🌷THIRTEEN🌷

1.6K 151 24
                                    


Sudah hampir dua minggu Wonwoo dirawat di rumah sakit, tidak ada yang berubah dari keadaannya. Heechul, Hankyung dan Soonyoung terus berdoa agar ada seseorang yang akan mendonorkan jantung untuk Wonwoo. Dan doa mereka terkabul, tadi malam Jungsoo memberitahukan bahwa Wonwoo akan segera melakukan operasi siang ini. Soonyoung dan Heechul tidak dapat menahan air matanya, Hankyung memeluk istri dan anak sulungnya. Tidak ada yang lebih bahagia ketika mengetahui kenyataan bahwa anak bungsunya akan segera sembuh dan dapat kembali bergabung dengan keluarga Tan.

"Appa aku sangat bahagia hari ini.." Ucap Soonyoung. Hankyung menganggukkan kepalanya, siapa yang tidak bahagia ketika mendengar orang yang kalian sayangi akan segera sembuh.

"Sebentar lagi Wonwoo akan memasuki ruang operasi, kau tidak ingin menemaninya sebelum ia masuk ruang operasi ?" Tanya Hankyung kepada Soonyoung.

Soonyoung berdiri dari duduknya. "Aku akan menemani Wonwoo bersama eomma.."

Hankyung mengangguk. "Appa akan menyusul.."

Soonyoung berjalan meninggalkan ayahnya dan pergi menuju ruang rawat Wonwoo. Sebenarnya sedari tadi Soonyoung dan Hankyung tengah berada di cafe rumah sakit untuk membeli beberapa makanan. Setelah dirasa punggung Soonyoung menghilan dari penglihatannya, Hankyung kembali menyuapkan se-sendok nasi ke dalam mulutnya sambil mengingat kembali apa yang Wonwoo ucapkan beberapa minggu lalu.

"Appa, apa aku ini seseorang yang sangat jahat ?" Tanya Wonwoo dengan suaranya yang terdengar lemah dan serak.

Hankyung menghentikan kegiatannya yang sebelumnya tengah mengusap pelan dada kiri Wonwoo, merasakan setiap detak jantung milik anaknya yang di rasanya cukup lemah.

"Apa yang kau bicarakan sayang ? Kau tidak jahat sama sekali.."

"Aku sedang mengharapkan seseorang datang dan mengatakan bahwa ia akan mendonorkan jantungnya untukku, bukankah itu harapan yang sangat jahat appa ?"

Hankyung menggeleng keras tanda tidak setuju dengan ucapan anak bungsunya. "Tidak Wonwoo-ya, kau salah, kau berhak mengharapkan hal seperti itu karena appa tahu kau ingin sembuh dan dapat beraktivitas seperti Soonyoung ?"

"Bukankah aku mengharapkan seseorang meninggal dan mendonorkan jantungnya untukku.."

Hankyung tersenyum sangat lembut. "Tidak seperti itu sayang, jika memang orang itu sebelum meninggal berniat mendonorkan organ dalamnya untuk orang yang membutuhkan itu tidaklah buruk.."

"Tapi appa, itu artinya akan ada keluarga yang akan menangis akibat ditinggalkan orang yang mereka sayangi.."

"Itu benar, tapi jika orang yang meninggal tersebut memilih seperti itu, tidak akan ada yang bisa melarangnya sayang.." Hankyung mengusap kembali dada kiri Wonwoo.

"Tapi jika harapanku jahat, aku rela tidak menjalani operasi appa.." Dapat Hankyung dengar suara anaknya yang semakin pelan.

"Kau harus menjalani operasi itu sayang, itu bukanlah harapan yang jahat sayang.." Hankyung meyakinkan anak bungsunya yang merasa putus asa.

Hankyung tersenyum, kini ia tidak lagi memakan makanannya. "Kau akan segera sembuh Wonwoo-ya, tidak ada harapan yang jahat sayang.."

Hankyung menghabiskan makanannya, setelah itu Hankyung berjalan ke arah ruang rawat anak bungsunya. Senyum kembali mengembang di wajah Hankyung ketika melihat Soonyoung dan Heechul tengah mengajak Wonwoo berbicara meski mereka tahu tidak akan ada jawaban yang mereka dapatkan, hingga Jungsoo datang dan memberitahukan bahwa Wonwoo akan segera menjalani operasi sekarang. Heechul, Soonyoung dan Hankyung berjalan mengikuti kemana ranjang pesakitan yang di pakai oleh anak bungsu mereka di bawa ke ruang operasi. Sebelumnya Heechul dan Hankyung mencium pelan kening Wonwoo sebelum memasuki ruang operasi.

Waktu terus berlalu tidak terasa sudah hampir empat jam lamanya Wonwoo berada di ruang operasi, hingga lampu di atas pintu ruang operasi berubah menjadi warna hijau. Heechul, Hankyung dan Soonyoung langsung berdiri dari duduknya. Mereka sangat mengharapkan kabar baik dari Jungsoo.

"Bagaimana ?" Tanya Hankyung ketika melihat Jungsoo keluar dari ruang operasi.

Jungsoo tersenyum lalu memeluk Hankyung. "Operasinya berhasil, Wonwoo anak yang kuat.."

Heechul dan Soonyoung kembali menangis, namun kali ini bukanlah tangis kesedih melainkan tangis kebahagiaan. "Syukurlah..terima kasih Tuhan.." Ucap Hankyung penuh rasa syukur.

"Wonwoo akan kami pindahkan ke ruang rawat, sekarang kita hanya harus menunggu bagaimana respon jantung baru Wonwoo dengan tubuhnya.." Hankyung mengangguk, mengusap kasar air matanya yang sudah menetes.

"Gomawo, jeongmal gomawo.." Ucap Hankyung kepada Jungsoo. Jungsoo tersenyum sangat lembut. Sebelum ia pergia ia mengusap pelan punggung Soonyoung dan memeluknya. "Wonwoo akan sembuh, saudaramu adalah orang yang kuat Soonyoung-ah.." Soonyoung mengangguk, ia tidak bisa menahan rasa bahagianya.

Waktu terus berjalan, detik bergantu menjadi menit dan menit berganti menjadi jam. Waktu sudah menunjukan pukul sembilan malam namu belum ada tanda-tanda Wonwoo akan bangun dari tidurnya yang dapat dibilang cukup panjang. Hankyung, Heechul dan Soonyoung terus berdiri di luar ruangan Wonwoo, Jungsoo belum mengizinkan mereka untuk menjenguk maupun menemani Wonwoo di dalam. Soonyoung mengusap pelan kaca yang berada di hadapannya, berharap adiknya dapat terbangun dengan cepat dan memberikan senyuman untuknya.

"Wonwoo akan segera bangun, kau tidak usah khawatir Soonyoung-ah.." Hankyung berjalan menghampiri Soonyoung yang sudah berdiri selama kurang lebih satu jam untuk melihat Wonwoo.

Soonyoung hanya dapat menjawab dengan anggukan. "Aku merindukan Wonwoo appa.." Setetes air mata jatuh dari mata milik Soonyoung.

Hankyung yang melihat Soonyoung menangis langsung memeluk anak sulungnya, mengusap pelan punggung anaknya berusaha untuk membuatnya tenang, namun sepertinya usaha Hankyung sia-sia, Soonyoung semakin mengeratkan pelukannya dan menangis di pelukan ayahnya.

-
-
-
-
-
-
-
TBC

Masihkah ada yang nunggu work aku yang satu ini ? Maaf ya kelamaan update😁

Jangan lupa vote+comment😁

Until The End ;; SoonWoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang