Relationshit

S E P U L U H

°°°

Hari harinya kembali berlanjut, bahkan setelah berita putusnya Sandara Park dan G Dragon tersebar di seluruh penjuru negri, Lisa tetap bisa melanjutkan hidupnya dengan sangat baik. Tidak ada yang menyinggungnya karena berita putusnya couple favorite banyak orang itu. Pihak agensi mengatakan pada semua orang bahwa G Dragon dan Sandara Park putus karena tidak di restui oleh pihak keluarga. Banyak yang menyayangkan memang, namun tidak ada yang bisa melakukan apapun untuk mengebalikan hubungan keduanya.

Lisa tengah berdiri di depan lift, menunggu pintu lift itu terbuka dan bisa membawanya ke lantai 4, keruang latihannya. Siang itu Lisa turun ke lobby di lantai empat untuk mengambil sebuah paket dari Sorn—temannya. Dengan hanya sebuah kaos putih tipis oversize dan hotpans hitam— tanpa bra. Gadis itu baru saja melatih kemampuan dancenya dan karena bra membuat nafasnya sesak, ia melepasnya di ruang latihan tadi.

"Hai-" sapa Seungri yang juga berdiri didepan lift, menunggu lift turun bersamanya. Ucapan Seungri tertahan karena pemandangan yang cukup indah di depannya— puncak payudara Lisa.

"Oh- hai oppa," ucap Lisa sembari memutar bola matanya, menutupi dadanya dengan paket yang dibawanya setelah menyadari kemana arah mata Seungri memandang.

'Bagaimana mungkin Jiyong hyung tidak terpesona kalau di beri pemandangan begini' pikir Seungri sembari mengalihkan pandangannya dari Lisa.

Setelah pengalaman tidak menyenangkannya dengan Seungri, Lisa kembali mengurung dirinya di ruang latihan, berlatih selama yang ia bisa mumpung ia sedang tidak punya jadwal apapun. Ah soal paket? Sorn hanya mengirimkan beberapa buku berbahasa Thailand yang pernah Lisa minta.

"Ya!! Lalisa Manoban!!" bentak Jiyong yang tiba tiba masuk kedalam ruang latihan Blackpink, mengagetkan Lisa yang sedang menari di depan cermin, Jennie yang hampir terlelap di sudut ruangan, Jisoo dan Rose bahkan sampai tersedak karena suara luar biasa dari sang rapper G Dragon.

"Astaga- Ya!! Oppa! Kenapa kau tiba tiba berteriak! Mengagetkan! Berisik!" balas Lisa tidak kalah kencang

"Siapa yang mengajarimu berkeliaran tanpa bra di agensi hah?! Kau mau memamerkan tubuhmu?! KAU MAU SEMUA ORANG MELHATMU DAN SEMUA PRIA TERGODA PADAMU?!" makian Jiyong membuat Lisa dan tiga temannya membulatkan matanya, tidak percaya Jiyong akan marah seperti itu. Seorang Kwon Jiyong yang selama ini Lisa kenal tidak pernah tega mentaknya. Tidak— seorang G Dragon tidak pernah membentak orang lain, bahkan ketika ia marah sekalipun, Jiyong lebih sering diam, tenang dan keras seperti karang yang tidak pernah pindah bahkan setelah ombak berkali kali menerjangnya, tidak bisa dibantah.

"Mana bramu?!" bentak Jiyong lagi karena Lisa masih terlalu kaget untuk memberinya feedback "kau tidak punya bra?!"

"Ini-" ucap Lisa sembari menurunkan sedikit kerah kaosnya, mengeluarkan tali bra berwarna hitam yang dipakainya dengan sedikit takut pada tatapan membunuh dari Jiyong

"Aku akan mematahkan kakimu kalau kau berani berkeliaran tanpa bra lagi! Awas kalau berani melakukannya lagi!" omel Jiyong membuat Lisa mau tidak mau mengangguk.

"Dan kalian bertiga beritau aku kalau gadis ini berani berkeliaran tanpa bra lagi!" perintah Jiyong pada tiga teman Lisa yang juga mau tidak mau menganggukan kepalanya

"Berapa sih harga bra?! Kau tidak mampu membelinya?! Menyebalkan," gerutu Jiyong membuat Lisa hanya mengekorinya seperti anak anjing yang takut di tinggalkan majikannya.

"Lama," ucap Jiyong sembari menarik Lisa kedalam rangkulannya, membuat gadis itu menyamakan langkahnya dengan Jiyong dan berjalan beriringan ke tempat parkir.

"Mau kemana?" tanya Lisa yang sebenarnya sedikit canggung karena saat ini semua mata staff dan para peserta trainee yang mereka lewati memandanginya dengan tatapan aneh. Curiga? Mungkin saja.

"Berbelanja," jawab Jiyong masih sedikit ketus tanpa mempedulikan tatapan orang orang. Lisa pasrah, membiarkan prianya membawanya ke sebuah toko pakaian wanita milik kakaknya— Kwon Dami.

Hari itu adalah hari pertama Jiyong memamerkan kekasihnya pada semua orang di agensi mereka. Akhir yang bahagia untuk keduanya? Mungkin saja.

°°°