmu. Apa kau sudah menghubungi pacarmu?"
Jika mengenai tunanganya Helena tidak perlu khawatir lagi dengan gosip yang sering beredar soal dirinya. Mereka berdua sudah sama-sama mengerti bagaimana kompleksnya industri ini. Namun helena khawatir dengan keadaan kekasih Matthew, jika wanita malang itu sampai melihat berita ini pasti ia akan sangat cemburu dan salah paham.

"Aku menghubunginya tadi tapi dia tidak mengangkatnya" suara Matthew mulai terdengar khawatir. Cassandra tidak akan menerima berita ini dengan baik. Bodohnya dia baru memikirkannya.

"Kuharap dia belum melihat berita ini" ucap Helena masih dengan kekhawatirannya
Begitupun yang diharapkan Matthew.
"Aku akan mencoba menghubunginya lagi. Aku harus pergi lena" kemudian Matthew melangkah pergi meninggalkan Helena. Yang ia pikirkan saat ini adalah ia harus mendapatkan ponselnya terlebih dahulu.

***

Saat Matthew mendapatkan kembali ponselnya, benda itu sudah dibanjiri dengan ratusan panggilan tidak terjawab.

Cassandra menelfonnya kemarin malam saat ia dan Helena makan malam dan saat ponselnya tengah dicharge. Sial batin Matthew marah, kenapa pelayan disana tidak memberikan ponselnya jika ada telfon semalam.  Selanjutnya ada panggilan dari Alex, Luke dan Ibunya bahkan William. Melihat nama-nama mereka membuat Matthew tahu semua orang pasti sedang marah padanya. Tidak akan mudah menjelaskan hal ini.

Dan yang pertama Matthew memustuskan untuk menghubungi Cassandra lagi. Namun lagi-lagi Cassandra tidak mengangkatnya. Hal ini membuat Matthew makin gugup dan takut. Kemudian ia mencoba menghubungi Alex, namun jaringannya sibuk. Matthew memutuskan untuk menghubungi Pattie terlebih dahulu, sebelum Luke.

"Jika kau sampai menyakiti Cassie mom sendiri yang akan memotong kemaluanmu" respon itulah yang diberikan Pattie membuat Matthew meringis membayangkannya, meskipun Matthew telah menjelaskan semuanya dengan jelas Pattie tetap marah pada putranya itu. "Kau bisa melakukan detik itu juga jika aku menyakitinya mom" ucap Matthew sungguh-sungguh untuk menykinkan ibunya.

Menghadapi Luke juga tidak lebih mudah lagi. Saat pertama kali mengangkat telfonnya Luke langsung menyemburnya dengan berbagai umpatan dan kata-kata kasar. 
"Sialan kau Duncan, jika aku disana aku kan membunuhmu detik ini juga" umpat Luke marah sebelum mendengar penjelasan Matthew, yang untuk kedua kalinya membuat Matthew meringis. 
Susah untuk membuat Luke percaya namun dengan perdebatan yang cukup panjang dan akhirnya Matthew bisa menyakinkan Luke. 
"Hal terahir yang mau aku lakukan didunia ini adalah menyakiti Cassie, Luke. Cassie lebih dari seseorang yang aku cintai, dia adalah separuh jiwaku. Tidak mungkin aku mau menyakiti jiwaku sendiri".
"Jika kau masih tidak percaya aku bisa menbuatmu bicara dengan helena man, kami benar-benar hanya teman lama"
Meskipun masih sama marah nya seperti ibunda Matthew namun Luke menerima penjelasan Matthew.

Selanjutnya Matthew mencoba menghubungi Alex, untung lah panggilannya kali ini berhasil.
"Apa yang terjadi man?" Matthew cukup merasa lega saat Alex tidak ikut berteriak marah padanya seperti yang lainnya. "Kau bertemu Helena lagi. Apa kau benar-benar berhubungan lagi dengannya?"
Well Alex memang mengetahui sejarah hubungan Helena dan Matthew.
"Tentu saja tidak man, sekarang tolong bantu aku untuk menghubungi Cassandra. Aku akan menjelaskan semuanya nanti" pinta Matthew memohon. 
Alex terdengar berdeham tidak nyaman, "Ada apa man?" 
"Masalahnya adalah aku dan Canryn juga sudah mencoba menghubunginya sejak tadi tapi nihil"
Matthew merasakan sesuatu yang buruk tengah terjadi. "Bisakah kau dan Camryn memeriksa apartemennya? Aku mohon"
"Baiklah aku akan melakukannya. Jangan pikiran apapun, kau harus tenang dan kembali dengan selamt man"
"Aku tidak akan pernah melupakan ini bro"

Setelah selesai bicara dengan Alex Matthew segera bergegas untuk pulang. Pria itu telah memajukan jadwal penerbangannya.

****

Begitu tiba di New York saat malam hari, Matthew langsung menuju Apartment Cassandra. Alex memintanya untuk langsung kesana saja. Well Camryn sendiri memiliki akses untuk masuk apartemen sahabatnya itu. Namun pria itu masih belum memberikan keterangan apapun soal keberadaan Cassandra.

"Brengsek kau Matthew" begitu memasuki Apartemen itu Matthew langsung disambut dengan kemarahan Camryn yang tidak terbendung. Wanita itu langsung menubruknya keras.
"Sialan kau Matthew, beraninya kau berselingkuh dari sahabatku" 
"Whoaa tenang baby" Alex mencoba menenangkan Camryn tapi wanita itu.menampiknya keras. "Jangan karena dia sahabatmu kau jadi membelanya" ucap camryn keras membuat Alex mundur.

"Aku tidak berselingkuh dengan siapapun" sangkal Matthew keras. 
"Lalu kau pikir semua yang tertulis diberita itu apa?"
"Semua itu adalah kebohongan"
"Oh jadi kebohongan" kata Camryn mencemooh. 
"Baby kurasa kita harus mendengar penjelsan Matthew terlebih dahulu" kata Alex mencoba menengahi. Camryn menatap sengit kekasihnya. "Sudah kubilang kan jangan membelanya" 
"Aku tidak membelanya baby, tapi memang kita harus mendengar terlebih dulu penjelasan Matthew sehingga kita tahu apa yang sebenarnya terjadi" Alex kembali mencoba menenangkan kekasihnya, Camryn masih menatap Matthew dengan padangan berapi-api tapi kemudian wanita itu luluh juga. "Baiklah"

Matthew menceritakan semua yang terjadi semalam, bagaimana ia bertemu helena, sampai mereka makan malam dan bagaimana sampai pagi ini ia melihat berita itu telah jadi headline dimana-mana.

"Jadi dia mantan kekasihmu?" tanya Camryn setelah Matthew selesai memberikan penjelasannya.
"Bisa dibilang begitu" jawab Matthew dengan tidm bersemangat.
"Sekarang bisakah kalian katakan Dimana Cassie?" Tanya Matthew kemudian. 
Alex terlihat bergerak tidak nyaman sedangkan Camryn masih memasang wajah kesalnya. Meskipun Matthew telah.menjelaskan.semuanya sepertinya ia masih belum percaya.

"Dia pergi man" jawab Alex dengan suara pelan namun Matthew masih dapat mendengarnya dengan jelas.
"Pergi? Tolong bicara lebih jelas" Matthew mulai panik. 
"Tentu saja dia pergi setelah mendapatkam berita bahwa pacarnya bermesraan dengan wanita laib" sahut Camryn pedas. 
"Kutegaskan lagi aku tidak berselingkuh dengan siapaun" 
"Sudahlah kalian berdua, Baby tolong kau jangan memperburuk suasana" kata Alex kembali menengahi perseteruan antara Matthew dan Camryn. 
"Sebaiknya kita bicara berdua diluar man" kini Matthew mengusulkan, Alex mengangguk setuju. Sementara Camryn hanya mendengus kesal.

"Jadi apa maksudmu dengan Cassie pergi man?" Tanya Matthew langsung saat mereka telah berada diluar apartment Cassandra.
Alex menghela nafas, "Cassandra pergi ke Choor Bihar yang berada diperbatasan Bangladesh dan India. Camryn bilang Cassandra akan berada disana untuk 10 hari kedepan"
"Kau bercanda" sangkal Matthew tak percaya. Alex menggeleng, "Kami sudah memastikannya man" 
Matthew yang masih tidak percaya dengan kenyataan itu langsung masuk kedalam apartemen kembali, tanpa mempedulikan Camryn yang berada diruang tamu Matthew masuk kekamar Cassandra.

Disana ia menemukan ranjang kekasihnya itu terlihat kosong, namun dibeberapa sudutnya terlihat bekas jejak dimana wanita itu sempat duduk. 
Diatas ranjang itu tergeletak ponsel Cassandra. Matthew mengambilnya, sepertinya Camryn dan Alex belum memeriksanya. Disana ada pemberitahuan panggilan tak terjawab yang berjumlah puluhan bahkan ratusan panggilan darinya. Dan saat Matthew membuka ponsel itu, yang pertama ia lihat adalah halaman berita dimana disana terpampang jelas fotonya dan Helena kemarin malam.

Matthew merosot jatuh, Cassandra telah melihat berita ini dan wanita itu pasti tetkhianati.




Hallo saya kembali setelh sekian lama😊😊😊😊😊😊 maaf ya terlalu lama ngepostnya hehe soalnya kemarin lagi galau soal kewajiban akhir sebagai mahasiswa nih. Yuk vote dan commentya 😁😁😁

Her Healer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang