Bagian 17

3.5K 131 0
                                    

Ketengangan memenuhi ruang tunggu rumah sakit itu. Ketiga orang dewasa itu tengah berbincang serius.

"Kau tidak mengetahuinya?" tanya William lagi mencoba menyakinkan.
"Tidak" Matthew menjawah dengan suara lemah dan dengan penyesalan. Ditambah masih dengan keterkejutannya yang belum hilang.
"Bagaimana bisa kau tidak mengetahuinya" ucap William dengan emosi mencemooh. Ia hampir menarik kerah Matthew, namun Linda menahannya.
"Will kita harus tenang" kali ini Linda angkat bicara mencoba membuat suasana jadi lebih kondusif.
"Bagaimana aku bisa tenang sayang, putri kita hamil. Dan pria ini sebagai kekasihnya tidak mengetahuinya"

"Aku tahu will, kita semua sama-sama terkejut. Tapi jika kau hanya akan bicara dengan emosi maka hanya akan ada jalan buntu"

Linda melirik Matthew yang terduduk lemas dikursi tunggu itu. Melihat reaksinya Linda yakin Matthew juga sangat terkejut. Ia sendiri juga sangat shock namun, ia mencoba untuk berfikir jernih.

"Matthew bisakah kau jelaskan pada kami apa yang terjadi sebelum kau pergi ke La?"

"Semuanya terlihat normal. Cassie bahkan membantuku mengpack beberapa barang. Kami masih bicara ditelfon sampai beberapa hari lalu"

"Apakah Cassie tidak mengalami tanda-tanda?" Linda kembali bertanya

"Tanda-tanda?"

"Wanita hamil biasanya mengalami beberapa gejala Matthew, seperti mual-mual, mudah lelah, perut--"

"Beberapa hari ini memang Cassie selalu tidur lebih awal dan perutnya kram beberapa hari sebelum aku pergi" Matthew kembali teringat saat Cassandra mengeluhkan perutnya yang kram, dan badannya yang tiba-tiba panas.

"Itu pasti salah satu tandanya" ucap Linda yakin.

"Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?" William kembali angkat bicara. Ia memandang Matthew dengan begitu serius dan pandangan tajam. Seakan sekali saja pria itu menbuat gerakan yang salah ia siap kapan saja menerjangnya.

"Aku...." Matthew tidak dapat melanjutkan. kata-katanya. Kabar ini juga sangat mengejutkan untuknya. Ia tidak pernah berfikir untuk memiliki anak, belum. Setidaknya ia memimpikan membangun sebuah keluarg saat usianya menginjak pertengahan tiga puluhan. Semua yang ia miliki dengan Cassandra baru, karena ia baru merasakan bagaimana indahnya bisa mencintai seseorang seperti Cassandra Matthew selalu berfikir bahwa waktu mereka untuk berdua saja tidak akan pernah cukup.

"Will jangan terlalu menekannya tidak kah kau lihat wajah Matthew. Dia juga sama terkejutnya seperti kita"

Walaupun emosi tapi William, mendengar perkataan istrinya ia memandang Matthew pria itu terlihat masih sangat lemas. Akhirnya ia memih diam dan pergi, "Kau mau kemana sih will" teriak Linda saat tiba-tiba William meninggalkannya. " Mencari udara segara disini terlalu panas" jawab pria itu sekenanya.

"Matthew jangan terlalu berlebihan memikirkan ini, sekarang kita fokus dulu pada kesembuhan Cassie. Jangan pikirakan kata-kata William dia hanya sedang emosi. Aku pergi sebentar, tolong hubungi kamu jika ada kabar lagi" ujar Linda kemudian pergi menyusul suaminya.

Meninggalkan Matthew yang masih shock sendirian disana.

***

Saat Camryn datang dengan Alex, wanita itu tidak dapat menaha emosinya saat melihat Cassandra. Ia sedih dan khawatir sekaligus marah. Camryn menganggap ini salah Matthew. Ia ingin memaki pria itu tapi ia sadar ini bukan waktu yang tepat. Apalagi melihat kondisi Matthew yang berantakan.

***

Cassandra membuka matanya dihari kedua setelah ia dibawa kerumah sakit itu. Hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit bangsal rumah sakit yang berwarna putih polos itu. Lalu ia mendengar suara bariton yang sangat tidak asing ditelinganya. Cassandra mencoba menoleh, meskipun terasa sakit tapi ia sangat lega saat ia melihat Matthew disana berdiri memungginya tengah bicara di ponselnya.

"Sudah kubilang kan jangan ganggu aku dulu, aku tidak mau tahu semua aku serahkan padamu Alex" Cassandra dapat memdengar kekesalan dalam suara Matthew saat ia mengakhiri pembicaraanya. Menyadari apa yang dilihat dan didengarnya ini nyata, Cassandra sadar bahwa ia masih hidup. Ia sangat hersyukur tuhan masih menberikannya kesempatan. Kenangan pahit akan kecelakaan yang ia alami sebelumnya membuatnya bergindik ngeri.
Setelah pembicaraannya yang emosial diponsel itu Matthew menghela nafas panjang. Kemudian pria itu terdiam sesaat, menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya lagi. Matthew sedang memcoba menenangkan dirinya.

Lalu pria itu terkejut dan rasa bagaia setengah mati membanjiri hatinya saat melihat mata Cassandra yang telah terbuka tengah memandanginya. "Oh baby syukurlah kau kembali", dengan cepat ia mendekati Cassandra. Cassandra ingin bicara tapi ia tidak bisa tenggorokannya terasa sangat kering. Matthew mencium keningnya begitu lama, "Tunggu ya aku akan memangil dokter" Ia melihat Matthew keluar dengan tergesa memanggil dokter.

Saat kembali Matthew masuk bersama dokter dan seorang suster. Dokter itu memeriksa Cassandra dengan cukup lama. Selesai memeriksanya dokter itu dan Matthew bicara cukup serius diluar. Lalu Matthew menelfon orang tua Cassandra baru pria itu kembali kedalam.

Matthew kembali kedalam dengan langkah yang gugup. Ia takut Cassandra akan langsung menolaknya. Ia tahu Cassandra tadi diam saja karena ia masih baru sadar.
Matthew memilih duduk disamping bangsal tempat tidur Cassandra. Pria itu langsung mengenggam tangan Cassandra dengan lembut, untunglah Cassandra tidak menampiknya. Cassandra hanya memandang Matthew tanpa mengatakan apapun karena masih terlalu sulit untuk bicara.
"Aku..sangat.. bahagia bisa melihatmu membuka mata lagi baby" ucap pria itu emosional. Matthew hampir meneteskan air matanya.

"Ke..napa?" Itulah kata pertama yang Cassandra ucapkan. Meskipun terlihat tenang tapi Cassandra masih ibgat dengan jelas apa yang terjadi sebelumnya, bagaimana berita kencan Matthew dan Helena Smith meledak di internet. Dan yang kini yang membuatnya tidak mengerti adalah pria itu masih disini, disampingnya terlihat lelah dan sedih. Tapi juga bahagia saat melihatnya sadar kembali.
"Ka..u tidak perlu seperti ini aku sudah melihat semuanya" suara Cassandra terdengar lirih, namun tegas. Walau begitu terselip kesedihan didalamnya. Matthew tahu apa yang Cassandra maksud.

Matthew menatap Cassandra untuk beberapa detik, beberapa detik yang berat. Ia tidak ingin memulai percakapan ini sekarang, terlalu berat untuk Cassandra yang baru sadar. Akhirnya ia memutuskan. "Yang ingin kukatakan saat ini hanyalah aku mencintaimu baby, hanya dirimu dan tidak akan pernah ada orang lain. Kita akan membicarakan masalah ini, tapi nanti saat kau sudah sembuh 100%"

Cassandra ingin protes tapi tiba-tiba pibtu terbuka dan kedua orangtuanya masuk bersama Camryn dan Alex.
Menutup percapakan ini.

***

Selama satu minggu berada dirumah sakit Matthew tidak pernah absen merawat Cassandra. Hampir 1x24 jam pria itu selalu disamping Cassandra, meskipun Cassandra selalu bersikap dingin dengannya. Cassandra masih enggan bicara atau menatap matanya bahkan disentuhnya. Walaupun begitu Matthew paham dan mengerti Cassandra masih marah padanya. Tapi ia bersyukur Cassandra tidak memberikan perlawan sengit untuk mengusirnya tiap kali ia datanng

Tapi meskipun ia mengacuhkan Matthew , Cassandra dapat merasakan perhatian dan cinta tulus yang. Matthew berikan padanya. Ditambah lagi Matthew selalu berada disampingnya meskipun pikirannya tidak menginginkannya.  Meskipun ia selalu mencoba mengusir pria itu pergi Matthew tetap akan berada disini bersama Cassandra, dengan teguh tanpa mempedulikan omelannya.

Cassandra terbangun sendirian saat matahari mulai tinggi. Yang pertama ia sadari bahwa ia sendirian. Well tapi ia yakin orang tuanya ataupun Matthew sebentar lagi akan databg. Mereka tidak pernah membiarkannya sendiri. Saat pintu kamarnya terbuka Cassandra mengira bahwa ibunyalah yang masuk karena bau parfum wanita itu sama persis dengan milik ibunya. Namun ia salah, wanita bertubuh seksi itu melangkah masuk dengan Coat tebal dan sepatu boats panjang yang begitu trendy saat ini. Tubuhnya tinggi khas seperti model kebanyakan. Dan satu hal yang Cassandra sadari bahwa Helena terlihat lebih cantik jika dilihat secara langsung.

Her Healer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang