°°°
Lisa memeluk Jisoo yang masih berjongkok disebelahnya dan kembali menangis. Gadis itu tidur di lantai ruang tengah setelah kembali dari apartement Jiyong
"Apa yang terjadi Lice?" bisik Jisoo yang kini memeluk Lisa, menepuk pelan punggung gadis yang menangis di pelukannya itu.
"Aku- aku- aku sudah mengakhirinya eonni-" ucapnya tergagap, disela isakannya
"Arraseo, arraseo... kau sudah melakukan yang terbaik Lice, kau sudah melakukan hal yang benar Lice..."
"Dia menangis eonni... tadi dia menangis- hiks- aku membuatnya menangis... aku membuat pria sepertinya menangis- hiks- aku meninggalkannya saat ia menangis- aku- aku- aku meninggalkannya begitu saja-"
"Tidak apa apa Lice, tidak masalah... kau sudah melakukan hal yang benar Lice, kau benar benar sudah melakukan hal yang benar... kerja bagus, good job heum? Tidak akan ada hal buruk yang terjadi setelah ini,"
Jisoo berusaha menenangkan adik termudanya itu, mengatakan padanya kalau semuanya akan baik baik saja, walaupun ia sendiri tidak yakin semuanya benar benar akan baik baik saja. Jisoo sangat tau kalau Lisa sedang sangat terluka dan gadis itu sedang tidak baik. Tapi apa yang bisa dikatakannya selain meyakinkan Lisa bahwa semua akan baik baik saja? Setelah untuk kedua kalinya hubungan mereka berakhir seperti ini?
"Kenapa dengan Lisa?" tanya Jennie setelah ia selesai dengan urusannya dikamar mandi
"Kau tau kan soal gosip gosip itu?" tanya Rose yang sudah lebih dulu mendengar cerita tentang Lisa yang sekarang memilih berhibernasi dikamarnya.
"Gosip? Gosip yang mana? Jeon Jungkook menyukainya? Sejak kapan Lisa peduli pada gosip seperti itu?" tanya Jennie yang kemudian duduk di antara Jisoo dan Rose
"Gosip di agensi, bukan di internet, kau tau staff dan para trainee lebih jahat dibanding haters," balas Rose
"Mereka jahat, mereka makan dari hasil kerja keras kita, mereka tersenyum didepan kita tapi mulut mereka lebih pedas dibanding para haters, mereka bilang kalau Lisa pelacur yang menggoda Jiyong oppa dan membuat Jiyong oppa meninggalkan Dara eonni," jelas Jisoo
"Mwo?! Siapa yang bilang begitu?!!" ucap Jennie sedikit berteriak, Jennie bukan gadis yang suka bergosip sehingga ia pasti akan selalu menjadi orang terakhir yang tau tentang gosip gosip di agensi.
"Mereka melindungi kita dari berita berita buruk tapi mereka juga yang membuat kita merasa buruk dengan omongan omongan mereka," gerutu Rose yang sudah kesal sejak pagi tadi
"Lalu bagaimana Lisa sekarang? Jiyong oppa tau?"
"Lisa memutuskan Jiyong oppa semalam, makanya sekarang dia berhibernasi. Rasanya aku ingin memecat manager kita, dia juga sama buruknya dengan para staff yang bergunjing itu, dia yang pertama kali memberitau orang orang tentang kebiasaan kita," Jisoo memukul mukul bantal sofa dipangkuannya, ia benar benar kesal "dia yang sudah menyebarkan kebiasaan Rose makan tengah malam, dia juga yang sudah menyebarkan kebiasaan tidur telanjangmu lalu sekarang ia memberitau orang orang kalau Lisa tidak pernah memakai bra di agensi, kau tau ucapannya itu benar benar tidak masuk akal, dia manager kita tapi dia- haish! Aku benar benar membencinya!"
"Manager lama kita kurasa lebih baik! Semua yang di lakukan CEO baru kita benar benar menyebalkan! Kita tidak pernah mendapat manager seburuk ini saat masih di pimpin Yang Sajjangnim," gerutu Rose
"Sampai kapan kalian akan berisik begitu? Tidak ingin pergi latihan?" tegur Lisa yang tiba tiba saja berdiri di belakang mereka, didepan pintu kamarnya
"Kau sudah bangun? Kau bilang akan tidur seharian? Aku sudah memberitau manager kalau kau sakit hari ini," tanya Jisoo
"Aku ingin tidur tapi tidak bisa tidur, bagaimana kalau kita pergi bersenang senang di sauna?"
"Spa saja? Ya ya ya?" pinta Jennie
"Tidak masalah, ayo pergi,"
"Setelah itu pergi karaoke? Mau ya?" ajak Rose
"Ini masih siang Roje?" tanya Jisoo, sepertinya sedikit aneh jika mereka pergi karaoke di siang hari
"Memangnya kenapa? Kita akan di bilang gadis murahan kalau pergi ke karaoke malam hari?" sanggah Rose
"Memang kenapa kalau dibilang gadis murahan? Ada dua pelacur di Blackpink," komentar Jennie "ayo ke karaoke lalu ke club,"
"Mwo?! Dua pela-"
"Aku dan Lisa, anggap saja itu pujian, jangan di pikirkan Lice, anggap saja mereka iri pada tubuh sexy kita, ayo bersenang senang hari ini," ajak Jennie dan langsung masuk kedalam kamarnya untuk berganti pakaian "kenapa kalian tidak bersiap siap? Ah! Lisa, bisa kau telpon Hanbin oppa dan bilang kalau aku sakit atau sejenisnya? Aku tidak berani mengatakannya padanya kalau hari ini aku tidak ingin datang ke studio,"
"Arraseo, aku akan bilang Jennie eonni sedang melayani ajhussi ajhussi," ucap Lisa sembari melemparkan senyuman termanisnya dan berlari kekamarnya, bersiap siap.
Sementara Lisa tengah berusaha menghibur dirinya sendiri, menghabiskan waktunya dengan teman temannya dan berusaha melupakan yang sudah terjadi, Jiyong justru berkeliaran di gedung agensinya dengan sebuah kaca mata hitam, berharap akan menemukan Lisa disana— namun Lisa tidak datang ke agensi dan handphonenya pun tidak aktif. Menyebalkan— Jiyong sangat benci cara Lisa menghindarinya, karena selain membuatnya merasa sangat bersalah sekaligus kesal, Lisa juga membuatnya khawatir.
°°°
![](https://img.wattpad.com/cover/128037369-288-k956501.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit
FanficTamat Dalam hubungan ini, bukankah aku yang paling di rugikan?