14 | Getar yang Kembali

4.7K 337 98
                                    

Jangan lupa tekan vote yaa
sebelum mulai baca ^^

***

Demi Neptunus dan garpu tala-nya, Alana dengan mual yang mengocok perutnya saat ini, sungguh-sungguh tidak siap dengan kehadiran Ratu Penggilas yang sedang menghadang langkahnya.

Oh, jangan sekarang! rutuk Alana dalam hatinya.

Gadis itu dengan bibirnya yang pucat menjawab dengan nada lemah, "Apa lagi, Cher? Aku udah gosokin baju-baju kamu yang menggunung itu semalam. Kurang rapi?"

"Lo nggak tahu diri, yah?!" ketus Cherry, gadis bermulut cabai rawit yang pedasnya melebihi seblak ceker level tertinggi di kantin kampus.

Menerima ucapan seperti itu, Alana meradang, "Aku cukup tahu diri untuk nggak mengambil apa yang bukan hakku," sindirnya sengit. Peristiwa demi peristiwa yang mengantarkannya menemui mimpi buruk seperti ibu dan adik tirinya—memukul benak Alana saat ini.

Cherry terlihat tersinggung karena ucapan Alana, "Lo nyindir gue?!"

"Aku nggak nyindir siapa pun. Aku bahkan nggak menyebutkan nama kamu. Kecuali kalau kamu memang merasa tersindir," balas Alana telak, membuat wajah Cherry memerah.

"Lo mau ke mana? Gue belum selesai!" Cherry menyentak bahu Alana hingga sang kakak tiri kembali berhadapan dengannya.

PLAKK!! Cherry menampar pipi Alana keras.

Alana mengusap pipinya yang panas dan menatap Cherry tak percaya. Dia hendak mengangkat tangannya untuk membalas, namun kesadaran yang kini balik menamparnya.

Ya, dia jelas sadar jika ia balas menampar Cherry, mungkin mereka berdua akan berakhir dengan saling menjambak di atas lantai. Bergulat macam kucing jantan yang memperebutkan seorang betina.

Dan menjadi tontonan gratis yang menghibur seisi penghuni kampus. Tidak, terima kasih.

"Berani-beraninya lo ngerebut Dimas dari gue!!" pekik Cherry beringas.

Alana tidak mempedulikan perkataan adik tirinya, ia tidak merasa merebut Dimas. Jelas-jelas laki-laki itu yang mendekati dia, bukan sebaliknya.

"Lo cewek nggak tahu diri! Lo itu, cuma cewek cacat yang kebetulan punya tampang. Lo nggak pantas jadi ceweknya Dimas!" hina Cherry ketika Alana hendak memutar tubuh untuk melanjutkan langkah.

Selalu seperti ini, kapan pun dan di mana pun. Gadis modis di depannya ini memegang kartu AS-nya. Sejak awal, Alana merasa benar-benar tidak beruntung karena terlahir seperti ini. Dia selalu merasa tertinggal karena semua itu.

Alana memandang wajah mulus Cherry dengan mata memanas. Mual yang sebelumnya mengocok perut, mulai merambat naik ke tenggorokan.

Tanpa menghiraukan ucapan Cherry lainnya, Alana buru-buru pergi karena ia merasa isi perutnya mengancam akan keluar saat itu juga.

Alana berjongkok di antara semak-semak dan menunduk memuntahkan semuanya di sana. Dia tidak sanggup mencapai kamar mandi karena merasa benar-benar sudah tak tahan lagi.

Memalukan sekali. Ia merasa seperti seorang pemudik yang sedang mabuk perjalanan. Beruntung, tak ada yang repot-repot memperhatikan dia yang berjongkok macam ulat keket di bawah sini.

Di tengah proses memuntahkan semuanya, Alana tiba-tiba merasakan usapan lembut pada punggungnya.

Punggungnya. Punggung yang selama ini ia sembunyikan.

Alana terdiam sesaat dan kembali menunduk melanjutkan kegiatannya. Kini, tinggal cairan pahit yang keluar dari mulutnya.

Sampai kemudian Alana tidak sanggup mengeluarkan apa-apa lagi, usapan hangat itu masih bertahan di punggung sang gadis.

"Sejak kapan begini? Lo sakit, ya?" ucap suara itu lembut, masih mengelus punggung Alana.

Tangan yang semula mengelus punggung gadis itu, kemudian bergerak ke tengkuk Alana dan mulai memijitnya perlahan.

Alana mengenal suara itu. Angga. Laki-laki yang tanpa ia sadari selalu membayangi Dimas di pikirannya.

Laki-laki yang radarnya selalu menyala ketika Alana sedang berada dalam kesulitan. Seperti saat ini.

Ajaibnya, perlahan tapi pasti, usapan lembut di punggung juga pijatan pada tengkuk Alana—meredakan mual yang dia rasakan sebelumnya.

Gadis itu membalas tatapan mata teduh yang pernah membuatnya terpesona. Mata teduh yang pernah membuat kupu-kupu beterbangan di perutnya.

Dan kini, Alana merasa getaran aneh tiba-tiba kembali menelusup masuk ke dalam hatinya.

***

Alana ngerasain getaran aneh sama Angga katanyaaa ululuuu ><

Di mana, wahai sang kekasih, ceweknya sakit gituh Ggrrr!

Makasih karena masih setia sama cerita ini, aku padamuuu pokona mah ❤❤

Sincerely,
SarahRS

I Love You Anyway (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang