T I G A

5.4K 498 15
                                    

°°°

Bulan telah menampakan dirinya, dan sore tadi Sandara telah terbang bersama dengan teman teman segrupnya ke LA. Jiyong masih asik dengan pekerjaannya ketika ia melihat jam dan terkejut melihat angka 22:34 di jam tangannya. Ia hampir melupakan janjinya untuk menemani Lisa malam ini. Setelah berpamitan dan mengatakan kalau ia akan pulang ke rumah orangtuanya sampai besok siang, Jiyong menyetir mobilnya keapartementnya. Mengganti mobil mewahnya dengan mobil SUV biasa dan membawa mobil itu ke gedung apartement yang menjadi dorm Blackpink serta Winner. Ia harus rela melakukan banyak hal rumit hanya untuk menyembunyikan hubungannya dengan gadis yang dicintainya.

Salah satu alasan sebuah hubungan berakhir adalah karena si pria berselingkuh, benar kan? Tapi benarkah hanya pria yang berselingkuh? Tentu tidak, wanita pun berselingkuh. Hanya saja, wanita lebih teliti dalam menyembunyikan perselingkuhannya dibanding pria. Wanita lebih ahli dalam berpura pura dan membagi waktunya, wanita lebih teliti dalam memanipulasi percakapan dalam pesan singkat, dan itu yang Lisa ajarkan pada Jiyong hingga Sandara sama sekali tidak menyadari kalau prianya sedang berselingkuh.

Lisa sudah terlelap ketika Jiyong datang ke dormnya, Jiyong membuka kamar Lisa dengan kunci duplikat yang Lisa berikan padanya. Saat itu sudah lewat dari jam 11 malam dan Jiyong langsung menarik selimut Lisa, menjatuhkannya di lantai dan memandangi tubuh gadis manjanya yang hanya memakai sebuah gaun tidur berwarna pink yang hampir transparant.

"Nngg... dingin..." erang Lisa masih dengan mata terpejam, ia memakai tangannya untuk menggapai selimut yang tidak akan bisa digapainya, sementara Jiyong tengah melepas mantel dan kemejanya sembari menonton tubuh indah gadisnya.

"Siapa yang tadi siang bilang akan menunggu oppa hm? Kenapa sudah tidur?" ucap Jiyong sembari duduk di tepi ranjang, dan mengelus dahi gadisnya, pria itu membiarkan mantel, kemeja serta tasnya tergeletak begitu saja di lantai kamar Lisa.

"Oppa salah tempat~" ucapnya dengan nada manja dan mata yang masih terpejam, tangannya bergerak memindahkan tangan Jiyong yang berada didahinya ke atas payudaranya. Jiyong terkekeh dan menarik tangannya, menjauhi tubuh Lisa

"Bangun jika ingin oppa menyentuhmu," titah Jiyong sembari melipat kedua tangannya didepan dadanya dan kembali berdiri disamping ranjang Lisa

"Kalau begitu jangan menyentuhku! Sentuh saja dewimu itu!!" bentak Lisa membuat Jiyong kembali terkekeh dan menarik tangan Lisa agar gadis yang sebenarnya hanya berpura pura tidur itu mengikutinya keluar dari kamarnya. Yang lainnya tidak dirumah malam itu, Jennie dan Jisoo pergi kerumah orangtuanya, sementara Rose pergi menginap di dorm girlband Twice.

"Tentu saja aku akan menyentuh dewiku," ucap Jiyong sebelum ia menjatuhkan tubuhnya keatas sofa diruang tengah, membuat Lisa ikut jatuh dan menindih tubuhnya. Lisa memasang wajah kesalnya begitu melihat sebuah ruam ke unguan di bahu Jiyong. Dua ruam yang Sandara buat siang tadi sebelum mereka semua harus berkumpul di auditorium.

"Wanita sialan itu mengotori mainanmu," ucap Jiyong yang mengerti arti tatapan Lisa pada bahunya. "Kau harus membersihkan mainanmu sekarang,"

"Oppa menyukai caranya menyentuhmu?" ucap Lisa setelah ia diam untuk beberapa menit

"Aku ingin berteriak meminta tolong saat wanita sialan itu memperkosaku,"

"Cih! Tetap saja kau mendesah keenakan saat dia memperkosamu,"

"Anniyo... rasanya menyakitkan. Rasanya aku ingin mati saja,"

"Kalau begitu mati saja," ucap Lisa sembari menduduki perut Jiyong, membuat pria itu memegangi pinggangnya, dan beberapa detik selanjutnya, Lisa mencekik leher Jiyong, menciumi bibirnya dengan sangat rakus sembari menekankan tangannya di leher Jiyong.

Jiyong tidak tahan untuk membiarkan Lisa terlalu lama berada diatasnya, ia ingin segera menguasai tubuh gadisnya.

Dengan sebuah gerakan cepat Jiyong mendorong tubuh gadis itu, membuatnya hampir jatuh dari duduknya dan kembali mendorongnya hingga Lisa berbaring diatas meja berkaki rendah di depan sofa mereka.

Jiyong menikmati tubuh gadisnya, membuai gadisnya dengan seluruh sentuhannya. Melampiaskan segala hasratnya pada tubuh gadis yang selalu di idamkannya. Jiyong selalu menginginkan Lisa, dan Lisa serta segala hal yang ada dalam dirinya selalu berhasil membuat Jiyong melupakan Sandara dan segala hal tentang hubungan mereka.

Jiyong baru saja menyelesaikan permainan pertamanya. Baru saja berdiri dan membenarkan celananya serta memandangi Lisa yang masih berbaring diatas meja sembari terengah. Keduanya masih berusaha mengatur nafas masing masing ketika secara tiba tiba pintu utama dorm itu terbuka dan seorang gadis dengan rambut hitam pekat melangkah masuk— Jisoo.

"Kalian-"

°°°

RelationshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang