🌹FOUR🌹

2.1K 192 17
                                    


Hari ini pelajaran di Pledis International School sudah berakhir sejak beberapa jam yang lalu, Soonyoung saat ini tengah berada di ruangan dance bersama beberapa anggota club dance nya. Soonyoung sesekali menunjukkan keahlian menarinya di depan para hoobae nya. Beberapa hoobae nya menatap Soonyoung dengan tatapan kagum.

"Soonyoung sunbae sungguh menganggumkan.."

"Dia terlihat sangat tampan jika sedang menari seperti ini.."

Begitulah beberapa komentar tentang keahlian menari Soonyoung.

Keringat terus keluar dari pori-pori tubuh Soonyoung membuat ia terlihat sexy, tatapan Soonyoung sangat tajam ketika memperhatikan beberapa hoobae nya yang menunjukkan kemampuan menarinya. Bahkan ia sesekali mengoreksi kesalahan menari dari para anggota baru club dance nya.

Waktu terus berjalan, Soonyoun melirik jam tangan yang bertengger di pergelangan tangan sebelah kiri dan waktu sudah pukul lima sore dan itu membuat Soonyoung kelabakan, karena ia merasa telah meninggalkan Wonwoo cukup lama, hampir tiga jam. Ia yakin saudaranya pasti akan menggerutu tidak jelas karena Soonyoung telat menghampiri Wonwoo.

Soonyoung langsung berlari ke arah perpustakaan setelah membereskan semua peralatannya yang berada di ruang menari. Sesampainya ia di perpustakaan, ia dapat melihat beberapa temannya yang masih sibuk dengan beberapa buku, lalu ia berjalan terus ke arah dalam perpustakaan. Ia tersenyum kecil ketika melihat saudaranya yang tertidur di perpustakaan dengan kepalanya yang bertumpu pada kedua tangannya.

Soonyoung menghampiri Wonwoo yang tengah tertidur, Soonyoung mengusap pelan kepala Wonwoo. "Wonwoo-ya .."

Wonwoo mengerejapkan kedua matanya, setelah dirasa kesadarannya terkumpul semua, ia baru menyadari bahwa ada saudaranya kini berada di hadapannya. "Kau lama Soonyoung-ah.." Soonyoung tersenyum. "Mian, tadi aku terlalu larut dalam penilaian dance untuk beberapa anggota baru, aku sudah menghubungi appa.." Wonwoo mengangguk.

Mereka berdua bangkit dari kursi perpustakaan menjuju tempat parkir. Di sana mereka menunggu sang ayah menjemput karena sebelumnya Soonyoung sudah menghubungi Hankyung. Selang tiga puluh menit akhirnya Hankyung datang menjemput menggunakan mobil berwarna putih. Soonyoung dan Wonwoo langsung masuk kedalam mobil milik ayahnya. Soonyoung duduk di depan menemani ayahnya sedangkan Wonwoo, ia duduk di jok belakang bersama ibunya. Soonyoung dan Wonwoo tidak tahu bahwa ibunya akan ikut menjemput bersama ayahnya.

"Kupikir eomma tidak akan ikut dengan appa.." Ucap Soonyoung sambil memberikan tasnya kepada Wonwoo untuk disimpan di jok paling belakang. "Eomma merasa bosan dirumah, jadi eomma ingin ikut dengan appa kalian untuk menjemput kalian." Soonyoung mengangguk setelah mendengar jawaban ibunya.

Hankyung tetap fokus dengan jalan yang mereka lalui. Tapi ia tersenyum ketika mendengar suara istri dan kedua anaknya.
"Appa dan eomma baru saja pergi menjenguk teman appa yang sedang sakit.."

"Nugu ?." Wonwoo bertanya kepada ayahnya dengan rasa penasaran. "Teman kerja appa, kalian tidak akan mengenalnya.." Wonwoo hanya mengangguk.

Soonyoung sedari tadi memperhatikan pandangan ibunya kepada saudaranya. pandangan yang menyiratkan kesedihan, ketakutan dan khawatir. Soonyoung tahu itu, tapi ia tidak tahu pandangan itu di akibatkan karena apa. Ia tidak diberi tahu tentang keadaan saudaranya oleh kedua orang tuanya.

"Ada apa dengan eomma ? Apa appa berbohong bahwa ia telah menjenguk temannya ? Kurasa appa telah menemui Jungsoo euisa.." Batin Soonyoung.

Hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil keluarga Tan, Heechul sibuk mengusap pelan kepala anak bungsunya yang sudah terlelap di pangkuannya. Sedari tadi Wonwoo terus saja menggerutu tentang Soonyoung yang telah menyuruhnya untuk menunggu di perpustakaan.

Until The End ;; SoonWoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang