15. Habis bubur terbitlah es krim

140 7 11
                                    

Beberapa bulan berlalu, dua minggu lagi ada ulangan kenaikan kelas. Setelah itu, Syifa dan Pandu akan menjadi anak kelas XI. Serta Hafiz akan menjadi anak kelas XII.

Sudah dua hari ini Syifa menginap di RSU bunda. Dia terkena gejala typus karena aktivitasnya yang padat dan pola makannya yang kurang baik.

"Apa Fiz? "

"Kenapa kamu nggak datang di latihan PA tadi?"

"Emangnya lo selama ini nggak ngerasa kehilangan gue?"

"Hmm iya sih, dua hari ini kita nggak pernah bertemu."

Selama mengenal Syifa, Hafiz memang tak pernah menghubungi ataupun mengirimkan chat lebih dulu pada Syifa. Selalu saja Syifa yang mengawali.

Hanya saja lima bulan yang lalu saat peristiwa Syifa nyeri haid di perpustakaan itu adalah pertama kalinya Hafiz mengirimkan chat pada Syifa terlebih dahulu. Serta yang kedua kalinya jatuh pada hari ini tanggal 2 nopember 2017 pukul 14:06 WIB.

Seperti saat pertama kali Hafiz mengirim chat, Syifa juga mencatatnya pada aplikasi note di handphone-nya. Tak lupa ia screenshot catatan tersebut.

"Syifa, kamu kok diem aja? Lagi ngapain?"

Syifa segera menutup aplikasi note-nya. Dia mematikan loudspeaker dan menempelkan handphone di dekat telinganya.

"Iya Fiz, ada apa? Tadi gue lagi ngecek chat yang masuk."

"Kebiasaan deh. Kamu memang nggak bisa fokus dengan satu pekerjaan."

Hafiz sangat paham terhadap kebiasaan Syifa yang tak pernah bisa fokus dengan satu hal saja.

Seringkali saat di perpustakaan, Syifa meminjam dua novel sekaligus. Katanya untuk selingan, karena dia cepat bosan jika harus membaca satu buku penuh dalam satu waktu.

"Kenapa kita nggak pernah ketemu di dua hari terakhir ini? Em.. Aku tau kamu pasti sedang fokus belajar buat UKK?"

"Enggak Fiz, gue sakit. Ini lagi di rawat di rumah sakit."

"Apa? Kok kamu nggak kasih tau aku?"

Lo aja yang nggak mau hubungi gue duluan, Syifa menggerutu dalam diamnya.

"Rumah sakit mana?"

"RSU Bunda."

Sudah dipastikan Hafiz mengetahui letak rumah sakit itu. Karena letak RSU Bunda berjarak 400 meter dari sekolah.

"Kirim nomor kamarmu. Aku ke sana sekarang."

Telepon itu langsung berakhir begitu saja. Hafiz mematikannya dengan tiba-tiba. Tapi rasa bahagia meluap-luap di hati Syifa. Akhirnya, orang yang dirindukannya mau menjenguknya hari ini.

"Mimpi apa gue semalem?"

-------

Suara ketukan pintu membuat Syifa bersemangat. "Masuk," suara Syifa terdengar hingga ke luar pintu.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsallam. Masuk aja Fiz."

Hafiz berjalan mendekati Syifa yang sedang sendirian. Tangan kananya menenteng tas kresek yang berisi bubur ayam.

"Lho, orang tua kamu mana?"

"Mereka kerja, gue di sini ditemenin kakak gue."

"Oh gitu,  ini aku bawain bubur. Dimakan ya?" Hafiz menyobek bagian atas mangkuk dari kemasan bubur yang ia bawa.

TEKA TEKI KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang