°°°
Jisoo berdiri terpaku di dekat pintu depan setelah pintu itu tertutup dan terkunci dengan sendirinya. Sementara Jiyong yang sudah selesai memakai celananya buru buru menutup tubuh gadisnya dengan selimut tipis yang ada di atas sofa.
"Eonni-" ucap Lisa sembari memakai kedua kakinya untuk berdiri tegak menatap Jisoo dengan selimut tipis yang menutupi tubuhnya.
"Bereskan kekacauan ini Lice- maksudku- pakai pakaianmu dan meja- aku akan menghirup udara segar di luar sebentar- anniyo- aku akan kekamarku sebentar-" ucap Jisoo dengan sangat gugup, gadis itu tidak berani melihat Jiyong dan langsung menyeret koper kecilnya masuk kedalam kamarnya.
"Oppa bagaimana ini?" bisik Lisa sembari menatap Jiyong dengan wajah khawatirnya. Jisoo dan kehadirannya membuat Lisa terlalu terkejut hingga melupakan bagaimana nikmatnya permainan mereka beberapa menit yang lalu.
"Berganti bajulah, aku akan membereskan meja ini," perintah Jiyong yang sebenarnya juga bingung. Lisa menuruti perintah Jiyong— pria yang selalu bisa diandalkan disaat saat terdesak— seperti sekarang.
"Oppa..." bisik Lisa sembari memberikan kemeja biru Jiyong yang ada di lemarinya, Jiyong sudah duduk di sofa single ruang tengah dan keadaan disana sudah lebih rapih seperti semula selain gaun tidur dan celana dalam Lisa yang sudah terlipat diatas meja.
"Tidak apa apa, panggil Jisoo dan kita bicara— anniyo, panggilkan Jisoo, dan oppa yang akan bicara dan menyelesaikan ini dengannya, bawa ini masuk kekamarmu," suruh Jiyong lagi sembari memberikan pakaian Lisa.
Jiyong kembali duduk di sofa single sementara Lisa dan Jisoo duduk di sofa panjang di sebelahnya. Lisa dan Jisoo sama sama tertunduk, Lisa terlalu malu karena tertangkap basah sementara Jisoo tidak tau harus melakukan apa saat itu. Yang menangkap basah biasanya justru akan lebih salah tingkah dibanding yang tertangkap basah.
"Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian justru terlihat seperti sedang dimarahi?" komentar Jiyong yang jadi sedikit bingung melihat reaksi dua gadis didepannya
"B-bu-bukankah kalian sudah putus?" ucap Jisoo tanpa berani menatap Jiyong
"Hm? Memang?" ucap Jiyong sembari melihat kearah Lisa, menunggu reaksi gadisnya itu
"Tapi kami kembali berkencan, diam diam, jadi karena kau sudah menyinggungnya, bisakah kau merahasiakannya?" ucap Jiyong setelah beberapa detik menunggu Lisa yang tetap tidak mengatakan apapun.
"Tapi-"
"Jisoo-ya, apa yang paling kau khawatirkan sekarang?" sela Jiyong
"Tidak tau- aku- aku- aku hanya masih tidak percaya- kupikir Lisa akan kesepian jika sendirian di dorm- jadi aku kembali. Tapi kurasa seharusnya aku tidak datang,"
"Terimakasih Jisoo, karena memikirkan Lisa dan kembali ke dorm. Kalau kau mengkhawatirkan Lisa karena hubungan kami ini, jangan khawatir, aku tidak akan membiarkannya terluka,"
"Oppa menyukai Lisa? Oppa mencintainya?" tanya Jisoo sembari mengangkat kepalanya, menatap Jiyong, berharap akan menemukan kebohongan di mata pria itu
"Aku mencintainya," jawab Jiyong tanpa mengalihkan pandangannya dari Jisoo
"Bagaimana dengan Lisa? Kau mencintai Jiyong oppa?" tanya Jisoo lagi dan Lisa hanya menganggukan kepalanya
"Tentu saja, kau sudah tau jjawabannya eonni" bisik Lisa, membuat Jisoo mengangguk
"Aku tau, baiklah... Aku akan melupakan apa yang ku lihat tadi, aku akan merahasiakannya- tapi- jangan sampai ketahuan Rose dan Jennie- maksudku- lakukan dikamar-"
"Tentu, kami akan lebih berhati-hati sekarang," ucap Jiyong sembari mengelus pelan rambut Lisa "sudah selesai, mengobrolah dengan Jisoo, oppa pergi dulu, hm?" pamit Jiyong dan Lisa hanya mengangguk.
Jisoo tau bagaimana Lisa menyukai Jiyong, Jisoo tau se sedih apa Lisa saat ia harus putus dengan Jiyong waktu itu. Jisoo yang selalu menjadi tempat Lisa bercerita, namun saat ini ia justru ketahuan menyembunyikan rahasia besar dari Jisoo.
Seperginya Jiyong, Jisoo dan Lisa mengobrol, Lisa menceritakan semua yang sempat ia rahasiakan dari Jisoo.
"Apa yang akan terjadi kalau kalian ketahuan?" tanya Jisoo setelah hampir 2 jam mereka mengobrol di ruang tengah
"Aku tidak tau apa yang akan terjadi padaku, tapi jika kami ketahuan- Jiyong oppa akan menikah dengan Dara eonni,"
"Tidak bisakah Jiyong oppa memutuskan Dara eonni?"
"Dia bilang dia sedang mencobanya- tapi aku tidak tau apa yang dilakukannya untuk mencobanya- mereka terlihat tidak bisa putus dalam waktu dekat ini- mereka terikat kontrak berkencan untuk tiga tahun dan sekarang sudah berjalan setidaknya hampir 1 tahun- 11 bulan?"
"bagaimana kalau mereka tidak bisa putus? Maksudku bagaimana kalau mereka justru berkencan sungguhan setelah kontrak tiga tahun itu?"
"Aku- aku tidak tau... aku takut, tapi kalau akhirnya mereka memang saling mencintai sungguhan setelah tiga tahun, kurasa aku harus mundur?"
Mereka berdua terus mengobrol hingga cahaya matahari mulai menyelinap disela tirai.
"Jika sampai hubungan keduanya berantakan, kau yang akan disalahkan Lice, kau tidak masalah dengan itu? Dalam hubunganmu dengan Jiyong oppa, kau yang akan paling banyak terluka, Lice," ucap Jisoo membuat Lisa kembali memikirkan hubungannya dengan Jiyong.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
FanficTamat Dalam hubungan ini, bukankah aku yang paling di rugikan?