11. Pandu!!! :)

100 13 12
                                    

Karena ada request buat lanjut, so aku lanjutin lebih awal nih. :)

------

"Ya ampun, Tante kangen banget sama kamu Pandu," Anita mengelus puncak kepala Pandu dengan gemas.

"Pandu juga kangen sama Tante," sahut Pandu sambil tersenyum ramah.

Ya, Pandu come back. Dia sebenarnya sengaja bilang kalau mesin bisnya rusak untuk memberi kejutan pada Syifa.

Kalau tentang Anita dan Pandu? Oh, mereka sudah seperti ibu dan anak. Juga berlaku sebaliknya, Syifa dan Vanny -mamanya Pandu-.

Sebab sudah sejak kecil Pandu dan Syifa bermain bersama. Sampai-sampai mereka disebut sebagai tetangga 'paling rukun' di lingkungan itu.

Rumah mereka saling berhadapan dan mereka sudah menganggap seperti saudara sendiri.

"Ayo Ndu masuk," Anita mengajak Pandu masuk. Dia menyuruh Pandu duduk di ruang keluarga. "Gimana LDKS-nya? Seru ya?"

"Seru banget, Tante. Temen Pandu jadi makin banyak," ungkap Pandu antusias. Anita menyodorkan setoples cookies untuk menemani perbincangan mereka.

"Mana Om Yusuf, Kak Angel, dan Syifa?" Mata Pandu memperhatikan sekeliling.

"Om Yusuf masih di kantor ada rapat penting katanya. Angel keluar bareng David. Kalo Syifa lagi sakit. Sejak pulang sekolah tadi, dia hanya tidur di kamarnya."

"Sakit?"

"Iya. Tolong bangunin dia ya. Tante mau nyiapin makan malam," Anita berjalan menuju dapur.

Tanpa bertanya lagi, Pandu menaiki tangga untuk menuju kamar Syifa. Saat sampai di depan pintu, dia mengetuk pintu kamar Syifa. Tetapi tak ada jawaban.

"Tante, Syifa nggak jawab," Pandu memegang railing tangga dan menengok ke bawah untuk menunggu jawaban.

"Masuk aja, pintunya nggak dikunci kok," teriak Anita dari bawah.

Lalu Pandu membuka pintu itu, dia menemukan Syifa yang sedang tidur dengan setengah badannya tertutupi selimut.

"Fa, bangun!" Pandu menggoyangkan bahu Syifa. Masih tak ada reaksi.

"Bangun Fa, makan dulu yuk!" Pandu tetap berusaha. "Kebo banget nih anak!"

Pandu mulai kesal. Dia memutuskan untuk menggelitiki telinga Syifa. Dengan cepat Syifa menepis tangan Pandu, masih dengan mata terpejam.

"Makan dulu Fa. Nanti Lo lanjutin lagi tidurnya," Pandu tetap membujuk.

"Apa gue lagi ngimpiin Pandu? Dia kan baru besok pulangnya," gumam Syifa yang terdengar jelas di telinga Pandu. Matanya masih tertutup rapat.

Pandu tersenyum dan menepuk pelan pipi Syifa. "Lo nggak mimpi kok. Ini beneran gue."

Sejurus kemudian, Syifa bangun dan duduk di depan Pandu. Matanya sangat berbinar.

"Ini beneran Lo?" Syifa menusuk-nusuk pipi Pandu dengan telunjuknya. "Gue kangen sama Lo. Eh.. cubit gue dong biar gue yakin kalo ini bukan mimpi."

TEKA TEKI KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang